14. Date?

290 58 8
                                    

"Lo udah makan, Na?" Tanya Juna.

"Belum."

"Kenapa nggak makan dulu tadi?"

"Ya niat gue, kan, nggak lama gini."

"Semesta aja dukung kita buat bareng lama-lama gini."

Nandhira julid. "Apaan! Kebetulan aja ini mah, semesta nggak mendukung."

"Lo nggak kangen sama gue?"

"..."

"Tiga hari nggak ketemu loh, Na."

"Nggak, sih. Biasa aja."

Juna mencubit pipi Nandhira gemas. "Gue kangen banget sama lo."

"Sakit, Kak." Ucap Nandhira seraya melepaskan tangan Juna dari pipinya.

"Hehe." Ia mengelus pipi Nandhira. "Maaf maaf."

Hening sejenak.

"Lo abis ini mau kemana?" Tanya Juna.

"Pulang."

"Gue anter, ya?"

"Nggak usah, deh. Bisa pulang sendiri kok."

"Gue antar, ya? Hujan, Na." Kata Juna seraya memasang wajah memelas.

Nandhira hanya melihat ke arah Juna.

"Pleaseeee." Pintanya.

"Ya udah kalau maksa." Jawabnya singkat.

Senyum Juna merekah.

Krukk... Krukk...

Keduanya saling menatap, kemudian Nandhira senyum menampakkan deretan giginya.

"Lo laper, ya?"

"Hehe." Jawab Nandhira malu-malu.

Juna melihat ke arah jendela. "Hm... kayaknya udah enggak deres hujannya."

Nandhira pun melihat ke arah jendela. Kemudian ia mengangguk. Juna berdiri dari duduknya, dan mengulurkan tangannya ke arah Nandhira.

"Ayok, cari makan dulu."

Nandhira menaikkan alisnya. Kemudian ia berdiri mengacuhkan tangan Juna yang terulur. Ia bahkan jalan lebih dulu meninggalkan Juna.

Juna yang terabaikan hanya bisa tersenyum, kemudian menyusul langkah Nandhira yang sudah agak jauh di depannya. Tidak ada obrolan di antara mereka selama menuju parkiran.

Untungnya, Juna sudah inisiatif membawa helm milik Candra, jadi ia bisa membonceng Nandhira dengan tenang. Tanpa basa-basi, Juna memakaikan helm ke kepala Nandhira. Nandhira sedikit terkejut, namun kemudian ia mengambil alih memegang helm itu dan melepaskan tangan Juna dari sana. Juna hanya tersenyum. Meskipun Nandhira masih sering menolak perlakuan Juna, tapi ia tetap bisa membuat senyum Juna merekah di bibirnya. Setidaknya Juna bisa mengantar cewek itu pulang saat ini.

"Agak gerimis, nggak apa-apa?"

"Gas aja, lah. Cuma gerimis." Jawab Nandhira.

Juna menaiki motornya, kemudian mengeluarkan motornya dari barisan parkir. Tanpa disuruh, Nandhira langsung saja naik ke motor membuat Juna sedikit berjengit kaget. Juna tidak mengatakan apa-apa, ia langsung melajukan motornya meninggalkan toko buku tersebut.

Tidak jauh dari toko buku, Juna melihat ada warung bakso di sana.

"Na, bakso mau?" Tanya Juna seraya memelankan laju motornya.

"Boleh."

Juna kemudian membelokkan motornya ke sebuah warung bakso yang cukup besar dan ramai. Ia memarkirkan motornya dengan rapi di pelataran warung bakso tersebut. Nandhira turun, kemudian melepaskan helmnya dan langsung masuk ke warung bakso. Ia bahkan meninggalkan Juna yang masih berdiri melepas helm.

Unbreakable Love | Jung Jaehyun [✓]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant