01. Kelakuan Cewek

1.9K 189 62
                                    

Pagi ini matahari bersinar cerah seperti suasana hati remaja tampan satu ini. Ntah apa yang membuat cerah hati Juna. Rasanya hari ini akan ada hal baik yang menyapa.

Namun ternyata salah. Cepat sekali kenyataan menyalahi perasaan Juna. Padahal masih pagi, tapi sudah ada masalah yang datang ke hidup Juna.

Satu-satunya masalah yang sudah menghampiri Juna pagi ini adalah mencari salah satu kaos kaki adiknya yang hilanh ntah kemana. Kaos kakinya bandel banget nggak mau ditemuin. Akhirnya, Juna berinisiatif meminjamkan kaos kakinya yang tentu beda ukuran dengan kaos kaki sang adik.

"Kak, please, deh! Masa gue pakai ini?!" Rengek Candra.

"Ya daripada lo cuma pakai kaos kaki sebelah? Udah pakai aja, bagus, kok." Jawab Juna sambil menahan tawa, membuat kedua lesung pipinya terlihat menawan.

"Bagus apaan begini, Kak!? Masa panjang sebelah gini, sih, Kak! Cariin lagi, atau beli yang baru aja, yuk." Ucap Candra memanyunkan mulutnya.

"Udah pakai aja, udah telat ini. Nggak sempat mampir-mampir. Lo tetap cantik kok meskipun kaos kaki lo panjang sebelah. Hahaha," Juna terkekeh melihat keadaan kaki Candra.

"Kakak aja ketawa apalagi temen-temen gue," ucap Candra sambil cemberut.

"Salah lo narok kaos kaki sembarangan! Anggap aja ini tuh ajang buat tau siapa yang tulus temenan sama lo." Ujar Juna seraya memberikan sepatu milik Candra.

"Ajang apaan dari kaos kaki begini?!" Gerutunya tepat setelah menerima sepatu dari Juna.

"Kalau temen lo nggak malu main sama lo hari ini, berarti mereka tulus sama lo." Juna mengacungkan jempolnya disertai senyum diwajahnya.

"Kak...." Rengeknya.

"Hahaha. Ya terus gimana lagi, Candra? Lo nggak mau sekolah cuma karena kaos kaki ini? Bukannya lo ada ujian hari ini? Yakin nggak sekolah?"

Candra tidak menjawab, ia malah semakin memanyunkan bibirnya. Juna kemudian menertawakan tingkah adiknya yang sangat menggemaskan. Sebenarnya Juna kasihan, tapi mau gimana lagi. Candra lucu kalau diisengin.

Juna menoyor kepala Candra. "Jangan bego banget ngapa, sih?! Itu kaos kaki bisa lo turunin biar tingginya sama." Juna kemudian menurunkan salah satu kaos kaki adiknya agar terlihat sama panjang.

"Palingan cuma masuk BP. Nggak apa-apa, biar pengalaman lo masuk ruang BP."

Candra menghela nafasnya pelan. "Ya udah, deh. Nggak papa. Daripada nggak ikut ujian." Candra benar-benar menahan tangisnya. Wajahnya memerah dengan air mata yang hampir tumpah.

Juna mengusak pelan rambut Candra. "Udah jangan nangis. Ayok berangkat. Nggak papa. Nanti kalau ada yang ngejekin lo bilang aja sama gue."

***

Juna menyusuri koridor sekolah dengan lagaknya yang seperti model utama dalam sebuah pemotretan. Juna memang memiliki visual yang bisa membuat kaum hawa terpesona. Beberapa wanita memang tidak mengalihkan pandangannya saat melihat Juna berjalan menuju kelasnya. Kan, Juna jadi kepedean.

Busett... ganteng banget gue nih pasti.

Jalan menuju kelas jadi terasa sangat panjang. Juna yang sedang asyik menikmati peran modelnya, kemudian disadarkan oleh bel sekolah yang berbunyi.

Pelajaran akan segera dimulai 10 menit lagi.

Juna kemudian mengubah kecepatan berjalannya untuk menuju kelas. Juna tahu ada yang menunggu dia di kelas. Mantap banget nggak tuh si Juna, pagi-pagi sudah ada yang menunggu di kelas.

Unbreakable Love | Jung Jaehyun [✓]Where stories live. Discover now