10. Usaha

357 78 9
                                    

Jam istirahat ke dua, akhirnya Juna langsung pergi ke kantin. Dia kelaparan karena istirahat pertama tadi dia nggak makan, malah sibuk nyari Nandhira. Kali ini Nandhira nggak buat Juna galau, perutnya lebih penting daripada Nandhira.

Halah, tapi bohong! Ditengah makan, Juna tiba-tiba mengambil ponselnya, kemudian mengirim pesan ke Nandhira. "Na, nggak ke kantin?" Gitu isi pesannya. Meskipun lebih sering nggak dibalas sama Nandhira, tapi Juna tetap kekeuh nge-chat dia.

Ryan mengangkat alis. "Kayaknya lo lebih sering chat orang belakang ini?"

"Ya masa gue chat setan, Yan." Jawab Juna asal.

"Ya nggak gitu, Bambang!"

"Juna!" Jawab Juna seraya menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Astaghfirullah... tobat bener gue punya temen kayak lo."

"Alhamdulillah kalau lo tobat, Yan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


"Alhamdulillah kalau lo tobat, Yan. Berarti gue bagus jadi temen."

Ryan memutar bola matanya. Dia ngalah debat sama Juna. Mereka hanya ke kantin berdua tanpa Farhan dan Haris karena kelas IPA dua masih praktikum sampai ngambil jam istirahat.

"Ntar temenin gue, yuk." Ajak Ryan.

"Mau bayar berapa lo ngajak-ngajak gue?"

Ryan kesal banget sama Juna. Dia menggeplak bahu Juna. "Serius!"

Juna meringis kesakitan seraya mengelus bahunya. "Calm down, baby. Mau ke mana?"

"Nyari kado buat Zara."

"Emang kapan dia ulang tahun?"

"Lusa."

"Dia nggak buat party gitu? Ngundang kita-kita?"

"Malas banget dia ngundang lo!" Cibir Juna.

"Yang bener tuh dia malas ngundang lo. Ngundang orang ganteng mah nggak bakal malas."

"Pede bener lu bilang ganteng."

"Lah emang gue ganteng."

"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Unbreakable Love | Jung Jaehyun [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora