18. Ellipsism

111 11 0
                                    

Happy Reading ❤
.
.
.

Hujan mengguyur lebih lama dari perkiraan. Bahkan ramalan cuaca seakan kehilangan kesaktiannya dalam menebak. Aeyoung berdecak sebal saat melihat awan diatas sana masih menumpahkan kesedihannya. Kaca kafe yang telah berembun akibat derasnya hujan dan hawa dingin yang menempel membuat Aeyoung memutuskan memesan kembali secangkir latte

Diseruput pelan latte tersebut sambil netranya menatap sayu pada lembaran berkas di atas meja. Tersemat tanda tangan persetujuan atas nama beberapa gadis seumurannya. Tinta pena yang sekiranya masih basah akibat baru saja ditorehkan, sedikit menerbitkan senyum di bibir.

Ia meraih ponsel, membuka aplikasi pesan, dan mencari kontak seseorang. Setelah menemukan kontak yang dituju, segera ia mengetik pesan dan mengirimkannya.

"Kim, gadis itu menandatangani persetujuan ini. Ia mau membantuku menjatuhkan Park Minsang!"

Read.

Kim Taehyung menerima pesan itu dan langsung membacanya. 

"Baguslah." Begitu balasnya.

Aeyoung tersenyum kecil setelah membaca balasan dari Taehyung. Ia lanjut menyeruput latte-nya. Teringat sekilas saat gadis yang bersamanya pamit meninggalkan kafe lebih dulu. Gadis itu menerobos hujan dengan sangat berani. Tanpa payung dan tanpa tangan yang berusaha menutupi kepala. Seakan-akan ia pasrah meluruhkan sesuatu yang menempel di tubuhnya. 

Saat aksi gadis itu masih terbayang sempurna dalam lamunannya, ponselnya kembali berdering. Satu buah notifikasi muncul dan tertera nama 'Kim' disana.

"Hanya sekadar mengingatkan. Besok malam, kita menghadiri pesta pernikahan Hoseok Hyung."

Begitu isi pesannya.

"Oke."

"Pernikahan Tuan Hoseok, ya?" Aeyoung bergumam dalam hati. "Itu artinya aku harus bertemu denganmu lebih cepat dari yang aku kira," katanya sambil menatapi sebuah foto di galeri ponselnya.

Ada rasa rindu yang mencekiknya. Bahkan hanya sebuah foto lama bisa mengakibatkan rasa perih yang menyiksa bukan main. Aeyoung tersenyum kecut dalam tatapannya. Tanpa sadar, bibirnya berucap, "Sampai jumpa besok malam, Park Jimin."


##

Keesokan harinya, masih sama seperti pagi pada biasanya. Jimin menyantap sarapan bersama dengan keluarga kecilnya. Apa yang membuatnya agak berbeda kali ini adalah suasana meja makan yang tak seceria biasanya. 

Yeseul sibuk berbicara dengan Junyoung di ponselnya. Mereka membicarakan beberapa hal detail mengenai sentuhan akhir untuk pernikahan Tuan Hoseok. Malam nanti acara pernikahannya. Oleh karena itu, Yeseul sangat sibuk sekarang. Bahkan siang nanti Yeseul dan dirinya sepakat menitipkan Yoojin kepada Seokjin. 

Sementara sang anak yang masih teringat kejadian kemarin entah mengapa tiba-tiba saja mengatakan ingin ikut kursus balet. Hantaman keras saat tadi baru sampai di meja makan secara mendadak Yoojin memeluk kaki nya dan bergelantung manja disana. Saat ditanya kenapa, ia menjawab, "Pa, kalau saja Yoojin adalah anak yang pintar dan berbakat seperti Paman Jungkook, apakah nenek jadi sayang sama Yoojin? Jadi, boleh tidak, Pa, Yoojin ikut kursus balet?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 11, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RED THREADWhere stories live. Discover now