"Gue mau nanya, apa Umi lo gak nyesel punya anak bentukan kek gini?"

Reza yang mendengar pun sudah tertawa, sedangkan Wildan langsung meremas kertas dan melemparnya ke arah Arka yang tengah terkekeh, "sialan, berani ya lo ngomong gitu."

"Kalo berani lo mau apa hah?"

"Gak-gak, ampun bang."

Reza yang sedang melihat sekitar pun tak sengaja menangkap sosok yang begitu familiar. "Eh-eh itu Agatha bukan sih?"

"Mana?"

"Itu yang lagi bawa pesanan orang," tunjuk Reza pada seorang gadis yang diyakini sebagai Agatha.

"Anjir, iya bener itu Agatha. Arka gimana sih kok lo suruh kerja," ucap Wildan sembari memukul pundak Arka.

Arka pun menatap tajam, "dia ngapain disini?"

"Mau numpang berak kali," celetuk Wildan.

Reza yang mendengar pun memukul kepala Wildan "Goblok."

.

"Agatha, tolong antar pesanan ini ke meja nomor sepuluh ya!" Ucap seorang pria sembari memberikan pesanan itu pada Agatha.

"Siap!" Agatha pun mengantarkan pesanan. Tapi saat ingin ke meja itu, ia terkejut. Sudah ada Arka dan teman-temannya yang tengah menatap dirinya. Ia pun menghampiri, "ini pesanannya."

Saat Agatha ingin kembali bekerja, seseorang menahan lengannya.

"Lo kerja disini?"

Agatha menghela nafas, "bukan urusan lo?!"

"Jadi—lo bohong soal hari ini lo mau ke rumah bi Inah?"

"Sorry, gue gak mau bunda lo tau."

"Kenapa lo kerja?" Tanya Arka seakan-akan menuntut jawaban.

"This is privacy," jawab Agatha malas.

"Kukira hubungan kita spesial, ternyata... haha—" Arka pun menatap tajam ke arah Wildan yang mengejeknya, "ha...ha.. sorry Ar."

"Oke gue gak maksa lo buat kasih tau ke gue," ucap Arka tersenyum.

Agatha pun melepaskan genggaman Arka "maaf gue harus kerja."

Arka pun menatap kepergian Agatha dengan tatapan kecewa, ternyata Agatha belum bisa terbuka dengannya.

.

"Kenapa Tha?" Tanya seorang lelaki yang berada di kasir.

Agatha pun menjawab dengan singkat, "Bukan apa-apa."

"O–oh oke." balas lelaki itu.

***

Seorang Pria berjas rapi dan gagah tengah menatap sendu komputer yang menampilkan suatu berita lama mengenai dirinya. Walaupun usianya sudah mengenai kepala empat namun wajahnya masih menunjukan ketampanannya.

ICE GIRL (HIATUS)Where stories live. Discover now