ExPr 2

30 12 2
                                    

-kehidupan baru belum berarti menghilangkan luka dari masa lalu. Namun perlahan luka itu akan sembuh dengan waktu-

Seorang gadis berparas cantik tengah berdiri di depan sebuah gerbang sekolahnya yang baru. Setelah yakin, gadis itu masuk melewati gerbang melangkah di antara banyak murid-murid yang juga melangkahkan kaki melewati parkiran sekolah.

Gadis itu berhenti di sebuah kelas yang sepi setelah berjalan menelusuri kolidor, gadis itu tetap berdiri namun sebuah suara seseorang terpaksa membuatnya menengok terpaksa.

"Kamu anak baru?" tanya seorang guru perempuan itu ramah.

Gadis itu mengangguk kaku sambil tersenyum tipis. Guru itu mendekati gadis itu sambil memegang knop pintu,

"Ayo masuk" ujar guru itu yang langsung di ikuti oleh gadis itu.

Mereka melangkah dan berhenti tepat di depan kelas yang langsung mendapat perhatian dari semua murid yang tengah berkutat dengan buku.

"Pagi anak-anak" sapa guru itu ramah

"Pagi juga Buu" jawab murid -murid serempak.

"Kita kedatangan murid baru sekaligus teman baru kalian. Nama ibu –Indah- silahkan perkenalkan diri" ujar Bu Indah itu sambil tersenyum ke arah gadis itu.

Gadis itu awalnya terdiam saat selesai meneliti kelas yang akan menjadi kelasnya itu, setelah itu gadis itu tersenyum kecil.

"Nama saya Kayla Noushafarina, senang bertemu kalian"

Story Red Eyes: Playing Eyes (END) Where stories live. Discover now