B A B 7

158 77 131
                                    

Baju yang sebelumnya bersih, kini sudah kotor karena terkena sedikit tanah, dan Ainsley yang beberapa kali menyeka tangannya terlebih dahulu di baju atau celananya, karena dirinya ingin mengelap keringatnya yang mengalir di dahinya yang sampai terkena matanya itu.

Selesai dari menyirami seluruh tanaman dengan air, Ainsley langsung mulai mencabuti rumput-rumput liar yang baginya menganggu pemandangan indah dari tanaman yang berada di halaman rumahnya dengan tangannya.

Matahari belum menampakkan dirinya, jadi cuaca tidak terasa panas. Syukurlah Ainsley memiliki kulit yang normal, yang di mana ketika kulitnya terpapar cahaya matahari, tidak akan terjadi apapun pada kulitnya.

Ada 5 orang bodyguard yang berjaga di gerbang rumahnya, dan sedari tadi mereka memperhatikan majikan mereka yang sangat rajin itu. Di zaman sekarang, jarang terlihat anak perempuan seumuran dengan Ainsley, yang mencabuti rumput liar yang ada di rumah mereka dan melakukannya dengan senang tanpa mengeluh dan menggerutu. Kelima bodyguard itu, semuanya masih muda. 3 orang berusia 20 tahunan, dan 2 orang sisanya berumur 17 dan 19 tahun. Ketika bersama mereka berlima, Ainsley lebih menyukai memanggil mereka dengan panggilan kakak saja dari pada bapak atau om. Karena, itu menurutnya tidak pantas dengan usia mereka yang masih muda.

Rani berlari kecil ke arahnya dan berjongkok di samping Ainsley yang sedang sibuk mencabuti rumput dengan posisi duduk itu. "Nona Ainsley. Biar bibi saja yang melakukannya. Sebentar lagi, matahari akan naik dan cuaca akan menjadi panas. Lebih baik nona menyudahi ini semua, dan biarkan saja. Nanti, bibi yang akan melanjutkannya," pinta Rani dengan wajah yang tidak tega ketika melihat Ainsley yang sudah berkeringat.

"Tidak, bibi. Ainsley tidak apa-apa. Ainsley suka melakukan ini. Karena, jika Ainsley diam saja. Maka, tubuh Ainsley akan merasa sakit karena tidak bergerak," tolak Ainsley dengan menatap sekilas dan tersenyum kepada Rani.

"Bibi lebih baik kembali ke dalam rumah saja. Dan mengerjakan pekerjaan yang lain. Soal ini, biar Ainsley saja yang melakukannya," sambung Ainsley dengan menghentikan kegiatannya, lalu mengalihkan sepenuhnya pandangannya kepada Rani dan tersenyum kepadanya.

"Bibi kasihan melihat nona berkeringat seperti ini. Ditambah lagi, bajunya nona sudah kotor karena tanah. Masuk saja ya nona." Rani menyeka keringat Ainsley dengan handuk kecil yang ia bawa, dan menatap Ainsley dengan sendu dan berharap agar Ainsley menuruti perkataannya.

Terlebih dahulu Ainsley menyeka tangannya di celananya, lalu menggenggam tangan Rani. "Bibi Rani yang Ainsley sayang seperti mama. Ainsley enggak papa, bibi sayang. Jadi, bibi enggak usah sedih dan merasa khawatir ya. Karena, Ainsley hanya mencabuti rumput liar biasa yang tidak memiliki duri. Jadi, bibi enggak perlu khawatir kalau Ainsley akan terluka nantinya. Kalau pekerjaan bibi sudah selesai, bibi istirahat saja. Tidak usah bekerja lagi ya," tutur Ainsley tersenyum manis dan mengusap lembut kedua tangan Rani.

Ainsley sangat menyayangi Rani dan semua pekerja yang ada di rumahnya, bahkan sampai bodyguard sekalipun. Layaknya, keluarganya. Karena, mereka memang sudah seperti keluarga bagi Ainsley. Mereka juga menyayangi dirinya dan selalu bersama dengannya selama ini, jadi alasan apa yang bisa membuat Ainsley tidak menyayangi mereka?. Tidak ada, tidak ada alasan baginya untuk tidak menyayangi mereka semua.

Maka dari itu, ia juga akan merasa khawatir jika mereka makan tidak tepat waktu. Atau istirahat dengan waktu yang kurang dari seharusnya. Atau ketika salah satu dari mereka sakit, maka yang paling khawatir adalah Ainsley.

Waktu itu, Ainur pernah terpeleset di kamar mandi. Saat itu, pikiran Ainsley sudah tidak bisa berpikir jernih. Ia takut terjadi sesuatu kepada Ainur, maka dari itu di saat itu ia langsung menelepon dokter agar beliau dapat memeriksa kondisi Ainur. Mungkin orang lain mengatakan bahwa Ainsley lebay, namun inilah dirinya yang akan khawatir jika terjadi sesuatu bahkan hal kecil kepada orang yang ia sayang.

PARALYSED [END]Where stories live. Discover now