P R O L O G

617 151 107
                                    

Ainsley yang sedang terbaring lemah di hospital bed, perlahan mulai membuka matanya yang semulanya tertutup. Yang pertama ia lihat adalah ruangan yang didominasi dengan warna putih, dengan bau obat-obatan yang tercium oleh hidungnya. Ia tahu bahwa, ia sedang berada di rumah sakit.

Tenggorokannya terasa sangat kering, dengan perlahan ia menolehkan kepalanya ke sebelah kiri, dan mendapati sebuah gelas kaca yang isinya adalah air putih yang terletak di atas nakas. Dengan tubuh yang masih lemas, termasuk tangannya, Ainsley berusaha mengambil gelas itu.

Ketika ia ingin mengerakkan seluruh tubuhnya, kakinya terasa kaku dan tidak bisa di gerakkan.

Ia mencoba kembali untuk menggerakkan kakinya, namun tetap saja tidak bisa.

Air matanya perlahan menetes. Ainsley menangis, namun tidak mengeluarkan suaranya. Ia tahu apa yang telah terjadi padanya sekarang.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Semuanya sudah terjadi. Berteriak dan marah akan semuanya pun tidak ada gunanya. Walaupun sulit, tetapi Ainsley tahu bahwa apa yang terjadi pada dirinya karena sebuah alasan, dan ini adalah takdir dari-Nya.

PARALYSED [END]Where stories live. Discover now