"Yunhyeong..." Donghyuk berlari menghampiri yunhyeong.

"Hm..."

"Kenapa masuk kelas?" Tanya donghyuk.

"Dia sendiri yang ingin." Tuduh Hanbin.

"Sudahlah,aku tidak apa-apa." Yunhyeong berjalan sendiri ke bangkunya. Namun bukankah kalian ingat dimana letak bangku june?

Tentu saja yunhyeong salah tingkah karna june manatapnya begitu Intens. Yunhyeong berusaha agar tak memperdulikan itu.

_

"Jadi kau tidak ikut berenang?" tanya anhae yang kebetulan ada di rumah.

"Hm... Tapi aku bisa menyusul."

"Eomma bilang apa,jangan di paksakan kalau masih sakit." Tegur an hae.

Padahal yunhyeong itu tidak sakit. Kenapa jadi begini. Yunhyeong melirik ponselnya yang menyala karna sebuah pesan masuk.

'Aku di depan gerbang.' Dream.

Yunhyeong melotot,june ada disini? Sedang apa? Bisa gawat kalau ibunya melihat.

"Aku keluar sebentar." Pamit yunhyeong.

"Mau kemana?" tanya an hae.

Yunhyeong tidak tau harus jawab apa. Dia berbalik dan tersenyum, "Aku hanya jalan-jalan di taman."

An hae berpikir keras, tapi setelah itu membiarkan yunhyeong menghilang dari sana.

Dengan cepat yunhyeong segera pergi ke depan. Dan benar saja june ada disana sedang berdiri menantinya.

June tersenyum melihat yunhyeong berjalan kearahnya. Saat sudah dekat yunhyeong mengerutkan keningnya, " Sedang apa kau disini?"

"Ketus sekali. Memangnya tidak boleh?"

Yunhyeong semakin pusing sekarang,hanya karna mereka ciuman lalu saling mengatakan perasaan tapi bukan berarti june bisa seenaknya datang seperti ini.

"Pergilah,ibuku ada di rumah." Yunhyeong dan june masih terhalang oleh gerbang.

"Kau mengusirku?" June menatap tak percaya.

"Dengar june. Aku sedang tidak mood untuk berdebat. Sekarang pergilah."

"Aku datang bukan untuk berdebat oke. Yunhyeong, setidaknya bicaralah sebentar denganku." June memelas.

Yunhyeong menghela nafas,dia terpaksa membuka gerbangnya.

"Mau kemana?" tanya yunhyeong saat june tiba-tiba akan masuk.

"T-tapi...."

"Bicara di luar. Jangan disini!" Finalnya.

June mengangguk. Kenapa sekarang yunhyeong bersikap seperti biasa lagi. Padahal jika di ingat-ingat Mereka sudah saling berciuman. Yunhyeong dan june berjalan beriringan.

"Bicara apa?" tanya yunhyeong to the point.

"Aku merindukanmu."

Yunhyeong menoleh dengan mata yang terbelalak. Apa june gila berkata seperti itu di siang bolong. Bukankah mereka baru bertemu di sekolah tadi?

"June jangan main-main! Bicara yang benar aku tidak-"

"Memang itu yang ingin aku katakan padamu," Katanya dengan senyuman yang merekah.

Yunhyeong hampir saja meleleh di tempat. June jadi gila! Apa-apaan ini? Yunhyeong segera mengalihkan pandangannya kemanapun.

"Yunhyeong..." June menghentikan langkahnya. Ia menatap yunhyeong serius sambil menyentuh tangannya.

"Menurutmu bagaimana hubungan kita sekarang?"

Jleb...  Yunhyeong mematung!

"H-hubungan apa?" tanya yunhyeong gugup.

"Kita sudah mengatakan perasaan kita masing-masing. Apa kau tidak ingin bersamaku? Maksudku-"

Yunhyeong segera melepaskan tangan june, "Aku harus pulang."

June sedih, "Kau tidak ingin menjawab? Haruskah kita katakan yang sebenarnya pada hanbin?"

Yunhyeong menggeleng kuat, "jangan! Ku mohon."

Yunhyeong tidak bisa membayangkan bagaimana jika semua orang tau. Sekarang posisi mereka itu berbeda. Banyak sekali yang menentangnya. Selain donghyuk dan Hanbin. Ada ibunya yang pasti juga tidak akan senang dengan ini.

"Lalu,kau ingin kita bagaimana? Apa kau tidak merasa tersiksa terus berpura-pura?"

"June, jangan sekarang. Biarkan aku berpikir." Kesal yunhyeong. Kenapa june seperti ini.

"Sampai kapan?" tanya june.

Yunhyeong tak bisa menjawab. Ia juga tidak tau.



Love Defense {Complete} (Yunjun / Junhyeong) Where stories live. Discover now