18+
Lelaki itu berlari mengejar, semakin dekat dengan dirinya. Ia lelah, ia ingin berhenti, tetapi dirinya tidak ingin tertangkap. Sampai pada akhirnya ia kalah, Lelaki itu berhasil melingkarkan kedua tangan di tubuhnya, lelaki itu berhasil menangka...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Karena tidak ada mayat, maka aku akan membuatnya menjadi mayat" kata Galaksi menunjuk seseorang yang berbaring di belakangnya
Nadhira terus berjalan mundur seraya menggeleng menatap Galaksi tak percaya, "kamu monster!" Ucapnya kemudian dengan cepat berlari meninggalkan Galaksi beserta motornya yang dia parkir di tengah gang
Meskipun kakinya sangat lemas dan jantungnya berdegup kencang, Nadhira mencoba membuka ponselnya dan menekan angka 119 dalam keadaan masih berlari, syukurlah pada deringan pertama langsung terdengar jawaban dari seberang ponselnya.
"Halo, selamat malam. Kami dari kepolisian, ada yang bisa kami bantu?"
"Ha-- AAKKHH" belum juga Nadhira selesai berbicara, secara tiba-tiba ponsel yang berada di genggamannya melayang dan hancur setelah menghantam kerasnya aspal, disusul dengan pelukan yang berasal dari belakang tubuhnya yang membuat dia gemetar ketakutan
"Mencoba meminta bantuan, baby?" Ucap suara di dekat telinganya, Nadhira bisa merasakan bahwa saat ini kepala Galaksi berada di atas bahunya dengan wajah yang berdekatan dengan bagian telinganya, sehingga dia bisa merasakan hembusan napas Galaksi yang membuatnya semakin merasa takut
"To-long lepaskan aku" ucap Nadhira seraya mencoba melepaskan tangan Galaksi yang berada di depan tubuhnya
"Tidak akan pernah"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
