1. Murid Baru

Mulai dari awal
                                    

Semua murid yang sudah membereskan buku dan peralatan tulis langsung berhambur keluar. Berbeda dengan empat cowok yang masih berada di dalam kelas bersama dengan Kaila. Kaila tidak keluar karena belum terbiasa dan ia membawa bekal hari ini.

"Ada apa, ya? Ada yang aneh sama gue?" tanya Kaila sambil tersenyum ramah. Walau dalam hati ia mengutuk cowok yang terus melirik ke arahnya. Kaila tidak suka dilirik seperti itu oleh orang yang belum ia kenal.

"Gak ada. Gak ada yang aneh sama lo." Sean yang duduk di samping Aronn berdiri dan menghampiri Kaila. Ia duduk di atas meja Kaila. "Kenalin gue Sean. Cowok palimg ganteng di sekolah ini. Tapi urutan number two setelah Aronn Bagaskara." Dengan pedenya Sean berkata seperti itu. Sean mengulurkan tangan.

"Gue Kaila," jawab Kaila. "Tadi lo bilang Aronn? Sorry, gue gak kenal sama dia." Kaila memaksakan senyum dan segera melepaskan tangannya yang bersalaman dengan cowok yang bernama Sean itu.

"Gue di sini yang namanya Aronn! Jadi lo harus tau!" Aronn berdiri dan menarik kursi duduk di samping Kaila. "Gimana? Gue ganteng 'kan?" Aronn menyugar rambutnya ke belakang.

"Gak. Biasa aja!" jawab Kaila cuek.

Jawaban dari Kaila membuat Sean dan Kedua sahabatnya tergelak. Berbeda dengan satu cowok yang sibuk dengan ponselnya.

"Gilak, Ron! Sekali ini cewek yang bilang kalo pesona lo biasa aja." Sean menyeka sudut matanya yang berair karena terlalu keras tertawa.

"Apa lo bilang? Gue biasa aja?" Aronn menaikkan sebelah alisnya ke atas. Ia menatap Kaila sinis. "Mata lo katarak berarti!"

"Enak aja! Mata gue sehat! Gak katarak! Mungkin mata lo aja, atau mata orang yang bilang lo ganteng itu yang katarak!" Kaila menatap Aronn dari atas sampai bawah. "Serius! Lo gak ada ganteng-gantengnya."

Telinga Aronn langsung merah padam. Sekali ini ia dipermalukan seorang cewek. Mungkin dia belum tahu siapa Aronn.

"Emangnya lo siapa, hah?! Berani banget nilai gue! Liat diri lo dulu! Emangnya lo cantik?!" Aronn mendengkus dan keluar dari kelas.

"Liat aja lo! Gue bakal bikin perhitungan! Bersiap aja lo!"

Kaila menatap punggung Aronn yan keluar dari kelas. "Dasar cowok aneh!" Kaila menarik tas yang ada di dalam laci dan meletakkannya di atas meja. "Apa?! Gak usah liat-liat gue! Keluar lo!"

"Woilah, Sean! Nih cewek galak amat." Edric berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Kaila. "Jangan galak-galak, nanti cepat tua."

"Bukan urusan lo!" Kaila mulai kesal dengan kehadiran cowok yang berada di dekatnya. "Mending lo semua keluar aja! Gak punya kerjaan selain gangguin gue?!"

Mendengar itu. Sean dan Edric kehabisan kata untuk menjawab. Ternyata gadis di depannya jauh lebih galak dari pada Kak Ros dalam film Upin Ipin dan kawan-kawan yang ada MNCTV waktu itu.

"Kita keluar. Awas dimakan hantu lo di dalam kelas." Sean dan Edric berlari keluar dari kelas sambil tertawa.

"Ihh nyebelinn!" Kaila meremas kertas yang ada di depannya. Ia lempar ke sembarang arah, hingga mengenai kepala seorang cowok yang tengah sibuk dengan ponsel. Cowok itu menatap Kaila dengan kening mengernyit.

Kaila gelagapan. "Duh! Mati gue," batin Kaila. "Sorry, gue gak sengaja." Kaila menangkupkan kedua tangan seraya cengengesan.

"Hm." Cowok itu berdeham dan kembali sibuk dengan ponselnya.

Kaila mengeluarkan kotak bekal dalam tasnya. Saat tutup bekal di buka, mata Kaila langsung membola. Syok melihat porsi makanan yang ada di dalam kotak bekalnya.

"Bunda kenapa kasih gue makanan banyak kayak gini? Jangan bilang kalau bunda mau bikin gue gemuk?!" Kaila geleng kepala dan mengedarkan pandangan.

"Hei lo!"

Cowok yang sibuk bermain game itu menoleh menatap Kaila. "Apa?"

"Emm, sini bentar deh." Kaila mengangkat tangan dan mengisyaratkan supaya cowok itu mendekat ke arahnya.

"Kenapa manggil gue?" cowok itu duduk di samping Kaila. Ia memasukkan ponsel ke dalam saku baju seragam.

"Jadi gini. Gue di kasih sama bunda bekal buat sekolah. Tapi porsinya banyak banget. Gue gak sanggup ngabisin sendiri. Lo mau bantu gue, gak? Oh iya, nama lo siapa?"

"Gue Austin. Kenapa gak minta bantuan yang lain aja?"

"Cuma lo yang ada di kelas. Gue minta bantuan siapa lagi kalo bukan sama lo. Kalo sama hantu? Hantu gak makan nasi. Ntar gue yang dimakan." Kaila memelas.

Austin menahan tawa melihat ekspresi gadis di depannya. Terlihat sangat lucu dimata Austin. "Dengan senang hati." Austin tersenyum lebar.

"Wah, makasih. Lo baik banget. Mari makan!"

***
Aronn, Edric, dan Sean masuk ke dalam kelas. Ketiganya langsung tercengang ketika melihat Austin dengan santainya makan berduaan dengan murid pindahan itu. Lebih parahnya, mereka tidak diajak.

Aronn yang melihat itu tidak terima. Ia langsung mengambil langkah lebar. "Makan gak ngajak-ngajak lo, Stin. Gue juga lapar. " Aronn merebut sendok Kaila dan melahap makanannya.

"Lo gila?! Itu makanan gue! Balikin!" Kaila tidak terima bekalnya dilahap oleh cowok yang bikin ia kesal setengah mati. Kaila merebut bekal itu.

"Yang bilang ini makanan gue siapa?!" Aronn berdir dan membawa bekal itu duduk di bangku paling depan. "Lo berdua mau sampe kapan berdiri di sana? Gak mau? Enak nih!" Aronn terus memakan makanan yang ada dalam bekal Kaila.

"Boleh juga tuh. Kita berdua juga laper."

"Austin, gimana dong? Cowok gila itu ngabisin makanan kita!" rengek Kaila pada Austin. Kaila menatap nanar kotak bekal yang ada pada tangan Aronn. Cowok gila itu sudah kekenyangan.

"Kita makan di kantin aja," jawab Austin menenangkan Kaila.

Aronn berdiri dan melangkah ke arah Kaila yang duduk di samping Austin. "Nih! Gue balikin. Makanan lo enak banget. Besok bawa lagi ya?" Aronn mengembalikan kotak bekal itu tanpa rasa bersalah.

"Lo habisin bekal anak orang, Ron?" Austin geleng kepala. Tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. "Gue aja yang diajak makan, gue makan cuma dikit."

"Ya, mau gimana lagi, Stin. Gue kelaperan soalnya. Belum sarapan," jawab Aronn enteng. "Besok bawa lagi, ya?" Aronn menepuk-nepuk pelan kepala Kaila membuat Kaila mendengkus kesal.

"Jauhin tangan lo!" Kaila menepis kasar tangan Aronn dari kepalanya. "Lo cowok gila yang pernah gue temui! Awas aja lo! Kalo gue sampe mati kelaperan, tanggung jawab lo!"

"Hm." Aronn hanya berdeham dan meninggalkan Kaila.

"DASAR COWOK GILAA!"




Gimana sama part pertamanya guys?

Semoga suka ya❤

See you next part:)

Aronn Bagaskara (VERSI LENGKAP DI KUBACA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang