Part 19

711 128 23
                                    


Happy reading
Jangan lupa tap bintang biar author tambah semangat ketik Mochi Cupcake




Berbelanja adalah hal yang paling disukai Ara. Selain bisa menyalurkan hobi shopping, ia juga bisa menghirup udara segar. Setiap hari terkurung di apartemen dan berteman dengan seekor kucing, bukanlah hal yang buruk, tapi rasa bosan sering melanda Ara.

Maklum, Ara terbiasa bekerja dan bertemu dengan banyak orang. Ia juga biasa hang out bersama dua sahabatnya sepulang kerja. Tekanan deadline dan kerjaan yang menguras fokusnya, bisa sedikit sirna saat ia bersenang-senang dengan Ryana dan Arini.

"Sebanyak ini buat persediaan berapa hari?"

Farel menunjuk belanjaan yang hampir memenuhi keranjang. Aneka buah, sayur, mie instan, makanan kaleng dan cemilan, membuat Farel menggelengkan kepalanya.

"Seminggu." Ara menjawab dengan malas.

"Mana muat semua itu di kulkas gue?"

"Besok beli kulkas yang segede pintu kamar, jangan pelit-pelit sama istri! Ingat, suami yang bekerja dan tugas istri yang menghabiskan uangnya."

"Iya, Bos Ara. Gue mah ngalah. Kan lo yang pegang atm gue."

Ara mengangkat dua jempolnya. "Sip. Gitu dong jadi suami, jangan hanya minta jatah di ranjang dan minta gandengan tangan doang, tapi masalah belanja pelit."

"Hilih, walaupun gue nggak pernah pegang tangan lo, walaupun gue nggak pernah minta jatah di ranjang. Tetep aja atm gue, lo yang pegang."

Ara menyikut lengan Farel sambil tersenyum malu. "Ahhhh, Farel. Gue jadi malu, tau. Gue cuma tukang numpang dan habisin uang lo."

"Nah, tuh, tau. Jatah gue, gimana?"

Ara membelalakkan bola matanya. "Mau jatah? Beliin itu dulu."

Farel mengikuti telunjuk Ara dengan saksama. Hingga sampai ke deretan tanaman yang sedang dikerubuti beberapa orang. Farel menutup kelopak matanya dan menggerutu dalam hati. Ia tahu bahwa sasaran Ara bukan lagi tanaman yang bernama janda bolong, tapi tanaman yang lebih mahal dan indah. Monstera.

"Gimana, Rel?" tanya Ara seraya menyikut lengan Farel

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Gimana, Rel?" tanya Ara seraya menyikut lengan Farel.

Farel membuka matanya dan menoleh ke arah Ara. "Pohon lagi?"

"Ck! Itu bukan pohon, tapi tanaman. Namanya Monstera Deliciosa Variegata."

"Lancar, ya, kalau mengingat nama tanaman yang mahal? Gue kira lo masih anggap itu pohon."

"Murah, kok, hanya 8 jutaan," bisik Ara di telinga Farel.

"Kalo gue beli itu, lo bisa jamin jatah gue di  ranjang setiap hari? Trus, kita tidur satu kamar dan satu ranjang?"

"Ck! Abaikan dan lupakan! Dasar pelit!" ketus Ara seraya memalingkan wajahnya dari Farel.

Ara mendorong keranjang belanjaannya menjauhi Farel. Ia memilih menyudahi acara belanja dan berjalan menuju kasir.
Sedangkan Farel, ia tersenyum penuh kemenangan. Diam-diam dia memotret Ara yang sedang kesal dan dia juga punya rencana rahasia untuk istrinya itu.

Mochi Cupcake [Terbit]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon