41 - A Gift

41 5 2
                                    

Satu bulan kemudian

14 Februari


Harapan Kasih High School

Hari Valentine adalah hari yang dinantikan seluruh murid Harapan Kasih. Selain itu, 14 Februari juga merupakan ulang tahun sekolah mereka. Selama satu hari tersebut, proses belajar mengajar ditiadakan dan diisi dengan acara ulang tahun sekolah yang telah disusun oleh pengurus OSIS.

Elena tersenyum seraya mengucapkan terima kasih kepada beberapa murid, sebagian laki-laki, yang memberikannya bunga, cokelat, dan surat-surat. Setelah semuanya selesai, ia pun berjalan menuju lapangan basket dimana Auryn, Rena, dan Sheryna sudah menunggunya sembari menyaksikan penampilan dari murid-murid di atas panggung.

"Hey, maaf aku terlambat."

"Kami mengerti kesibukanmu dihari Valentine, El. Jangan lupa untuk membagi semuanya kepada kami."

"Tenang saja, aku sudah mengatur semuanya." Ujar Elena. "Well, waktu di koridor tadi, aku mendengar jika kak Farel akan menyatakan cintanya kepada murid kelas 11, namun mereka tidak tahu siapa gadis beruntung itu. Apakah kalian tahu?"

"Jika bukan Cheryl, gadis itu adalah dirimu." Jawab Rena.

"Hanya kau dan Cheryl murid perempuan yang sering mendapat pernyataan cinta di angkatan kita." Ujar Sheryna.

"No way! Aku sudah pernah menolak kak Farel, ia tidak mungkin melakukannya lagi. " Elena tertawa. "Mungkin saja ia menyukai gadis-gadis yang lain, termasuk kalian bertiga."

"Katakan saja dia tidak menyerah dan--"

"Hey....Auryn."

Auryn menghentikan ucapannya dan menoleh ke belakang. Ia terkejut melihat sosok laki-laki yang sedang mereka perbincangkan.

"Hai, kak Farel." Sapa Auryn ramah. Ia pun menoleh sekilas kepada Elena, Rena, dan Sheryna yang terkesiap dan berjalan mundur secara perlahan.

"Aku mempunyai sesuatu untukmu." Ujar Farel lalu mengeluarkan satu bucket bunga mawar merah dan memberikannya kepada Auryn.

"Oh my God! Gadis itu adalah Auryn!"

Auryn menatap bunga itu dan Farel secara bergantian. "Ini.. untukku?"

"Ya, bunga ini untukmu." Farel meraih tangan Auryn dan tersenyum lembut kepada gadis itu.

"Aku menyukaimu, Auryn Cantika. Apakah kau mau berkencan denganku?"

Seluruh murid-murid yang berada di lapangan bersorak dan mengabadikan momen ini. Auryn kembali menoleh kepada ketiga temannya, namun mereka masih terekjut dengan pemandangan di depan mereka.

"Terima... terima... terima..."

Murid-murid pun mulai bersorak dan membujuk Auryn agar menerima pernytaan Farel. Pikirannya mendadak kosong dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya, karena ia tidak pernah mendapat pernyataan cinta yang disaksikan hampir seluruh murid di sekolah.

"Auryn Cantika.. berkencanlah denganku."

Auryn mengatur nafasnya dan berusaha tersenyum kepada Farel. Ketika ia ingin menjawab, seseorang mendekati mereka dan berdiri di antara Auryn dan Farel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang