30 - Stay Away From My Grandchild

29 4 2
                                    

Suasana rumah itu sangat hening, hanya terdengar suara burung-burung yang saling berkicau satu sama lain seperti manusia yang sedang mengobrol. Cuaca cerah kini berubah menjadi mendung.

Rafael membawa dua cangkir teh menggunakan nampan dan membawanya ke ruang santai di rumah pohonnya. Ia hanya bisa terdiam ketika melihat Elena yang duduk di sofa dengan memeluk kedua kakinya. Air mata gadis itu tidak kunjung berhenti, suara isakan tidak lagi terdengar olehnya. Gadis itu menangis dalam diam.

"Bawa aku pergi, Rafael. Aku tidak ingin melihat wajah mereka bertiga untuk saat ini." Hanya dua kalimat itu yang ia dengar dari Elena sebelum ia melajukan motornya.

Edward, Edwin, Rico. Tiga sosok laki-laki yang Elena sangat sayangi dan berarti dalam kehidupanya, justru menyakiti Elena disaat yang bersamaan. Rafael masih tidak percaya jika Rico menjadikan Elena taruhan bodoh itu, dan kedua saudaranya menyetujui hal tersebut.

"Minumlah teh ini agar perasaanmu lebih baik." Rafael dengan perlahan mendekatkan secangkir teh itu kepada Elena dan membantu gadis itu untuk meneguknya perlahan.

"Setelah kau merasa baik, aku akan mengantarmu--"

"Tidak! Aku tidak mau pulang ke rumah!" selanya cepat, kemudian menatap Rafael. "Apakah kau tidak suka jika aku tinggal sementara di sini?"

"Bukan begitu, El." Rafael mengusap wajahnya pelan. "Jika kedua orang tuamu tahu bahwa anak gadisnya menginap di rumah pohon hanya berdua bersama seorang laki-laki, mereka akan membunuhku.

Beberapa menit yang lalu, Edward menelponku dan bertanya tentang kondisimu. Kau tidak membawa ponsel ketika datang untuk menyelamatkan Rena. Elena, mereka sangat mengkhawatirkanmu."

"Jika mereka mengkhawatirkanku, mengapa mereka menyakitiku?" Rafael terdiam, lalu Elena tersenyum hambar. "See? Mereka tidak peduli dan sayang kepadaku. Aku hanya orang asing di dalam kehidupan mereka."

"Jika kau tidak ingin pulang ke rumah, setidaknya kau harus menginap di rumah sahabat-sahabatmu."

"Apakah kau pikir aku berani menunjukkan wajahku di depan Rena setelah mengetahui taruhan itu? Edward menyakitinya, dan ia pasti membenci orang-orang yang memiliki hubungan dengan Edward."

"Baiklah, aku akan mengantarmu ke rumah Auryn."

"Mereka akan lebih leluasa untuk menemuiku karena jarak rumah kami lumayan dekat," jawabnya.

"Bagaimana dengan rumah Sheryna? Selain rumahnya sangat jauh dari rumahmu, aku akan pastikan tidak ada yang menganggumu agar kau bisa menenangkan diri di sana."

"Terima kasih, Rafael."

*****

"Rafael baru saja mengirimku pesan jika Elena akan menginap di rumah Sheryna. Elena belum siap bertemu dengan kalian, dan rumah Sheryna adalah tempat yang baik agar ia bisa menghindari kalian untuk sementara waktu," jelas Auryn, sebelum menoleh kembali kepada Edward dan Edwin.

Setelah kejadian di sekolah, Edward dan Edwin pun mengantar Auryn pulang ke rumahnya. Saat ini mereka sedang mengobrol di rumah tamu.

"Tugas kalian adalah membuat kedia orang tua kalian yakin jika tidak ada masalah apapun yang terjadi dan Elena baik-baik saja di rumah Sheryna," lanjut Auryn. "Sebentar malam Rafael akan datang dan mengambil ponsel serta beberapa baju Elena. Ia ingin semuanya sudah siap sebelum ia datang." Kedua laki-laki itu mengangguk mengerti.

"Bagaimana dengan Rena? Apakah ia sudah menghubungimu?" Auryn menggeleng pelan. "Rena tidak mengangkat telepon dariku. Aku akan pergi ke rumahnya dan memastikan ia baik-baik saja."

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang