𝐶ℎ𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟 11 : 𝐿𝑎𝑟𝑖-𝑙𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑦𝑒 𝑘𝑎𝑛:𝑣

433 95 39
                                    

Aku langsung berteriak, "LARI WOI!!"

Bokuto dan Iwa-chan terkejut dan hampir mengeluarkan kata-kata kasar, "APAAN/AN—?!"

"Loh... Kenapa lari...?"

Kageyama, "Asem wajahnya berubah drastis!!"

"IWA-CHAN!!! LARINYA GAK BISA CEPETAN APA?!"

"PROTES AJA TERUS SAMPE MATI!!!"

"IWA-CHAN HIDOII!!!"

.

Yaku POV

.... Dimana? Siapa? Siapa yang nyeret?! Sejak kapan aku disini?! Tsk. Merepotkan.

Aku bangun dari tidurku. Kira-kira aku tertidur berapa jam—
Ah... Diisni kagak ada jam... Aku lupa. Sebaiknya aku cari jalan untuk bertemu dengan yang lain. Atau bahkan lebih bagus lagi kalau bertemu dengan Hinata.

Belum lama aku berjalan, seseorang menyeret ku kembali ke tempat awal ku. Sepertinya... Gak bisa diajak kerja sama ya mahluk disini.... Lari... 1...2...3...

Kriett

Tidak jauh dari sini, terdengar suara pintu terbuka. Suaranya sangat jelas. Aku mempercepat lari ku.

Tidak.

Ini percuma.

Aku tak akan bisa kabur dari situasi ini.

Atau mungkin kita tak bisa keluar dari dunia aneh ini.

Kita terjebak.

Atau lebih tepatnya...

Kita sudah milik tempat ini..

"Siapa?!" Aku berlari sambil terus berkata 'Siapa' entah ada yang menjawab atau tidak aku tidak peduli. Yang terpenting sekarang adalah Hinata. Dan itupun jika aku beruntung bertemu dengannya. Aku ingin kembali.

Tapi, apa dayanya jika pernyataan yang kukatakan tentang 'kita milik dunia ini' adalah benar. Itu sangat menakutkan. Aku takut. Wajar jika aku takut. Aku juga manusia. Manusia wajar memiliki rasa takut pada sesuatu. Dan disini, aku merasa takut jika aku tidak kembali ke dunia asalku. Atau bahkan.... Kami milik dunia ini (mati) tanpa menemukan Hinata. Itu sungguh menakutkan. Aku belum meminta maaf pada semua. Tapi hei... Masa aku mati disini? Tidak... Aku tidak mau...

Bukan...

Tapi kami tidak mau...

"SIAPA?! KENAPA TERUS MENGEJAR KU?!" Hanya suara tawa yang menjawab pertanyaanku. Suaranya... Suara perempuan. Apa itu gadis yang membantu kita sejak dari kereta— ah tidak mungkin. Mana mungkin ia akan berbuat hal seperti ini? Dia gadis malang yang baik. Mana mungkin kan?

Aku terus berlari di lorong gelap ini. Tak ada satupun lampu yang menyala. Hanya cahaya dari ponselku yang menerangi jalan yang sedang ku injak ini. Bahkan ketika melihat ke belakang, aku tidak bisa melihat jelas wajah itu. Bahkan warna bajunya pun tidak ku ketahui.

Siapa dia? Rambut pendek? Apakah aku pernah melihat sosok yang berambut pendek? Selain gadis itu? Eh... Tapi pasti ada bukan? Lagu pula... Gadis itu memiliki rambut berwarna cokelat. Dan ini... Terlihat lebih hitam... Tapi aku tidak tau. Warna rambutnya tidak terlihat jelas karena gelap.

Senyumannya mengerikan, aku dibuat takut oleh senyuman itu. Aku benar-benar tidak ingin melihat ke arah sosok itu. Tapi... Aku tetap harus memperhatikan jarak diantara kami. Jika sosok itu sudah sangat dekat dan bisa meraih kakiku, itu sangat berbahaya.

"Hei... Siapapun itu. Tidak bisakah berhenti?!" Sama seperti tadi, dijawab oleh tawa yang mengerikan. Bahkan tawa kali ini sangat menyeramkan. Mungkin Lev akan pingsan jika mendengar tawa gadis itu.

Tunggu... Aku tidak bisa terus berlari arah lurus! Mentok! Kussoo! Kemana sekarang?!

Dengan cepat, aku menengok kearah kanan dan kiri guna untuk mencari apakah ada sambungan dari lorong ini? Kalau tidak yaaa... Ya sudah, mati ya mati.

Kanan, tidak ada apapun... Cahaya dari ponselku mulai meredup, ini benar-benar yang membuatku khawatir akhir-akhir ini. Jika satu-satunya cahaya yang ku miliki padam... Sudahlah.

Kiri, kiri... Apakah ada— oh!!

Ternyata sambungan dari lorong ini ada di sebelah kiri! Syukurlah aku tepat waktuu.

Aku masih berlari dari sosok gadis itu. Kalian tak akan percaya jika aku mengatakan bahwa gadis itu bukan melayang ataupun terbang seperti hantu biasanya. Tapi ia berlari. Bahkan kecepatannya hampir mengimbangi kecepatan lariku.

"Apa mau mu?!" Percuma jika aku bertanya seperti itu. Toh dia bakal jawab 'hihihi' atau 'hahaha'

Meresahkan.

"Hihihi."

Tuh kan? Baru aja dibilangin.

"Jangan cuma 'hahaha hihihi'!!! Jawab yang bener napa!!"

"Hahaha." Owalaa kam—

Meresahkan setan satu ini_-

"Gak ada bahasa lain selain 'hahaha hihihi' apa?! Lama-lama kayak film Bern*rd! 'hahihahi' terus!!"

"Hihihi." Owalaa meresahkan dasar anak an— aku harus taubat abis balik dari sini keknya.

.

To be continued

Author note

Maaf, pendek ya? Iya pendek, author mau istirahat yg cukup duluu. Maaf yaaa TvT



𝕶𝖎𝖘𝖆𝖗𝖆𝖌𝖎 𝕾𝖙𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓 [Haikyuu!!!] Where stories live. Discover now