𝐶ℎ𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟 16 : 𝐴𝐾𝑈 𝑆𝐴𝐿𝐴𝐻 𝐴𝑃𝐴??

335 78 9
                                    

Author : MAAF, AUTHOR LUPA PUBLISH CHAP INI!! Sekolah author dah mulai adain pm:'D
Jadi kayaknya author cuma bisa Sabtu sama Minggu. Insya Allah kalo sempet, author publish antara hari itu :>

***

"Hinata, ada apa sama Eri? Jangan bikin penasaran dong.." tanya Kunimi — penasaran.

"Eh, jangan-jangan aku salah orang lagi," sontak semua tepuk jidat. Ya iyalah!

"Tapi, dia mirip Eri!!"

"Rambutnya pendek??" Hinata mengangguk.

"Rambutnya cokelat?" -Sugawara

"Iya," jawab Hinata.

Siapa itu..

Karena tak ingin berlama-lama, mereka berjalan sambil memikirkan siapa yang Hinata maksud. Sekalian mencari yang lain.

Suasana di sana cukup menyeramkan. Bagaimana tidak? Atap berwarna krem yang tertutup oleh puluhan atau bahkan ratusan lumut. Tembok krem yang dicampur dengan warna hitam,  retak semua. Bahkan ada yang bolong.

Kalian hanya berjalan diam, tak mengatakan apapun. Melirik ke arah kanan, melihat ke arah kiri, hanya menemukan sebuah pintu kayu cokelat yang sudah rapuh.

Hingga tiba-tiba, kalian menemukan satu ruangan tanpa pintu. Sesuatu berdiri disana. Ah, harusnya seseorang. Bajunya yang orang itu pakai adalah kemeja putih dengan celana bahan hitam. Laki-laki. Kira-kira lebih mudah dibandingkan kalian. Mungkin masih umur 14 tahun?

Kogane mencoba memberanikan diri untuk menghampiri laki-laki itu. Walaupun sebenarnya kalian sedikit curiga, tapi ya, coba-coba dulu ye kan?

"Kogane, jangan macem-macem lu ya. Capek," ucap Kunimi menahan Kogane dengan menarik bajunya.

"Ya kan mau ngecek Kun/Imi/Mi. Tuh, pilih dah nama panggilannya," ucap Kogane memasang wajah datar.

"Gelud yuk."

"Sok, setelah aku ngecek ya, hahahaha.."

"Hoi—" tangan Kunimi dilepas paksa oleh Kogane.

"Tsk."

Kogane masuk ke dalam ruangan itu. Yah membuatnya terkejut adalah..














Tak ada seorang pun di dalam ruangan itu. Kogane membeku di tempat. Seolah ia membeku di musim salju.

"Wee... Gak ada siapa-siapa di sini..."

"Hah?! Beneran?!" Kunimi merasakan sesuatu yang membuatnya langsung menarik lengan baju Kogane.

Kraak..

Suara pintu terbuka. Itu.. ITU LAKI-LAKI TADI!

"Loh. SEJAK KAPAN DIA DI SANA HEH!" teriak Kogane.

"DIEM LO! BERISIK!!" -Kunimi

"YA GA LIAT ITU?!" -Kogane

"MANA SIH?!" tanya Kunimi.

"Jangan bilang... Kalo cuma aku yang liat..." gumam Kogane. Kogane langsung melirik Hinata , y/n, dan Kenma.

"Kalian liat kan? Ada di sebelah sana!" ucap Kogane, menunjuk ke arah ruangan kosong itu..

"Kogane.. gak ada apa-apa di situ," ucap Hinata. Kamu dan Kenma mengangguk.

"A—apa.."

"HEI!!!"

"AAH!/MBAK KUNTI!/SIAPA?!" ucap kalian semua bersamaan.

"... Gitu amat dah, sumpah."

"Eriii!!"

"Aku rasa ada yang salah paham di sini ya..."

Eri melirik Hinata yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Eri menghela napas (loh, bisa napas mba?).

"AKU SALAH APAAA????"

"GAK USAH TERIAK RI!"

"Maap :p"

"Ah, maafkan aku.." Hinata langsung membungkukkan tubuhnya sambil meminta maaf pada Eri.

"Gak papa sih. Wajar aja... Ada yang rada mirip sama aku.."

"B—begitu.."

"Kalian melihat anak laki-laki tadi, ya?" Semua mengangguk.

"Lalu menghilang, dan Kogane mengatakan bahwa laki-laki itu ada di... Di sana?" kalian mengangguk sekali lagi. Kogane yang tak mau dikira gila langsung mengatakan, "Aku benar-benar melihatnya!! Aku gak bohong!! Ngapain aku bohong di situasi kek gini sih?!"

Eri mengangguk mengerti dengan Kogane.

"Emang tadi laki-laki itu ada di sana... Mungkin pas sekali hanya Kogane yang melihat."

"Ah, jadi bisa begitu ya?" tanyamu dan Tendou bersama. Eri mengangguk.

"Sepertinya laki-laki itu gak ada niatan untuk menganggu kalian, tenang aja!! Toh aku juga udah di sini. Aku gak bakal kemana-mana lagi deh," ucap Eri.

"Sip sip." -Kunimi

"Jadi.. karena Hinata udah ketemu.. kalian gak hubungin teman kalian yang terpisah??"

Sontak, kalian langsung mengeluarkan ponsel. Tapi sangat disayangkan, sinyal menghilang secara tiba-tiba.

"Gak ada sinyal... Perasaan tadi ada.." gumam-mu.

"Ya kann?! Tadi ada loh perasaan! Kenapa sekarang hilang?!" -Kogane

"Tunggu, beneran hilang?!" Eri tiba-tiba merasa panik.

"Pinjem ponselmu," Goshiki menyerahkan ponsel miliknya pada Eri.

Eri cukup terkejut karena sinyalnya ada, lalu beberapa detik lagi, tak sampai 5 detik, sinyalnya menghilang.

"Hee... Ini menyusahkan.."

"Lalu, sekarang apa?" -Kenma

"Ikut aku, kali aja nemu jalan.."

"Awas sesat." -Kunimi

"Gakk kok. Kalo sesat coba pukul aku. Aku nembus loh, tapi bisa megang kalian:)"

"Ya, gimana cara mukulnya.." -Tendou

"Oh iya ya.."

.

.

To be continued


𝕶𝖎𝖘𝖆𝖗𝖆𝖌𝖎 𝕾𝖙𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓 [Haikyuu!!!] Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu