𝐶ℎ𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟 3 : 𝑈𝑗𝑖 𝑛𝑦𝑎𝑙𝑖 :)

790 147 75
                                    

Seperti biasa, setelah berunding kalian semua langsung menyiapkan apa yang harus dibawa untuk pergi menjemput Hinata. Padahal teh... Belum tentu kalian bisa balik ^^

Eri : tentunya bawa pisau milik Yuki :D

Yuki : jangan coba-coba bawa pisau ku ya Ri..


"Nee, pada bawa berapa:)? Serius aku bingung :')" Tanyamu yang terlarut dalam kebingungan :)

'perlukah ku bawa senter 5 buah dan baterai 10 bungkus?!' batinmu.

"Senter? Mungkin itu paling kita butuhin. Toh kita berangkat malem-malem kan?" Ucap Osamu.

'perasaan yang kutanya itu berapa deh bukan apa,' batinmu

"Eh? Kok diem? Salah kah?"

'ya iyalah T-T'

"Aku bawa 2 senter dan 1 bungkus baterai mungkin cukup," ucap Kiyoko yang melerai kalian...

"Oh? Arigatou Kiyoko-san."

"Mhm, sama-sama,"

"Jadi... Udah beli tiketnya??" Tanya Sugawara.

"Aku sudah membelinya Sugawara-san :D jadi kalian tinggal pergi ke stasiun kereta nya saja :>" ucap Kogane yang barusan membeli tiket secara onlen:v biar cepet gitu, jadi gak repot:v

"Kalian beneran mau melakukan ini??" Tanya Yamaguchi.

"Yaa mau gimana lagi? Si cebol emang suka begini. Uji nyali aja terus pikirannya. Kalo dia ilang bisa-bisa kita dituduh. Dan kalo dituduh kita bisa dibawa ke kantor polisi. Setelah dibawa ke kantor polisi, kita di penjara selama kurang lebih 2 tahun karena tuduhan menculik anak, setelah masuk penjara kita jadi berandalan–"

"Ok ok, Tsuki... Cukup..." Potong Yamaguchi.

"Mana mungkin orang tua Hinata nuduh kita nyulik anaknya :'v," katamu yang masih mencerna kata-kata yang dikeluarkan oleh garem dapur.

"Tsukishima. Kamu gak usah ikut ya, nanti kalo ada hantu mereka nya malah kabur–" ucap Sugawara yang terpotong oleh Tsukishima. Emang gak sopan.

"Udah, biarin aja kalo itu :)" potong Tsukishima.

"... Yaudah terserah." Kata Sugawara yang entah harus apa menghadapi Tsukishima.

"Mm... Anoo... Aku beli tiketnya... Kelebihan..." ucap Kogane dengan suara pelan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"APA?!"

"Ada berapa tiket lagi??" Tanya Yaku.

"Sekitar... 4 tiket... ugh– GOMENASAI!"

".... HAHAHAHA, bagus bagus."

"Eh? Yaku-san... tidak marah?" Tanya Kogane yang merasa bersalah sudah membeli 4 tiket (kelebihan).

"Nggak lahh. Awalnya aku mau ngajuin diri untuk ikut. Saat kalian sudah mau membeli tiketnya, yaa... Gak jadi deh," ucap Yaku yang senang mendapatkan tiket k̶e̶m̶a̶t̶i̶a̶n̶ kereta yang akan berangkat pada malam hari.

"Kok bisa kebeli lebih??" Tanyamu yang penasaran bagaimana bisa terbeli 4 tiket lebih.

"Ehmm.. itu.. aku.. ehh.. aku ambil.. agh!! Gak tau ih!! Gak bisa jelasinnya!!!"

Plakk

"... Bukannya kamu beli yang paket? (Adain aja lah:v)" ucap Kunimi setelah memukul Kogane.

"Heh! Emang dikira kagak sakit apa?!"

":P"

"Melet aja terus tu lidah! Lama-lama ku potong juga tu lidah!" -Kogane

"Ok, ok. Kalemm. Jangan gelud:v nanti repot." Ucap Kunimi.

"Iyee iyee. Jadi... 3 tiket lagi... Siapa??" Tanya Kogane.

"Lu aja lah," ujar Kunimi menepuk pundak Kogane.

"Heh! Mana mau aku T^T"

"Ih, takut ya~?" Bukan. Ini bukan Kunimi yang ngomong... Tsuki yang ngomong :)

"..... DAHLAH! AKU IKUT!" Teriak Kogane.

"Mempan juga garemnya Tsuki ya...😅" Gumammu sambil menenteng tas kecil yang akan dibawa pergi nanti.

"Gitu dong :)" ucap Tsukishima.

"Manas-manasin aja terus," kata Kunimi.

"Berarti sisah... 2 tiket kan?" Tanya Tendō. Kogane menganggukkan kepalanya.

"Hmm... Kalo begitu aku dan Goshiki ikut–"

"E–eh?! T–tapi senpai–"

"Udah, gak papa:)"

".... Ba–baiklah..."

'nasib beut...' batin Goshiki. "Nah, Goshiki." Panggil Semi.

"Y–ya Semi-senpai?"

"Hati-hati disana... Ya?"

".... Yaa...." Jawab Goshiki ditambah dengan senyumannya.

"Y/n!!" Panggil seseorang dari kejauhan.

"Ya? Ada apa? Kenapa manggil?" Tanyamu.

"Hmm... Aku tau ini bakal ngerepotin kamu tapi... Tolong titip Kenma T-T"

"E–eh? Kuroo-san??"

"Dah yaa, hati-hati!"

"Eh–

....

'titip Kenma'?

Ada-ada aja... Kenapa Kuroo-san gak ikut aja coba??"

"Biasalah. Dia takut." Jawab Kenma yang entah darimana munculnya.

'... Darimana Kenma muncul?!' batinmu sambil mengusap dadamu karena kaget:)

"Makasii [y/n]!!!" Teriak KUROO dari kejauhan.

"Heee?!?!" -mbak y/n

"Maaf kalo Kuroo ngerepotin. Biasalah dia emang begitu," ucap Kenma sambil memasukkan barang yang ia bawa ke dalam tasnya.

"Yaa, gak papa," jawabmu.

.

"Nah... Berangkatnya kemana dulu?! Miyagi?! Tapi itu jauh banget–" ucapan Bokuto terpotong oleh Kogane (yang beli tiket tentu saja :D)

"Nggak kok Bokuto-san. Kita gak harus ke Miyagi dulu. Udah langsung aja ke stasiun dekat sini. Yaaa palingan kita ke stasiun-nya sekitar jam 9 malam. Jadi sekarang latihan aja dulu atau mau ngapain gitu. Terserah." Jelas Kogane.

"Dah, aku mau tidur siang aja. Daripada nanti malah ngantuk pas di jalan." Ucap mas sampah.

"Mas sampah. Jangan males-malesan dong. Nanti malah makin males:v" kata Tendō sambil merangkul Goshiki. Kasian Goshiki :)

"Oh ya senpai. Aku tidak melihat Ushijima-senpai di sekitar sini." Ucap Goshiki menengok ke arah sudut lapangan secara bergantian.

"Mmm... Etto... Dia masih tidur^^ hehehe."

"Kok gak dibangunin??!" Tanya Goshiki.

"Gak tau ah. Biarin aja dulu." -Tendo

"T–tendo-senpai😅" Goshiki berjalan ke kamarnya untuk mengambil barang-barang yang akan ia bawa. Mendadak emang. Kamu melamun entah kenapa, dan tiba-tiba Kiyoko menyadarkan mu dari lamunan itu.

"Emm.. [y/n]? Kenapa melamun???" Tanya Kiyoko padamu.

"Eh? Ah... Gomen gomen aku cuma bingung aja... Cara kereta yang Hinata tumpangi menghilang itu gimana... Aneh bukan kalau hilang secara tiba-tiba??" Katamu.

".... Iya juga sih.... Semoga Hinata bisa dihubungin..." Ucap Kiyoko sambil menatap ponsel miliknya.

"Yaaa... Kuharap juga begitu," lanjutmu.

.

.

To be continued

𝕶𝖎𝖘𝖆𝖗𝖆𝖌𝖎 𝕾𝖙𝖆𝖙𝖎𝖔𝖓 [Haikyuu!!!] Where stories live. Discover now