One Night in the Room

1 0 0
                                        

AKHSAN

BY : GerakanJemari

*****

Cewek dengan rambut panjang yang sengaja di ikat asal itu membuka kulkas yang sudah berisi banyak bahan-bahan masakan. Ia mengambil telur, sosis, bakso, dan berbagai bumbu nasi goreng.


Dengan telaten ia menumis bumbu lalu memasukkan bahan satu persatu hingga tercium aroma masakannya ke hidung Akhsan yang kini sedang asyik menonton tv.

Ia mempersiapkan piring juga dua gelas air putih untuk makan malam bersama suaminya.

"Oh, jadi lo yang masak?" Suara bariton dari arah belakang membuat Mela terkejut. Ia lantas menyendokkan nasi goreng buatannya untuk diberikan pada cowok di depannya itu. "Nih, cobain masakan gue."

"Nggak. Gue nggak suka nasi goreng!" sinisnya yang malah mengundang gelak tawa dari Mela. Akhsan pun menatap aneh karena cewek di depannya yang tertawa geli. Sarap nih bocah? Batinnya.

"Nggak usah gengsi lo! Bunda bilang lo suka banget sama nasi goreng kok, gih makan malam." Ia menggerakkan dagunya sebagai kode untuk menyuruh Akhsan duduk.

"Gue emang suka nasi goreng, tapi kalo lo yang masak bisa alergi gue!"

Mela mencibir kesal. Apa dia bilang? Alergi? Halah, palingan juga nanti ketagihan sama masakan Mela. "Lebay banget, sih, lo! Udah dimasakin juga," ucapnya merengut.

"Kalo mau, gue bisa pesen online yang jauh lebih enak daripada ini!"

"Ya udah sana beli, biar ini gue yang makan!" Mela mengambil piring lalu hendak menuangkan dua centong nasi goreng buatannya ke dalam piring.

Akhsan mendecak pelan. Kalau dirasa-rasa enak juga masakan cewek ini, ah Akhsan jadi bingung harus gimana. Ia merebut mangkuk besar berisi nasgor tadi dari tangan Mela membuat sang empu protes. "Ih, apaan, sih?"

"Siniin!" Akhsan terus menarik mangkuk itu, begitu juga dengan Mela.

"Tadi katanya nggak mau!"

"Ya, udah lah, ya. Dimakan bareng 'kan nggak papa!"

Mela mengalah. Lagian jika tak ia berikan pada Akhsan nanti kena azab lagi, karena nggak kasih makan ke suami. Nasgornya juga banyak kok, mana mungkin Mela menghabiskan segitu banyaknya sendirian. Mela nggak serakus itu, kok!

Ia senang melihat Akhsan memakan masakannya dengan lahap. Ya, meskipun masih menyebalkan. Tak sadar sudut bibirnya terangkat, rasanya ada kesenangan tersendiri jika masakan kita dilahap dan dihargai oleh orang. Betul nggak?

Mela terus memperhatikan setiap gerakan cowok di depannya itu. "Gimana? Enak 'kan masakan gue?"

"Biasa kek orangnya!" jawab Akhsan ketus. Tunggu-tunggu, kok Mela jadi dejavu gitu, ya? Itu 'kan kata-kata yang kemarin ia ucapkan, kok plagiat sih?

Mela mendecak kesal, mulutnya masih mengunyah makanan yang ia suapkan tadi. "Gaya lo, emang bisa bikin?" Akhsan hanya diam lalu menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Ya udah bikin sana!"

"Nggak, ah. Nanti yang ada lo insecure karena masakan gue jauh lebih enak dari masakan lo!"

*****

Ceklek!

Setelah selesai makan malam, Akhsan buru-buru mengunci pintu depan rumah karena sudah terlalu larut malam. Lagipula pekerjaannya juga sudah selesai, jadi lebih baik tidur cepat agar besok pagi tak terlambat syuting film barunya.

AKHSANWhere stories live. Discover now