Adelicia Aubree, 27 tahun. Baru saja putus cinta dari dari tunangannya, setelah menjalin kasih selama 3,5 tahun. Patah hati. Secara sadar mendaftarkan diri ke aplikasi dating Madam Rose, demi mencari lelaki untuk melampiaskan sakit hati.
Zayn Zavya...
"Selamat ulang tahun!" Aubree berseru seraya masuk ke dalam kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zayn yang tadinya masih mau bermalasan di ranjang karena ini hari minggu, sontak membuka mata. Dilihatnya Aubree mendekat dengan kue di tangan dan lilin menyala di atasnya.
"Bangun, Zayn. Tiup lilin ...." Aubree telah berdiri di samping Zayn yang masih berbaring.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zayn melebarkan senyum, senang sekali Aubree tidak melupakan ulang tahunnya. Segera ia bangkit untuk duduk berhadapan dengan Aubree yang berdiri di hadapannya.
Aubree menyodorkan kue pada Zayn. Pria itu mengendus aroma yang menguar. Jelas sekali ini adalah aroma dari strawberry cheese cake. Kue favoritnya.
"Make a wish dulu." Aubree mengingatkan.
Zayn segera memejamkan mata. Mengutarakan keinginannya pada si Empunya nyawa kehidupan. Setelahnya, ia meniup lilin-lilin itu hingga padam.
"Makasih, Bree," ucap Zayn, menengadah untuk tersenyum menatap Aubree. "Aku enggak dapat cium?" Wajahnya memberengut.
Aubree melebarkan senyum mendengar permintaan prianya. Segera dia menunduk dan memberikan kecupan di pipi. Saat hendak menarik kecupan, Zayn justru merangkum kedua pipinya. Kemudian, mengecup bibir dengan lembut.
"Ayo kita makan kue," kata Zayn dengan suara rendah, setelah menyudahi kecupan.
"Yuk ke dapur. Kita potong kuenya." Aubree menegakkan tubuh.
Zayn sendiri bangkit berdiri. Ketika dilihatnya Aubree berjalan memunggunginya, ada rasa tidak terima menjalar. Ada yang kurang dari sekadar kecupan.
Maka ditariknya lengan wanitanya, membuat kue nyaris lepas dari tangan Aubree. Untung saja Aubree berhasil menyeimbangkan pinggan di tangannya.
"Apa sih?" Aubree melotot ke arah Zayn.
'Kita makan kue sekarang aja," kata Zayn.
"Aku enggak bawa pisau!" tolak Aubree.
Zayn meraih pinggan dari tangan Aubree. Dicoleknya krim yang menghiasi kue dengan jari telunjuk.
"Begini cara makannya ...." Zayn mengoleskan krim di hidung Aubree, membuat Aubree hendak protes. Namun, sebelum wanita itu protes, Zayn lekas membuka mulut, mengulum ujung hidung Aubree yang berlumur krim hingga bersih.
Aubree membeku. Tidak menyangka dengan apa yang baru saja dilakukan Zayn. Sialnya lagi, dia berdebar. Grogi sampai kaku.
"Lalu begini ...." Zayn mencolek lagi krim, dan kali ini dioles pada bibir Aubree. Sama seperti tadi, dia pun membuka mulut dan mengulum bibir itu. Karena ini bibir, Zayn menyelesaikan tugas bersih-bersih dengan lidahnya.
Sialnya, Aubree semakin membeku.
"Jadi ... mau makan kue di mana?" Zayn menggoda. Dengan sengaja didekatkannya wajah pada Aubree. "Di kamar, atau di meja dapur kayak waktu itu?"
Aubree tidak menjawab. Dia hanya memejamkan mata, pasrah dengan apa yang akan dilakukan Zayn. Pasrah dengan yang berpengalaman. 😁
***
"Zayn ... pembaca enggak tau tentang kisah kita di meja dapur ...." Aubree berbisik, kepalanya menempel pada dada Zayn yang berkeringat.
Zayn terkekeh. "Biarin aja ... biar mereka pada penasaran dan nyari tau ...."
😂😂😂😂😂
* * * * *
Btw, aku cuma mau kasih tahu, kalau kisah AtoZ sudah lengkap kutulis. Artinya? Sebentar lagi bakal open PO. Doakan ya ... semoga lancar sampai hari H. 🙏
Terima kasih, buat kalian yang masih setia dengan cerita ini. Semoga diberikan rezeki untuk bisa meluk bukunya nanti. Aminnnn!
