11. Diusir dan Pacar?

27 9 31
                                    

Happy Reading✨

****

Sore itu sehabis pulang sekolah Azam, Adrian, Yasa dan Wiwin nangkring di warung Mpok Rite. Seperti biasa makan gorengan dengan teh anget buatan Mpok Rite yang tidak ada duanya itu bagi lidah mereka berempat.

"Gue denger katanya Agnes balik ya," Tanya Yasa.

Wiwin mengangguk sambil memakan gorengan. "Betol, tadi aja Agnes langsung deketin Azam lagi," Sahut Wiwin lalu melahap gorengan yang sisa dua di piring.

Wajah Azam berubah masam mendengar pembahasan Wiwin dan Yasa. Apa tidak bisa membahas yang lain selain tentang Agnes?

Yasa mengambil gitarnya yang sengaja ia tinggal di warung Mpok Rite katanya supaya lebih enak, makan gorengan sambil main gitar.

Jreng....

Yasa mulai memainkan gitarnya lalu bernyanyi dengan nada lagu dangdut Perawan atau Janda. "Azam pilih yang mana... Nanda apa Agnes? Nanda si cantik dingin, Agnes si cantik dakjal...."

"Kurang ajar lo Sa, kasian Agnes lo katain dakjal," Protes Wiwin.

"Emang gue salah Yan?" Tanya Yasa kepada Adrian yang sejak tadi asik scroll tik tok di ponselnya.

"Enggak," Jawab Adrian.

"Noh denger kata YanYan kita," Kata Yasa kepada Wiwin yang mangut-mangut. Sedangkan Adrian hanya cuek dan kembali scroll tik tok. Dan Azam sejak tadi hanya diam karena malas masuk kedalam pembahasan teman-temannya.

Azam heran juga dengan Agnes, udah hampir satu tahun Agnes terus mendekati dirinya. Apa tujuannya coba. Azam sudah beberapa kali menolak dengan cara lembut ataupun kasar. Tapi sayangnya cewek itu tahan banting.

Suara notifikasi membuat Azam tersadar dari lamunannya. Azam membuka ponselnya dan ternyata ada pesan dari sang Mama. Isinya seperti ini.

Dinosaurus Betina :
Kamu bawa Kinanti kemana SAYANG?!

Azam meneguk ludahnya dengan kasar. Gawat, Mamanya pasti marah besar sekarang.

Melihat raut wajah Azam yang panik Wiwin bertanya. "Kenapa lo Zam?"

"Gue duluan, Mama gue udah bertanduk di rumah," Pamit Azam lalu mengambil tasnya dengan tergesa-gesa.

"Bertanduk?" Beo Wiwin.

"Apa yang bertanduk?" Tanya Yasa ikut-ikutan.

Dari pada membuang waktu untuk menjawab pertanyaan siluman manusia purba itu Azam dengan cepat keluar dari warung dan menaiki motor scoopy yang ia pakai hari ini.

Dengan pasti Azam meninggalkan kawasan warung dengan kecepatan di atas rata-rata membawa motornya. Sampai-sampai Yasa dan Wiwin geleng-geleng kepala melihat itu.

"Azam mana?"

Yasa dan Wiwin kompak menoleh kearah Adrian yang menampilkan wajah cengo.

"Kenapa kalian?" Tanya Adrian tambah bingung.

"BEGO!" Kata Yasa dan Wiwin bersamaan.

****

Seorang cowok dengan motor scoopy miliknya. Lebih tepatnya milik mamanya. Cowok itu meletakkan motor scoopy dengan pelan di garasi rumah. Ia berusaha sepelan mungkin agar tidak kedengaran di telinga sang Mama yang memiliki pendengaran tajam seperti kucing.

Dengan hati-hati cowok itu turun dari motor dan berjalan mengendap-endap menuju teras rumah. Azam membuka pintu rumahnya pelan-pelan lalu sedikit menjenguk ke dalam rumahnya. Tidak terlihat siapapun yang berada di sofa ruang tamu. Biasanya mamanya sering nonton TV jika sore-sore seperti ini.

AzaNda [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang