~PART 1

618 455 280
                                    

-ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ɪɴɢɪɴᴋᴀɴ ʙᴜᴋᴀɴʟᴀʜ ᴋᴇᴋᴀʏᴀᴀɴ, ᴛᴀʜᴛᴀ ᴀᴛᴀᴜ ᴋᴇᴅᴜᴅᴜᴋᴀɴ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴜ ɪɴɢɪɴᴋᴀɴ ʙᴜᴋᴀɴʟᴀʜ ᴋᴇᴋᴀʏᴀᴀɴ, ᴛᴀʜᴛᴀ ᴀᴛᴀᴜ ᴋᴇᴅᴜᴅᴜᴋᴀɴ. ᴛᴇᴛᴀᴘɪ ᴋᴀsɪʜ sᴀʏᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ᴋᴀʟɪᴀɴ ʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴋᴇᴘᴀᴅᴀᴋᴜ-
𝓢𝓲𝓼𝓲𝓵~

---✿---

Seorang gadis kecil berusia lima tahun dengan bulu mata lentik, kulit putih bersih, dan tentu dengan rambut kuncir kuda kesukaannya bermain disebuah Taman.

Gadis itu bermain ayunan dengan hati yang gembira, kalian tau karena apa? Nih dikasih tau, Karena ia bermain ditemani Mamah dan Papahnya. Hanya karena itu saja? Nextt...

Baru pertama kali ini Mamah dan Mapahnya mengajak gadis kecil itu bermain. Sebelumnya tidak pernah seperti ini. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sampai-sampai mereka melupakan anaknya yang selalu merasa kesepian di rumah.

Gadis kecil itu selalu bermain di taman rumah. Kadang kala di kamar, ditemani mainan-mainan di rumahnya.

Apakah ia tidak mempunyai teman? BIG NO. Ia punya teman hanya saja cuma beberapa, bisa dihitung jari mungkin. Diluar itu dirinya bermain sendiri.

Gadis itu berhenti bermain ayunan, ia turun dan menghadap ke arah kedua orang tuanya.

"Mah... pah..." panggilnya dengan lembut.

Gadis itu terlihat bahagia. Seperti tidak ada kesedihan didalam raut wajahnya. Nyatanya bahkan berbanding terbalik, ternyata ada sisi kesedihan yang selalu tertutup oleh wajah cerianya itu.

"Ya. Kenapa Sisil sayang ?" jawab Silvy, mamah Sisil.

Ya, gadis kecil itu adalah SYLA AYU PRAMATA. Yang biasa dipanggil Sisil. Anak semata wayang dari pengusaha besar pasangan SONI PRAMATA dan SILVY DWI PRAMATA.

Gadis yang memiliki segalanya. Memiliki banyak mainan, apapun yang ia inginkan pasti akan terpenuhi serta memiliki sejuta keceriaan dan selalu tersenyum walau keadaan hatinya tidak baik-baik saja.

Karena, ya itu. Orang tuanya terlalu sibuk bekerja dan kadang kala mengabaikannya. Sekarang ia diajak bermain diluar bersama mereka. Rasanya  sangat-sangat bahagia.

"Kenapa sama putri Papah ini? Ko malah bengong sih," ujar Soni sembari menoel hidung Sisil. Soni baru sadar bahwa anaknya se-gemas ini. Kemana saja ia selama ini, soni menyadari semuanya. Ia terlalu fokus bekerja sampai-sampai mengabaikan anaknya ini.

"Hehe, aku gak bengong kok pah. Aku tu cuma lagi berpikir aja," jawab Sisil tersenyum.

"Mikirin apa sih anak mamah ini?" sahut Silvy tersenyum pula.

Sisil mengetuk dagunya. "Hmm..apa ya hehe," Ia memikirkan apa yang harus ia ucapkan.

"Mikirin apa hayo? masih kecil udah mikir-mikir," ujar Soni. Lalu ia menggelitik perut Sisil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AILYSYLA (On Going)Where stories live. Discover now