"Gue gak tau alasan lo itu, sebenarnya karena apa, tapi yang gue perlu tekanin, jangan sakiti dia. Dia udah cukup menderita karena gue," ucap Mentari.

"Siapa yang menderita? Siapa yang disakiti?,"

Adit yang tiba-tiba datang mengejutkan Indah dan Mentari.

"Kalian ngomongin apa dah?," Bingung Adit.

"Aditt!!!" Teriak Indah.

"Katanya Mentari mau sakiti Angel lagi, makanya tadi Indah bela Angel, tapi Mentari ngancem bakal sakitin Indah juga," Indah menangis.

Sok drama, iuhhh -batin Mentari.

Adit yang mendengar cerita Indah pun, merasa geram.

Baru saja dia akan berucap, sudah di cegah oleh omongan Mentari.

"Terserah, apa kata lo, tapi lo bakal terkejut setelah tau siapa sebenarnya Indah," Mentari tersenyum smirk.

Mentari pun meninggalkan mereka berdua.

"Woy lah main pergi aja dah, tapi emang lo kenapa ndah, kenapa gue harus terkejut?" Tanya Adit.

Indah mengangkat bahunya, tanda tak tau.

"Dah lah, makan yuk ndah,"

"Makan mulu, lu mah,"

-///-

Saturday.

Rain sedang memilih-milih baju, untuk di gunakan nya besok. Dia telah mengeluarkan semua baju nya, tapi tak ada yang cocok mungkin tak bagus menurut nya, walau ini bukan kencan, tapi cuman berjalan-jalan dengan Sky sudah cukup membuat Rain senang.

Ceklekk
Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita paruh baya sedang tersenyum ke arah Rain.

"Angel lagi apa nak?," Tanya Rima.

"Angel lagi nyari baju mah," jawab Rain.

"Buat apa?" Rima heran melihat anak nya tak biasa begini.

Rima memegangi kening Rain, mencoba mengecek apa dia sedang sakit.

"Mama apaan si, bukan nya bantuin," kesal Rain.

Rima tertawa.

"Baju buat apa makanya, biar gampang nyarinya nih,"

"Buat jalan-jalan besok," kata Rain.

"Sama temen? Cewe cowo?" Goda Rima.

"Mama, apaan si," kesal Rain.

"Yaudah tunggu bentar,"

Ketika Rima membuka pintu kamar Rain, ada Mentari yang sedang menunggu di depan pintu membuat Rima kaget.

"Astagfirullah," Ucap Rima sambil mengusap dada.

Mentari pun menarik Rima ke kamar nya.

"Ma! ini buat Rain, masih baru belum Mentari pake sama sekali," Mentari memperlihatkan cengiran nya.

THE RAIN (TERBIT)Where stories live. Discover now