Chapter 30

2.7K 262 30
                                    

Jenna sengaja mematikan ponsel lagi selepas ia terakhir kali menyalakannya di saat liburan, pertama demi ketenangannya di hari-hari terakhir mereka di pulau Jexafuture, juga menyimpan tenaga untuk esok harinya untuk membuat kejutan sederhana berupa oleh-oleh pada teman-temannya. Jenna sudah sangat bahagia begitupun Xander yang ikut membantu membuat kue serta beragam cemilan lain dan menyiapkannya untuk istrinya bawa ke kampus.

"Moga mereka suka, ya," kata Jenna.

"Haruslah, tangan ini selain main band juga ahli beginian!" Xander menyombongkan diri.

"Ya udah, aku berangkat Xander, take care." Jenna mencium Xander dan beranjak pergi meninggalkan pemuda yang kini tersenyum lebar lalu mengedot. Ia lalu menuju ke sofa, siap untuk beristirahat, tetapi tiba-tiba terdengar ponselnya berdering.

Xander berdiri dan menerima telepon.

Sementara itu, Jenna kini menuju kampus, masih ponselnya tak ia nyalakan hingga akhirnya sampai di kampus yang siapa sangka sangatlah heboh akan sesuatu. Jenna sempat heran dengan pembicaraan mereka yang ia sadari ... ada nama Xander di sana.

"Jenna!" Namun perhatiannya teralih oleh suara lain, Jenna menoleh dan tersenyum menemukan teman-temannya ada di hadapannya.

"Hei!" sapa Jenna mendekat.

"Baby, akhirnya lo pulang!" Teman-temannya juga ikut mendekat, pun Deanna dan Wulan memeluknya erat, melepaskan rindu satu sama lain dengan bahagianya. "We miss you so much!" kata Deanna melepaskan pelukan mereka.

"Iya, akhirnya lo pulang, lengkap lagi deh geng kita!" Wulan terkekeh.

"Jenna!" sapa Fabian, siap ikut memeluk tetapi Noah menahannya.

"Woi, dia udah ada yang punya."

Jenna tertawa pelan. "Gak papa, kok." Ia lalu memeluk Noah dan Fabian bersamaan, Fabian tersenyum puas sedang Noah terhenyak diam selama beberapa saat sampai akhirnya Jenna melepaskan pelukan. "Aku kangen sama kalian semua!"

"Gue pun!" Fabian tertawa cengengesan. Noah memutar bola mata dan Fabian menyikutnya.

"Gue ... juga kangen sama lo, Jen." Noah tampak tersenyum kecut.

"Oh ya, gue lupa, ini! Oleh-oleh buat kalian!" Jenna mengangkat bingkisan yang ia bawa, tetapi nyatanya tak ada lagi suara antusias Deanna dan Wulan, hanya suara Fabian yang girang dan Noah yang berperaga cool tanpa suara.

Heran, Jenna menoleh ke samping, ke arah teman-temannya yang kini merumpikan sesuatu di ponsel mereka.

"Eh, kalian ... ada apa sih?" tanya Jenna bingung, berusaha melihat apa yang dilihat kedua sahabatnya.

"Woi! Sadar tuh! Temen baru dateng jauh terus bawa oleh-oleh banyak diabain!" Fabian menegur dua cewek itu.

Barulah, Deanna dan Wulan tersadar. "Eh, maaf, Jen. Kami ... cuman ... yah ...."

"Ada apa, sih, sebenernya? Aku ada ketinggalan sesuatu ya?" tanya Jenna heran.

"Bukan apa-apa, cuman berita tentang idola mereka yang gak penting," kata Noah agak ketus.

Idola mereka? Xander?

Tunggu! Xander? Berita apa?

"Jangan asal ngomong, ya! Ini tuh penting buah keberlangsungan hidup!" Wulan tampak lebai.

"Ugh ... Xanderku ternyata ...." Deanna tampak sedih lagi.

"Kan dah gue bilang dia udah punya!" Fabian lalu menimpali, Jenna semakin bingung. "Kan, gue bener kan! Gak percayaan kalian mampos!"

"Berita apa?" tanya Jenna menatap keempatnya kaget, ia tak tahu ada berita apa tetapi tampaknya ... berhubungan dengan dia. Jenna meneguk saliva tertahan.

MY HUSBAND IS A ROCKSTAR [B.U. Series - X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang