Chapter 7

5.9K 519 11
                                    

30 Mei 2021

•••

Jenna menatap ketakutan Wulan yang kini memasang earphone di telinganya, ia khawatir gadis itu mendengar lagu yang jelas menyebut namanya, kemudian mengenali suaranya milik salah satu penyanyi rockstar paling dipuja, Xander.

Namun, ternyata Wulan mengerutkan kening. "Lah, lo hype ke ringtone hape?"

Jenna kaget akan ungkapan itu bertepatan Wulan mengembalikan earphone kepadanya, Jenna segera mengecek ponselnya. Ada panggilan dari Xander.

Ia merasa harus bersyukur diselamatkan berkali-kali oleh sang suami.

"Siapa yang nelpon, Jen?"

"Mm Mamahku," kata Jenna, Wulan berohria. "Bentar, ya." Berdiri dari duduknya kemudian beranjak keluar. Tentu mencari tempat tersepi sebelum akhirnya menjawab panggilan dari Xander. "Xander, ada apa?"

"Jen, aku mau ... bilang sesuatu ke kamu," kata Xander dengan nada sendu di seberang sana.

"Lho? Ada apa?" Jenna jadi penasaran dengan nada suara itu, tak biasanya.

"Jadi gini, manajerku sama kru dateng tadi, dan bilang ...." Xander menceritakan apa yang terjadi padanya, mulai dari ajakan job saat liburan, dan keadaan membuat Xander tak bisa menolak, demi Jenna dan demi dirinya.

Jenna benar-benar iba, karenanya Xander yang beristirahat, ia merasa bersalah, meski kemudian ia berpikir satu hal.

"Eh, bukannya mereka gak bakal berani bongkar rahasia kita, kan? Karena kalau hancur, mereka juga bakalan hancur." Jenna terlihat sendu. "Dengan itu kamu bisa bebas, Xander. Oh ya kamu belum nandatanganin apa pun, kan?"

Dan malah, Jenna mendapatkan tawa pelan. "Tau kok soal itu, cuman hehe ... ditawarin satu bulan tambahan libur, siapa yang gak mau?"

Ah ... ternyata disogok liburan, Jenna memutar bola mata karenanya.

"Abis konser nanti, kita bulan madu lagi, yuk!" ajak Xander kegirangan. "Kamu gak ada sibuk-sibukan, kan?"

Jenna menghela napas, tersenyum karena tampaknya suaminya tak terbebani. "Iya terserah kamu, deh. Oh ya jadi kamu konser di mana nanti?"

"Coba tebak!" Xander tertawa.

Jenna berpikir sejenak, sampai akhirnya ia teringat soal cewek penguasa kampus yang menggebukan kedatangan Xander ke kampusnya saat ulang tahun dia nanti. "Oh, kamu ngisi acara ultah di kampusku?!"

"Tepat! Aku tau kamu pasti tau, pasti heboh di sana kan?" Jenna bergumam menanggapi, jelas sekali heboh, lumayan banyak sekali yang mengidolakan Xander di sini. "Jagain aku di sana ya."

"Iya, aku bakal jagain kamu, Xander." Jenna tersenyum hangat. "Dan oh kudenger-denger, kamu bakalan bikinin dia lagu ultah juga?"

"Ah ... itu ...." Xander terdengar mendesah gusar. "Aku gak bisa mikir lagu demo baru, Babe. Aku bingung."

"Kamu ... bikin lagu buat aku ini satu malem doang kan?" Jenna memikirkan lagu buatan Xander yang begitu romantis meski baru mendengarnya setengah.

"Itu dia masalahnya, ada perbedaan ... bikin pas lagi bahagia berbunga-bunga, sama tuntutan pekerjaan, Jen. Gak tau kenapa, keknya karena ada kekuatan ajaib di sana." Kekuatan ajaib? "Kekuatan cinta kita, Jen."

"Dih gombal." Jenna tertawa.

"Aku serius." Nada suara Xander memang serius dan agak frustrasi. "Gimana ya, blank banget otakku, Jen. Bantuin dong. Ide ide, aku perlu ide."

"Gimana kalau ... mmm ... apa ya?" Jenna terlihat berpikir. "Kamu beberapa kali bikinin aku lagu pas aku ultah, kan, Xander? Gimana kalau lagu buatku itu diganti aja liriknya jadi nama--"

MY HUSBAND IS A ROCKSTAR [B.U. Series - X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang