6. Identity

1K 163 2
                                    

Laki-laki itu, laki-laki yang tadi Aena lihat sebagai 'Heeseung'. Itu bukan hayalan, itu nyata. Ada di hadapannya saat ini.

"it's me, babe. Min Heeseung" ucap nya meyakinkan Aena kalau dia benar-benar kekasihya. 

Aena menepis tangan Heeseung lalu menatap nya dari atas sampai bawah, "what the f-"

"sshhh!  jangan teriak-teriak nanti ketauan"

Aena melihat sekitar untuk berjaga-jaga tidak ada penjaga, "what the f*ck are you doing here?!" bisik Aena.

"undangan, nanti gue jelasin. Sekarang kita harus balik dulu ke tempat acara" Heeseung menggenggam tangan Aena dan menariknya, tetapi gadis itu menarik balik.

"gue ga mau, maunya pulang"

"iya nanti kita pulang kalo acara nya udah selesai, okay?" Heeseung mengecup bibir gadis itu dan mengusap rambut nya.

"kayanya gue ganggu nih"

Aena dan Heeseung menoleh secara bersamaan, Heeseung melepaskan genggamannya membuat Aena mengerutkan keningnya.

Heeseung membukuk, "yang mulia-"

"ngomong biasa aja, ini cuma kita bertiga" ucap Jay lalu mendekati Aena dan Heeseung.

Aena menatap Jay tidak suka, apa yang di lakukan laki-laki ini sampai Heeseung harus membungkuk?

"na, lo kan harusnya balik" Jay segera meraih tangan gadis itu tetapi sudah di tepis duluan.

"lo apain pacar gue?" tanya Aena dengan intonasi suara yang menaik.

"itu ga penting, you are my princess"

"siapa bilang?! lo nyulik gue ya anj-"

Heeseung menutup mulut Aena sebelum gadis itu mengumpat, "Aena stop"

Aena mencoba melepaskan tangan Heeseung dari mulutnya tetapi kekasihnya itu malah memeluknya dari belakang agar Aena tidak memberontak.

Jay terkekeh, "okay, you can bring her with you"

Setelah mendengar itu, Aena langsung diam.

Jay menepuk pundak Heeseung lalu mendekatkan wajahnya ke telinga laki-laki itu, "but i will take her when the day come" bisiknya.

Saat Jay berbalik, ada Sunghoon yang datang membawa tas kampus milik Aena. Dia mengambil nya lalu memberikan nya pada Heeseung dengan kasar.

"see you" ucap Jay lalu pergi bersama Sunghoon.

Heeseung menghela nafas lega. Coba bayangkan jika dia tidak menahan Aena, pasti sudah terjadi kericuhan antara dirinya dan Jay.

Aena menoleh, "lo ngapain jadi babu dia?"

"nggak, gue bukan babu dia"

"trus ngapain lo bungkuk-bungkuk? kaya dia atasan lo aja" Aena mengambil tas nya dari tangan Heeseung.

"nanti gue jelasin semua, sekarang kita pulang dulu"





Di perjalanan itu, mereka tidak mengobrol. Heeseung terus saja menatap Aena sekali-kali sembari menyetir. Dia ingin bicara tetapi takut, karena Aena terlihat marah dan dingin padanya. Itu menyeramkan di banding Aena yang mengamuk.

Heeseung menghela nafas kecil lalu mengumpulkan keberanian, "na"

"hm?" gadis itu tidak menoleh, masih menatap gedung-gedung yang di lewati mereka.

"about Jay erlier.."

Heeseung menjelaskan kenapa dia bisa mendapat undangan dari Jay. Dia juga menjelaskan dirinya yang sebenarnya, selama 2 tahun berpacaran, Heeseung tidak pernah memberi tau Aena identitas aslinya.

This is JAY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang