29: Openness

67 12 0
                                    

"Haruto─ aku benar-benar kasihan padamu," ucap Junkyu setelah mendengar cerita mengenai rasa suka Haruto terhadap Seoyun.

"Jangan bilang teman yang waktu itu kamu ceritakan padaku adalah dirimu sendiri?" ucap Junkyu yang dibalas anggukkan kepala dari Haruto.

"Tapi setidaknya kamu benar-benar berani untuk mengatakannya. Kamu sudah melakukan yang benar," ucap Junkyu sambil menepuk-nepuk punggung Haruto.

"Tapi sepertinya setelah ini Seoyun akan semakin canggung padaku," ucap Haruto.

"Tak jadi masalah. Dia masih dalam proses untuk memikirkan semuanya. Berikan waktu baginya untuk memikirkan itu semua," ucap Junkyu dan Haruto menganggukkan kepalanya.

"Mau pesan pizza? Enaknya malam-malam begini adalah makan pizza," ucap Jeongwoo dan langsung dibalas setuju oleh yang lainnya.

.

.

.

Di lain sisi, Seoyun benar-benar galau dengan ucapan Haruto.

Aku menyukaimu Seoyun

Seoyun benar-benar tidak siap dengan pernyataan dadakan dari Haruto. Selama ini ia merasa nyaman dengan adanya Haruto disisinya, tapi ia tidak dapat memastikan apakah itu adalah tanda cinta atau hanya kenyamanan pertemanan semata.

"Lebih baik aku tidur saja tanpa memusingkan ini," ucap Seoyun sambil langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

.

.

.

Benar saja seperti dugaan Haruto, Seoyun mulai menjaga jarak dengannya. Haruto sama sekali tidak protes atas itu semua, karena ia paham konsekuensi apa yang harus ditanggungnya dengan aksi pernyataan dadakannya tersebut.

Di lain pihak, Junkyu yang berlatih untuk duet dengan Yedam, mencoba untuk bersikap profesional dengan mengesampingkan perasaannya.

"Suara kalian benar-benar menyatu dengan baik. Sepertinya duet ini bakal sangat sukses," ucap sang pelatih vokal mereka. Keduanya hanya bisa tersenyum tanpa saling melihat satu sama lain.

"Kita bisa istirahat sebentar," ucap sang pelatih vokal dan meninggalkan Junkyu serta Yedam.

Junkyu yang ingin keluar, ditahan oleh Yedam.

"Ada apa?" tanya Junkyu sinis.

"Sampai kapan kamu bersikap seperti ini padaku?" tanya Yedam.

"Tergantung dirimu," ucap Junkyu singkat.

"Bagaimana aku bisa tahu apa yang harus kulakukan jika kamu hanya berdiam dan mengacuhkanku?" ucap Yedam menggebu-gebu.

"Sampai kamu paham kesalahanmu, Bang Yedam," ucap Junkyu sekali lagi.

"Aku mengakui bahwa dengan diriku dimasukkan dalam grup Treasure merupakan alasan Mashiho keluar. Aku benar-benar menyesal Mashiho─" ucap Yedam dan Junkyu langsung memegang pundak Yedam kuat-kuat.

"Dimasukkan? Kata-kata itu tidak pantas untuk kamu gunakan, Yedam," ucap Junkyu dengan mata yang penuh amarah.

Yedam kembali terkejut untuk kesekian kalinya dengan raut wajah amarah Junkyu.

"Aku mau keluar dulu," ucap Junkyu sambil meninggalkan Yedam.

Junkyu pun menuju kafetaria dan mengambil segelas cola untuk menenangkan dirinya. Ia pun kembali teringat akan memori pertemuannya dengan pamannya.



"Empat terbaik? Bukankah jika dihitung harusnya─"

Junkyu pun terdiam. Sekarang dia mulai paham, sangat paham untuk mengetahui alasan Mashiho tidak berada di YG.

"Maksud Paman Yedam masuk grup Treasure dan bukan menjadi solois?" tanya Junkyu memastikan.

Yang Hyunsuk, CEO YG, mengangguk.

"Kenapa kalian merubah planning? Kenapa harus memaksa Yedam untuk masuk ke dalam grup?" ucap Junkyu dengan nada yang mulai menunjukkan amarah.

"Kami sama sekali tidak memaksa Yedam, Kyu. Kami memberikan pilihan─ dan Yedam yang memutuskan," ucap Yang Hyunsuk.

"Yedam─ benar-benar memilih masuk grup?" tanya Junkyu memastikan. Ia masih tidak mempercayai apa yang ia dengar.

"Untuk apa aku membohongi keponakanku sendiri?" tanya balik Yang Hyunsuk.



Junkyu langsung meremas kuat-kuat kaleng cola yang kosong di tangannya.



Kenapa kamu tidak mau mengakui padaku, Yedam, batin Junkyu.



-------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

Junkyulantas berdiri dan berjalan ke hadapan Yedam. Dapat Yedam lihat tangan Junkyusudah mengepal dengan kuat.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang