23: Hiding My Feeling

68 13 0
                                    

"Kalian membicarakanku?" tanya Jeongwoo bingung karena melihat wajah Haruto yang shock dan Junkyu yang tertawa puas.

"Haruto melihat Jaehyuk bersama gadis dan ternyata dia adalah Ningning. Kuceritakan bahwa Ningning cinta mati padamu sehingga Haruto sangat shock," ucap Junkyu gamblang.

"Ah gadis itu. Baguslah kalau Ningning jalan dengan pria lain, sehingga ia tidak menggangguku," ucap Jeongwoo santai.

"Tapi yang dia ajak pergi si Jaehyuk. Kalau teman kita yang lain lihat bagaimana? Mereka bisa salah paham mengira Jaehyuk selingkuh, seperti sahabat Naruto kita ini," ucap Junkyu menggoda Haruto dn Haruto menatap kesal kearah Junkyu.

"Jaehyuk tidak bisa dikatakan selingkuh. Dia dan Seoyun hanya pacaran kontrak. Tak ada masalah jika ia pergi dengan gadis lain," ucap Jeongwoo santai.

"Nappeun namja," teriak Haruto dan Junkyu berbarengan dan memukuli Jeongwoo tanpa ampun atas ucapannya.

.

.

Tak terasa mereka sudah memasuki weekend kembali dan Haruto kembali dengan rutinitasnya sebagai pegawai café Jeongwoo.

Apa anak itu baik-baik saja? pikir Haruto. Di sekolah Haruto memang mencoba untuk tidak terlalu mendekat ke Seoyun, karena ia tidak ingin Seoyun dianggap dekat dengan "pemuda buruk", image yang sudah sangat melekat dalam dirinya.

Haruto cukup terkejut karena ia merasa seseorang memukul lengannya dengan keras. Haruto sama sekali tidak menyadari, gadis yang sudah menarik seluruh perhatiannya, ternyata sudah tiba juga di café.

"Asik banget melamunnya, sampai aku datang tidak sadar," ucap Seoyun sambil tersenyum.

"Kau sama sekali tidak terlihat seperti gadis yang dikhianati," ejek Haruto melihat wajah cerah Seoyun.

"Cibir saja aku terus, Watanabe Haruto," ucap Seoyun sambil memasang wajah cemberut. "Malam itu, setelah pergi denganmu, aku bertemu Jaehyuk."

"Kamu bertemu Jaehyuk?"

Seoyun menganggukkan kepalanya, "Aku tidak menyangka Jaehyuk sedang berada di daerah rumahku. Kemudian akhirnya kami bicara berdua. Dan Jaehyuk menjelaskan semuanya, bahkan ia mengatakan sendiri bahwa gadis yang bersamanya adalah anak dari teman ayahnya."

Ternyata ia sudah tahu. Untuk apa aku mengkhawatirkannya, batin Haruto.

"Karena itu kamu sangat bahagia sekarang? Karena pikiran burukmu sama sekali tidak benar?" ejek Haruto.

"Temannya bahagia malah diejek, menyebalkan," ucap Seoyun sambil memukul Haruto karena kesal.

Haruto menatap Seoyun dalam, Kenapa melihatmu bahagia justru membuatku tidak bahagia, Seoyun.

.

.

Di saat Haruto sedang bekerja di café, Jeongwoo dan Jaehyuk menghabiskan waktu di perpustakaan kecil rumah Jeongwoo.

"Beberapa hari lalu aku menghabiskan waktu dengan Ningning," ucap Jaehyuk.

"Aku sudah tahu," balas Jeongwoo.

"Kamu memata-mataiku?" ucap Jaehyuk dimana Jeongwoo langsung tertawa keras.

"Tidak ada gunanya aku memata-mataimu," ucap Jeongwoo. "Haruto tidak sengaja meihatmu dengan Ningning."

"Ah─ apa berarti Seoyun juga melihatku ya saat itu?" ucap Jaehyuk spontan.

"Maksudnya?" ucap Jeongwoo.

"Seoyun cerita ia menemani Haruto untuk membeli hadiah untuk adiknya. Jika kamu bilang Haruto tahu aku bersama Ningning, berarti saat itu ada Seoyun juga," ucap Jaehyuk panjang lebar.

Jeongwoo terdiam.

"Tapi apakah adik Haruto akan ulang tahun? Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai keluarga Haruto," ucap Jaehyuk.

Adik Haruto sudah ulang tahun beberapa bulan yang lalu, batin Jeongwoo.

"Wo, kamu tidak menjawab ucapanku," ucap Jaehyuk.

Jeongwoo pun tersadar dari lamunannya, "Haruto kan memang sedikit tertutup, mungkin memang adiknya akan ulang tahun,"

Jaehyuk pun mengangguk dan kembali menyibukkan diri dengan buku bacaannya.

Mengapa Haruto berbohong? Dan kenapa dia mengajak Seoyun saja untuk pergi? batin Jeongwoo.

"Kamu tidak menanyakan apapun dengan pertemuanku dan Ningning?" ucap Jaehyuk kembali.

"Untuk apa? Bukan urusanku," balas Jeongwoo.

"Park Jeongwoo," ucap Jaehyuk, "Sampai kapan kamu akan seperti ini?"

"Maksudmu?"

"Sampai kapan kamu berpura-pura tidak peduli dengannya seperti ini?"

"Jaehyuk─"

"Jangan terus menghukum dirimu, Wo. Kamu berbeda dengan─"

"Jangan mengungkit apapun mengenai dia, Jae. Kamu bisa membuat moodku berantakan," ucap Jeongwoo tegas dan Jaehyuk langsung membungkam mulutnya.

"Jika Ningning masih bisa pergi denganmu, berarti dia baik-baik saja. Baguslah," ucap Jeongwoo.

Jaehyuk menatap Jeongwoo.

Kamu benar-benar membohongi perasaanmu sendiri, Jeongwoo, batin Jaehyuk.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

"Sebentar lagi akan ke Jepang lagi," ucap Airi bersemangat.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadWhere stories live. Discover now