12: I tell indirectly to My Friend

151 12 0
                                    

"Jeongwoo lagi-lagi kencan dengan ibunya. Jaehyuk ada urusan. Aku jadi malas untuk belajar," ucap Junkyu sambil menopangkan dagunya di atas meja belajar. Saat ini Haruto dan Junkyu sedang berada di perpustakaan, mengingat minggu depan mereka memasuki minggu ujian.

"Jangan keras-keras berbicara, Kyu. Kita sedang di perpustakaan," Haruto memperingatkan.

"Tapi aku benar-benar heran dengan Jeongwoo. Kita semua tahu Jaehyuk memang pintar dan rajin, tapi Jeongwoo─ anak itu tidak pernah terlihat belajar tetapi masuk peringkat 20 besar seangkatan tahun lalu," omel Junkyu. Beberapa anak menatap sinis Junkyu karena keberisikannya, sehingga pemuda itu tersenyum sambil meminta maaf untuk meredam amarah mereka.

"Mungkin saja Jeongwoo belajar disaat tidak bersama kita. Kita tidak 24 jam bersamanya," ucap Haruto.

Junkyu pun manggut-manggut.

"Tapi, aku sungguh bersyukur ada kamu, To. Dulu, selalu aku yang mendapat nilai jelek sedangkan mereka berdua menghasilkan nilai memuaskan. Sekarang ada kamu yang satu level denganku," ucap Junkyu sambil nyengir.

"Makanya sekarang aku mau belajar lebih giat biar tidak selevel denganmu," ucap Haruto menggoda Junkyu dimana wajah Junkyu langsung cemberut seketika.

"Kyu─ bisakah aku meminta saran padamu?" ucap Haruto.

Junkyu mengangguk dengan cepat.

Haruto lantas membuka lembar terakhir di buku catatannya yang masih kosong dan mengarahkan lembar tersebut agar bisa dilihat dengan baik oleh dirinya maupun Junkyu.

"Aku punya teman. Kita sebut saja dia A. si A suka dengan si B, akan tetapi si B suka dengan C," ucap Haruto sambil menuliskan di lembar tersebut untuk mempermudah pemahaman Junkyu.

"Wah─ ini sangat rumit," ucap Junkyu.

"Aku belum selesai," ucap Haruto. "si C tertarik pada B."

Junkyu langsung menepuk tangannya hingga beberapa orang disana kembali memarahinya sebab mengganggu konsentrasi belajar. Junkyu kembali meminta maaf untuk kedua kalinya.

"Menurutku harapan A untuk mendapat B adalah 0%," ucap Junkyu.

"0%?" tanya Haruto.

Junkyu menganggukkan kepalanya.

"Ketika seseorang sudah mengatakan tertarik, maka lambat laun dia akan jatuh cinta. Si B sudah suka dengan si C, maka mereka sangat cocok dan tidak akan ada kesempatan sama sekali bagi si A,"

Haruto pun mendesah pelan.

"Kamu tadi bilang si A temanmu, kan? Kasihan sekali─ sangat sulit untuk melupakan orang yang dicintai. Dia suka pada orang yang salah," ucap Junkyu.

Benar─ kasian sekali─ diriku, batin Haruto.

"Oh, iya. Kita pasti akan pulang larut malam. Aku antar saja ya pakai mobil. Sangat sulit mencari bus malam-malam," ucap Junkyu.

Haruto menganggukkan kepala.

.

.

.

Bunyi pecahan beberapa barang terdengar nyaring. Para asisten rumah tangga sungguh khawatir tetapi Jeongwoo tidak ingin satupun dari mereka melangkahkan kaki memasuki ruangan sumber bunyi tersebut.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadKde žijí příběhy. Začni objevovat