16: Togetherness Before Her Birthday Party

70 13 0
                                    

Hari ini Jeongwoo bersiap-siap untuk memastikan bahwa persiapan birthday "kekasih" sahabatnya itu benar-benar sudah berjalan dengan baik. Sebelum menuju ke birthday venue Seoyun, Jeongwoo memasuki kamar sang bunda tercinta.

Jeongwoo melihat sang bunda yang masih tidur dengan nyenyak. Hari ini adalah hari libur, sewajarnya jika beliau masih terlelap.

Jeongwoo mendekatkan dirinya pada Bunda Rose dan memandang tangan sang bunda.

"Lukanya sudah membaik," batin Jeongwoo dan selanjutnya ia pun mengecup pipi sang ibunda.

Bunda Rose, yang menyadari keberadaan Jeongwoo, langsung membuka matanya, "Anak ganteng bunda kenapa sudah rapih sekali pagi ini?"

"Mau memastikan bahwa tempat perayaan ulang tahun pacar Jaehyuk sudah siap. Hari ini kita mau merayakan ulang tahun dia," ucap Jeongwoo.

"Jaehyuk sudah punya pacar?" ucap Bunda Rose dimana Jeongwoo mengangguk mantap.

"Lalu kapan giliran anak ganteng bunda menyusul Jaehyuk?" ucap Bunda Rose dan Jeongwoo langsung tertawa asal.

"Aku masih ingin fokus sekolah, Bunda," ucap Jeongwoo sambil memegang lembut tangan Bunda Rose. Bunda Rose yang cemberut setelah mendengar jawaban sang anak dibalas tersenyum oleh Jeongwoo.

"Aku pamit pergi dulu," ucap Jeongwoo sambil menuju keluar kamar Rose.

Ketika sudah keluar dari kamar Bunda Rose, Jeongwoo menatap kamar tersebut dengan diam.



Sepertinya aku tidak akan mendekati wanita manapun─ karena aku tidak ingin menyakiti mereka, seperti ayah menyakiti bunda.



.

.

.

"Bagaimana?" ucap Jeongwoo sambil menatap sahabat-sahabatnya. Saat ini, mereka berada di hall hotel Jeongwoo, tempat perayaan ulang tahun Seoyun.

Haruto dan Junkyu langsung mengacungkan jempol.

"Terima kasih, Wo. Ini benar-benar luar biasa," ucap Jaehyuk sambil menepuk pundak Jeongwoo.

"Kyu, gwenchana?" tanya Haruto pada Junkyu dan yang ditanya hanya tertawa.

"Tidak perlu mengkhawatirkanku berlebihan," ucap Junkyu sampai mencubit gemas pipi Haruto.

Sejujurnya─ aku mengkhawatirkan sikapku padanya nanti, batin Junkyu dalam hati.

"Lalu bagaimana dengan grup Treasure dan Seoyun?" tanya Jeongwoo.

"Grup Treasure aman. Seoyun akan dibawa kesini oleh sahabat-sahabatnya," ucap Jaehyuk.

"Masih ada waktu beberapa jam sampai acara. Untuk grup Treasure, ada pihak hotel yang akan bantu koordinasi. Bersantai di Woopy café dulu saja ya," ucap Jeongwoo.

"Memang sudah buka?" ucap Junkyu polos.

"Jam buka bebas selama kamu bersama sang pemilik café, Kyu," ucap Jeongwoo sambil menunjukkan dirinya.

Junkyu langsung tertawa. Pikiran akan pertemuan dengan grup Treasure membuat dirinya melupakan hal kecil tersebut.

"Kalau begitu biar kalian semua naik mobil aku saja untuk kesana," ucap Jaehyuk dan akhirnya mereka pun menuju café Jeongwoo.

.

.

.

Jam café belum buka hanya saja pintu tidak terkunci. Ketika Jeongwoo melihat kedalam, terdapat Yoshi yang sudah bersiap-siap di café.

"Yoshi hyung, kenapa sudah di café? jam café masih baru buka 1 jam lagi" ucap Jeongwoo dengan suara toa-nya hingga membuat Yoshi langsung kaget.

"Astaga, aku tidak tahu kamu mau datang. Tidak apa Wo, aku hanya kebetulan datang lebih awal," ucap Yoshi.

"Maaf, hyung, aku dan Seoyun absen hari ini," ucap Haruto pada Yoshi.

"Santai saja. Jeongwoo bilang kalian menghadiri acara spesial," ucap Yoshi.

"Kami mau bersantai sebentar di café. Untuk mereka, aku saja yang buatkan kopi," kata Jeongwoo dan disaat Haruto ingin membantu, Jeongwoo mendorongnya untuk bergabung dengan Jaehyuk dan Junkyu dibandingkan membantunya membuat kopi.

"Bagaimana perasaanmu merayakan "ulang tahun pertama pacar"?" ucap Junkyu yang menghilangkan rasa gugup dengan menggoda Jaehyuk.

"Aku sama sekali tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanku sekarang," ucap Jaehyuk.

Haruto menatap lekat-lekat Jaehyuk. Apakah kamu sudah mulai menyukainya? batin Haruto.

"Oh iya, hadiahmu untuk Seoyun apa?" ucap Junkyu menepuk Haruto yang membuyarkan lamunan Haruto.

"Rahasia," ucap Haruto singkat.

"Menyebalkan," ucap Junkyu.

"Kamu sendiri bagaimana?" tanya Jaehyuk pada Junkyu.

"Rahasia," ucap Junkyu.

"Acara belum mulai. Jangan sampai berantem sebelum acara," ucap Jeongwoo sambil membawakan kopi untuk mereka semua.

Semua langsung tertawa dan mengambil kopinya masing-masing.

"Kamu menjadi pacar yang baik hari ini," ucap Jeongwoo pada Jaehyuk.

"Itu ejekan atau pujian, Wo?" ucap Jaehyuk dimana Jeongwoo tersenyum jahil.

"Oh iya. Aku belum berterima kasih sama ibumu, Wo, sudah boleh menggunakan hotel untuk acara Seoyun," ucap Jaehyuk.

"Tenang saja. Akan kusampaikan nanti terima kasihmu sama bunda," ucap Jeongwoo.

"Pasti bunda Jeongwoo kesal hari ini. Tidak bisa menghabiskan weekend dengan anak tampannya," ucap Junkyu asal.

Jeongwoo sempat beradu pandang dengan Yoshi dan dapat ia tangkap sorot mata khawatir Yoshi yang ditunjukkan padanya.

"Kami sudah sering menghabiskan waktu bersama," ucap Jeongwoo sambil menyeruput kopinya.

"Satu hal yang paling membuatku iri darimu adalah memiliki bunda yang cantik dan masih muda, Wo," ucap Junkyu dan Jeongwoo hanya tertawa asal.



Jika kamu mengetahui yang sesungguhnya, apa kamu mau hidup menjadi diriku?



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

"Kapan tatapanmu padaku dapat kembali sepertidulu?" tanya Yedam lembut.



Little note from Onlyonedream:

Onlyonedream minta maaf karena skip sabtu kemarin untuk up story ini. Onlyonedream berterima kasih untuk yang menyempatkan diri membaca story yang sangat klise ini dan bahkan bersedia untuk vote story ini. Sama di story-story sebelumnya, Onlyonedream terbuka untuk menerima feedback dari kalian. Oleh karena itu, jangan sungkan-sungkan untuk komen ya. Onlyonedream terima semua feedback, termasuk saran dan kritik, karena Onlyonedream percaya kritik dan saran dapat memacu Onlyonedream untuk membuat story yang lebih baik kedepannya.

Happy reading, all.  

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadOnde histórias criam vida. Descubra agora