27: Real Date?

65 11 0
                                    

Jaehyuk mengajak Seoyun berjalan ke dalam─ lebih tepatnya ke kendang kuda.

"Apa kamu pernah menaiki kuda?" tanya Jaehyuk yang langsung dibalas gelengan kuat oleh Seoyun.

"Mau mencobanya?" tanya Jaehyuk dan muka Seoyun menyiratkan keraguan sekaligus ketakutan.

"Aku nanti akan menemanimu untuk menaikinya, tak perlu khawatir," ucap Jaehyuk yang sangat tahu makna siratan wajah Seoyun.

Seoyun masih bengong dan Jaehyuk mengarahkan tangan Seoyun untuk mengelus salah satu kuda di hadapan mereka.

"Namanya Leo. Aku memilikinya sejak masih di bangku SD," ucap Jaehyuk, "Dia adalah kuda favoritku dibanding yang lainnya."

"Hallo, Leo. Namaku Seoyun," ucap Seoyun menyapa kuda tersebut dan Jaehyuk tersenyum melihatnya.

"Ayo kita berjalan-jalan dengan Leo," ucap Jaehyuk dan langsung membantu Seoyun menaiki Leo sebelum dirinya.

Sepanjang jalan, jantung Seoyun benar-benar berdebar kencang. Bukan karena hanya menaiki kuda untuk pertama kalinya, melainkan karena menaikinya bersama Jaehyuk.

Jantung kenapa kamu tidak bisa tenang, ucap Seoyun sambil menepuk pelan jantungnya.

"Kamu benar-benar takut naik kuda? Apa perlu kita akhiri saja naik kudanya?" ucap Jaehyuk tepat di samping telinga Seoyun.

Seoyun langsung menggeleng kuat, "Aku sangat menyukainya, sungguh."

Jaehyuk pun kembali tersenyum dan mereka mengitari pekarangan luas tersebut bersama dengan Leo.

Setelah mengitari pekarangan tersebut beberapa kali, akhirnya keduanya mengakhiri tour kuda tersebut dan berteduh di kursi panjang di bawah pohon.

"Tadi benar-benar pengalaman yang luar biasa. Terima kasih, Jae" ucap Seoyun dengan wajah berbinar-binar.

Jaehyuk lantas mengusak rambut Seoyun lembut. "Maafkan aku selama menjadi pacarmu, baru sekarang aku benar-benar mengajakmu pergi berdua."

"Tak masalah, Jae." ucap Seoyun sambil menyandaran tubuhnya di kursi tersebut.

Suasana kemudian hening sejenak. Masing-masing menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuh mereka.

"Apakah kamu sudah menerima dengan baik kehadiran sahabat-sahabatmu?" tanya Jaehyuk sambil menatap Seoyun.

Seoyun pun membalas Jaehyuk, "Banyak hal yang berbeda dariku dibandingkan mereka. Tapi sekarang aku tidak mempermasalahkan itu, karena aku tahu perbedaanku adalah sama di mata mereka."

Jaehyuk tersenyum, "Kamu memiliki sahabat yang benar-benar menyayangimu."

Jaehyuk pun memandang ke hamparan pekarangan di depannya, "Sebenarnya─ melihatmu mengingatkanku pada Haruto. Dan aku menyesal kami tidak sebaik sahabatmu."

Seoyun bingung dengan ucapan Jaehyuk.

"Rumor Haruto di sekolah─ mungkin tidak akan sebesar ini jika kami semua speak up dibandingkan bungkam dan malah mengusirnya," ucap Jaehyuk.

"Mengusirnya? Maksudmu?" tanya Seoyun bingung.

"Mengetahui Haruto di-bully dan memukul anak-anak nakal tersebut seorang diri membuat amarahku, Jeongwoo dan Junkyu memuncak. Oleh karena itu, kami membuat anak-anak tersebut keluar paksa dari sekolah bahkan mengganggu pekerjaan orang tua mereka," cerita Jaehyuk panjang lebar.

"Apa karena tidakan kalian tersebut, mereka menyebarkan rumor Haruto seperti itu?" ucap Seoyn dan Jaehyuk mengangguk cepat.

"Mereka mengatakan bahwa mereka dipaksa keluar sekolah oleh kami untuk menutupi kenyataan Haruto yang suka memukul orang tanpa sebab, padahal kenyataan adalah sebaliknya," ucap Jaehyuk.

"Dan reaksi kalian dengan keluarnya rumor itu pertama kali?" tanya Seoyun.

"Bungkam. Kami benar-benar sahabat yang buruk, kan?" ucap Jaehyuk.

Seoyun menepuk pundak Jaehyuk, "Tapi kalian selalu menemani Haruto, memperhatikan Haruto, itu adalah bukti bahwa kalian sahabat yang baik baginya."

"Benarkah?" ucap Jaehyuk dan Seoyun mengangguk cepat.

"Gumawo, Seoyun-a" ucap Jaehyuk sambil menggenggam tangan Seoyun.

.

.

.

Di lain sisi, Haruto memegang tas Seoyun erat-erat dan duduk dengan diam di minimarket dekat rumah Seoyun.

Haruto mendapat pesan dari Jeongwoo yang menanyakan apakah ia baik-baik saja dan perlukah Jeongwoo untuk kesana. Haruto mengatakan ia baik-baik saja dan tidak memerlukan Jeongwoo untuk menemaninya.

Haruto menatap orang yang berlalu-lalang di hadapannya.

Aku akan menunggumu, Seoyun.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

"Aku─menyukaimu Seoyun," 

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadDonde viven las historias. Descúbrelo ahora