18: The Reason to Avoid Yedam

68 12 0
                                    

Untuk hari ini, dibandingkan berdiam diri di rumah, Junkyu lebih memilih ke tempat latihan. Junkyu selalu melampiaskan kegundahannya dengan menyanyi dan menari. Dan hal tersebut selalu sukses mengembalikan mood-nya, sehingga ia selalu melakukannya.

Untuk kali ini, Junkyu lebih memilih menari. Setelah merasa tubuh sudah lelah, ia pun menyandarkan dirinya di pojok ruangan. Mengingat kembali memori lama yang ia ingin buang selamanya.

.

.

.

"Kyu─ ada apa?" ucap sang bunda heran ketika melihat wajah cemberut anak bungsunya tersebut.

"Tidak ada apa-apa, kok," ucap Junkyu cepat. Keluarganya mengadakan liburan bersama di luar negeri selama 1 minggu. Junkyu sengaja memutus segala komunikasi dengan siapapun jika liburan. Alasannya simpel. Ia tidak mau acara liburannya terganggu oleh panggilan orang lain.

"Pacarmu meneror?" ucap Taeyang menggoda. Junkyu langsung menatap kesal kakak tertuanya tersebut.

"Adik kita yang imut ini udah punya pacar, toh," ucap Hanbin mencubit pipi Junkyu dan langsung ditepis tangannya oleh Junkyu.

"Mashiho─ menghubungiku beberapa kali. Tumben sekali," ucap Junkyu heran.

"Mashiho itu yang imut itu kan? Dari Jepang?" tanya Hanbin dan langsung dibalas anggukan kepala.

"Kalau berulang kali berarti penting sekali. Telepon balik saja segera," ucap Taeyang.

Junkyu pun mengikuti saran sang kakak untuk mencoba menghubungi Mashiho. Ia berusaha meneleponnya beberapa kali tetapi sama sekali tidak ada jawaban.

"Tidak mengangkat?" ucap Taeyang khawatir melihat raut wajah adik bungsunya yang tidak bahagia.

"Eomma, hyung, aku mau ke agensi sekarang," ucap Junkyu sambil berlari mencari taksi dan meninggalkan keluarganya. Pikiran buruk memenuhi kepala Junkyu saat ini karena tidak seperti biasanya Mashiho tidak mengangkat panggilannya.

Begitu Junkyu sampai di YG, agensi yang menaunginya, ia mencoba mencari ke tempat latihan dirinya dan Mashiho, tetapi nihil. Junkyu mencoba mencari ke berbagai tempat di agensi, tetapi tidak menemukan batang hidup sahabat imutnya tersebut.

"Mashiho, ada apa denganmu?" batin Junkyu dengan penuh kekhawatiran.

Tak berselang lama, Junkyu melihat Yedam bersama dengan beberapa trainee lainnya. Junkyu mengatahui bahwa trainee-trainee tersebut selalu mendapat penilaian baik di monthly evaluation dan kandidat kuat untuk debut dalam grup baru YG.

"Junkyu, kamu sudah kembali?" ucap Yedam yang melihat Junkyu menghampirinya dengan nafas memburu.

"Mashiho─"

"Wah, kalian menjadi selalu bersama ya karena sudah mau debut," ucap Leehi, salah satu penyanyi YG, menghampiri Yedam dan yang lainnya.

"Kamu sudah akan debut menjadi solois, Yedam?" tanya Junkyu pada Yedam.

Yedam bungkam mendengar pertanyaan Junkyu.

"Apa maksudmu? Yedam akan debut sebagai member Treasure, bersama Hyunsuk, Asahi dan Doyoung," ucap Leehi pada Junkyu.

"Lalu Mashiho?" ucap Junkyu kembali bertanya.

"Kudengar dia tiba-tiba mundur dari YG dan kembali ke Jepang. Kupikir dia sudah memberitahumu," ucap Doyoung pada Junkyu.

Junkyu menatap Yedam dimana orang yang ditatapnya menunduk dalam.

"Aku pamit pergi dulu," ucap Junkyu sambil pergi berlalu menuju ruangan presdir. Ia membutuhkan penjelasan lebih atas semua yang hal yang tidak ia pahami saat ini.

.

.

.

"Paman, tolong jelaskan padaku semuanya," ucap Junkyu yang langsung menghampiri ruangan presdir tanpa permisi. Para sekertaris sama sekali tidak menghalanginya, karena mereka tahu Junkyu masih termasuk lingkaran keluarga bos mereka.

"Apa yang harus kujelaskan?" ucap Yang Hyunsuk, paman Junkyu sekaligus CEO agensi YG.

"Mashiho─ kemana anak itu?" ucap Junkyu.

"Apa aku bisa hafal seluruh trainee disini?" ucap Yang Hyunsuk dimana Junkyu langsung menunjukkan foto Mashiho yang berada pada ponsel pintarnya.

"Oh aku ingat. Anak Jepang yang pandai menari. Kudengar dia mengundurkan diri sebagai trainee," ucap Yang Hyunsuk.

"Kenapa? Mashiho sangat tidak mungkin keluar dari YG," ucap Junkyu berapi-api.

"Junkyu, bersabarlah. Tahan emosimu, nak," ucap Yang Hyunsuk lembut.

"Apa yang terjadi padanya? Mana mungkin anak yang mau debut─"

"Debut? Mashiho tidak termasuk dalam member yang akan debut."

Junkyu tertegun mendengarnya.

"Dari awal aku sudah mengatakan padamu bahwa aku akan mendebutkan empat member dengan penilaian terbaik di monthly evaluation. Oleh karena itu, aku memintamu bekerja keras tetapi kamu sama sekali tidak termasuk empat besar tersebut"

"Tidak usah bahas diriku. Sebentar. Mashiho selalu berada di urutan kelima dalam monthly evaluation, sehingga dia seharusnya─"

"Sayang sekali dia nomor lima. Aku harus menepati janji dengan mengambil empat terbaik untuk debut."

"Empat terbaik? Bukankah jika dihitung harusnya─"

Junkyu pun terdiam. Sekarang dia mulai paham, sangat paham untuk mengetahui alasan Mashiho tidak berada di YG.

Dan hal tersebut.

Membuat Junkyu sangat marah. Terhadap seseorang yang berkhianat.

.

.

.

Di tengah kesendiriannya, Junkyu menangkap sosok orang yang tidak ingin ditemuinya, berjalan menghampirinya.

"Untuk apa kamu kemari? Ini ruang latihan trainee, bukan member boyband terkenal macam dirimu," ucap Junkyu sarkas.

"Apa diriku benar-benar tidak termaafkan?" ucap Yedam pada Junkyu.

Junkyu langsung bangkit berdiri dan menjauh dari Yedam.

"Mashiho─ dia memutuskan sendiri untuk keluar dan kembali ke Jepang," ucap Yedam dimana Junkyu langsung menatap Yedam dengan tajam.

"Jika─ jika saja seseorang tidak egois untuk merebut tempat orang lain, jika saja seseorang tetap ingin menempuh jalan yang ia rencanakan dari awal, Mashiho tidak akan pernah keluar dari YG," ucap Junkyu sambil meninggalkan Yedam.

Membuat Yedam kembali terdiam. Menyesal akan segala keputusan yang diambilnya. 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

"Kenapa lukisan peluit dan bunga?" pikir Seoyun ketika menatap hadiah tersebut.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadWhere stories live. Discover now