4: Seoyun's Crush

124 19 0
                                    

Seoyun yang sedang gundah akibat pertemanannya, memilih ke minimarket seorang diri malam hari untuk meratapi nasibnya.

"Aku suka bersama mereka, tetapi mengapa semua orang tidak menyukai itu," ucap Seoyun sambil merebahkan kepalanya di atas meja.

Ketika ia menatap orang yang lalu lalang dengan pikiran kosong, tiba-tiba ia merasa kepalanya diketuk orang dan ia langsung terbangun. Seoyun melihat seorang pemuda dengan kaos berwarna putih polos dipadu kemeja kuning sedang menatapnya. Serta merta mulut gadis itu mengangga dan nafasnya berhenti sejenak melihat mahakarya Tuhan yang luar biasa.

Seoyun menatap pemuda tersebut lekat-lekat dimana yang ditatap mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan Seoyun.

"Kamu baik-baik saja?" ucap pemuda tersebut yang langsung menyadarkan Seoyun.

Seoyun langsung mengangguk dengan cepat sambil menepuk dahinya berkali-kali. Membuat pemuda di depannya menahan senyum.

"Apa─ kamu ingin berkenalan denganku?" ucap Seoyun gugup.

Pemuda tersebut langsung tertawa. Tawa dan senyumnya benar-benar membuat Seoyun meleleh.

"Em─ aku hanya ingin kamu berbagi kursi. Tempat duduk lain sudah diisi orang," ucap pemuda tersebut dimana wajah Seoyun langsung berubah semerah tomat menahan malu.

"Kamu bisa duduk disini. Aku sudah selesai," ucap Seoyun yang bangkit berdiri dan pergelangan tangannya ditahan pemuda itu.

"Minumanmu belum habis. Apa kamu benar-benar sudah selesai?"

Seoyun melihat minumannya yang masih terisi banyak dan ia menggelengkan kepala malu-malu.

"Aku hanya butuh sedikit meja. Kamu tidak perlu pergi," ucap pemuda tersebut dimana Seoyun duduk kembali.

Seoyun memperhatikan pemuda itu membuka tutup wadah ramyeon dan memakan ramyeon tersebut dengan lahap.

"Apa ramyeon bisa seenak itu?" gumam Seoyun ketika memperhatikan pemuda di hadapannya.

"Aku tidak pernah memakannya di rumah, sehingga ekspresiku melihat ramyeon memang sedikit berlebihan," ucap sang pemuda sambil tersenyum.

Melihat Seoyun yang terus memperhatikannya, pemuda itu memberikan sumpitnya pada Seoyun, "Apa kamu mau?"

Seoyun langsung menggelengkan kepalanya. Bisa-bisa aku menggemuk kembali kalau memakan ramyeon, batin Seoyun.

"Buka mulutmu," ucap pemuda tersebut. Seoyun yang tidak paham, menuruti pemuda itu untuk membuka mulut. Pemuda itu meniup mie yang diambilnya dan memasukkannya ke mulut Seoyun dengan hati-hati.

Seoyun kaget mendapati tindakan tersebut. Mimpi apa aku semalam disuapi pemuda tampan, batin Seoyun.

"Sepertinya kamu memiliki masalah. Wajahmu benar-benar terlihat letih," ucap pemuda itu yang kembali fokus pada ramyeon-nya.

"Sebenarnya─ aku merasa tidak nyaman dengan teman-temanku," ucap Seoyun. Ia tidak tahu mengapa bisa bercerita pada pemuda yang baru ditemuinya.

"Apa mereka menyakitimu?" ucap pemuda itu dimana Seoyun menggelengkan kepalanya.

"Mereka sangat baik padaku."

"Wanita aneh. Temannya baik malah merasa tidak nyaman," ucap pemuda tersebut sarkas.

"Tapi─ kebaikan mereka dan keinginan mereka dekat denganku yang membuat tidak nyaman. Aku─ tidak selevel dengan mereka."

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum