28: The Conflict Begin

74 13 0
                                    

Sudah berjam-jam berlalu dengan kondisi Haruto dan ketidakpastiannya. Di tengah keputusasaan Haruto, ia kemudian menangkap sosok yang dikenalnya melangkahkan kaki kecilnya menuju rumah.

"Seoyun," teriak Haruto yang berjalan menghampiri Seoyun.

Seoyun cukup terkejut dengan kehadiran Haruto dan ia semakin kaget ketika Haruto melemparkan tasnya ke arahnya. Secara reflek, Seoyun berhasil menangkap tasnya, meskipun ia hampir terjungkal karenanya.

"Bisa tidak memberikan tasnya baik-baik?" ucap Seoyun kesal.

"Apa itu ucapan pertama untuk orang yang sudah berbaik hati membawakanmu tas?" ucap Haruto dengan gestur ingin mengacak rambut Seoyun. Akan tetapi, Seoyun langsung memundurkan tubuhnya, menghindari Haruto.

"Ada apa denganmu?" tanya Haruto bingung.

"Harusnya aku yang bertanya padamu. Ada apa denganmu, Haruto? Mengapa kamu bela-belain membawakan tasku?" tanya Seoyun bingung.

"Apa perbuatan baik perlu dipertanyakan?" tanya Haruto.

"Tentu saja. Jika perbuatan baik yang kamu lakukan─ hanya untuk orang-orang tertentu saja," ucap Seoyun.

"Kamu tidak menyukai sikap baikku terhadapmu?" ucap Haruto dimana Seoyun menggelengkan kepalanya.

"Bukan tidak menyukai perbuatan baikmu, hanya saja─ sikapmu membuatku bingung," ucap Seoyun.

"Ada apa denganmu, Seoyun? Kenapa kamu bersikap aneh seperti ini?" tanya Haruto bingung.

"Kamu yang aneh. Untuk apa─ memberiku lukisan itu," ucap Seoyun.

Haruto terdiam.

Apa Seoyun─ sudah mengetahui maksudnya? Batin Haruto.

"Untuk apa memberikan lukisan yang berpesan melindungiku sampai masa depan. Kita hanya teman biasa. Tidakkah terlalu berlebihan menjanjikan hal tersebut hanya untuk TEMAN BIASA?" ucap Seoyun. Seoyun benar-benar menekankan kata teman biasa di bagian akhir ucapannya.

Haruto pun terdiam sejenak.

"Baiklah, aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu. Aku memang punya alasan memberikan lukisan itu padamu," ucap Haruto.

"Aku─ menyukaimu Seoyun," kalimat itu tanpa sadar meluncur manis dari bibir Haruto.

"Haruto─"

"Tidak perlu dipikirkan terlalu keras. Apapun jawabanmu, sikap baikku padamu tidak berubah," ucap Haruto.

Seoyun benar-benar bergeming. Ia kalut akan ucapan Haruto.

"Pulanglah ke rumah dan istirahat. Pasti kamu lelah setelah pergi bersama dengan Jaehyuk," ucap Haruto sambil tersenyum kecil sebelum meninggalkan Seoyun.

Di tengah langkah kakinya, Haruto merenungkan apa yang sudah ia ucapkan.

Jeongwoo─ aku akhirnya berhasil mengungkapkannya, batin Haruto.

.

.

.

Di lain hal, Junkyu mendapat panggilan dari pimpinan agensi di tengah-tengah kegiatan latihannya. Ketika ia sudah sampai di ruang pertemuan, ia cukup terkejut melihat sosok yang dihindarinya hadir serta disitu.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum