14: A little Hope

80 12 0
                                    

Berita mengenai Jaehyuk yang menarik Seoyun menjauh dari gerombolan siswi benar-benar menggemparkan. Setiap siswa dan siswi di kelas membicarakan hal tersebut.

Tidak seperti biasanya, keempat pemuda tersebut berada di atap sekolah sekarang.

"Kalian tidak ingin makan?" ucap Jaehyuk heran.

"Aku sudah pesan makanan untuk diantar ke atap," ucap Junkyu. Tak berselang lama, terdapat dua orang siswa yang membawa makanan dan langsung menyerahkannya pada Junkyu.

"Seharusnya yang disebut preman itu kamu, Kyu, bukan Haruto," cibir Jeongwoo ketika kedua siswa pengantar makanan itu pergi.

"Diam saja kamu, Wo," ucap Junkyu sarkas sambil membagikan makanan yang didapatkannya tersebut.

"Lalu, sejak kapan kamu berpacaran dengan Seoyun?" tanya Junkyu pada Jaehyuk. 

"Kami tidak berpacaran," ucap Jaehyuk dimana Jeongwoo dan Junkyu langsung melotot kepadanya.

"Lalu apa artinya Seoyun-ku jika kalian tidak berpacaran?" ucap Junkyu kesal.

Apa 0%-ku akhirnya ada harapan? batin Haruto.

"Aku melindungi Seoyun dari wanita-wanita itu," ucap Jaehyuk lagi.

"Apa melindungi harus dengan membuat orang percaya Seoyun pacarmu?" ucap Jeongwoo.

Jaehyuk hanya terdiam.

"Berapa lama kamu mau berbohong?" tanya Jeongwoo.

"2 Bulan. Itu yang kukatakan padanya," ucap Jaehyuk.

Masih ada harapan, batin Haruto.

"Aku sama sekali tidak paham akan jalan pikiranmu," ucap Junkyu. Kemudian, Junkyu pun beralih pada Haruto.

"Oi, Watanabe, kenapa diam saja daritadi?" ucap Junkyu.

Lamunan Haruto tersentak oleh panggilan Junkyu.

"Kamu memanggilku?" tanya Haruto.

"Memangnya ada lagi marga Watanabe selain dirimu disini? Bagaimana pendapatmu tentang Jaehyuk dan Seoyun?" tanya Junkyu.

"Kita dukung saja. Itu sudah menjadi keputusan mereka," ucap Haruto.

"Si Haruto, manusia tersantai sedunia," cibir Junkyu.

"Tapi menurutku apa yang dikatakan Haruto ada benarnya. Kita dukung saja Jaehyuk, toh juga tidak ada efek buruknya ke kita," ucap Jeongwoo.

"Lebih baik kita sudahi debat ini dan makan saja. Baunya sudah membuatku lapar daritadi," ucap Haruto menyela sambil menyantap makanan yang dibawa siswa-siswa suruhan Junkyu. Junkyu dan yang lainnya pun mengikuti Haruto untuk makan.

Ini artinya tidak ada salah bagimu untuk tetap dekat dengan Seoyun, Haruto, batin Haruto dalam hati.

.

.

.

Sekembalinya Haruto dan yang lain dari atap, Haruto menyempatkan sebentar untuk membeli jus strawberry. Syukurlah, guru yang mengajar di kelas belum datang, sehingga keterlambatan Haruto tidak menjadi masalah.

Seoyun yang masih terdiam dimana beberapa siswa dan siswi berusaha mengintrogasinya, tersentak oleh Haruto yang meletakkan jus strawberry ke atas meja Seoyun.

"Wah, Seoyun. Karena kamu pacar Jaehyuk, Haruto jadi baik padamu? Menyenangkan sekali," ucap salah satu siswi yang mengerumuni Seoyun.

"Haruto, jika aku berkencan dengan Jeongwoo, apa kamu akan berbuat baik padaku seperti kepada Seoyun?" ucap siswi lain sambil menatap Haruto.

Haruto pun menatap gadis tersebut dari bawah ke atas dengan tajam, "Selera Jeongwoo tinggi. Kamu sama sekali tidak masuk untuk kriterianya," ucapnya sarkas.

Mendengar itu, sang siswi merasa kesal dan ingin melempar spidol ke Haruto, yang dicegah oleh teman-temannya. Haruto pun dengan santai duduk di kursinya sambil memasang headset di kedua telinganya.

Tak berselang lama, ia mendapat pesan dari seseorang.



Seoyun

Gumawo, Haruto

sama-sama

Seoyun

Apa kalian tadi berkumpul? Jaehyuk cerita sesuatu?

mengenai kebohongan pacaran kalian?



Seoyun langsung menatap Haruto khawatir, dimana Haruto tetap berusaha bersikap santai.



Kamu benar-benar artis yang buruk. Bersikaplah percaya diri.

Seoyun

Maksudnya?

Bersikaplah seolah-olah dirimu memang pacar Jaehyuk. 

Bukankah itu memang keinginanmu?

Seoyun

Tapi aku ingin Jaehyuk melihatku karena menyukaiku, bukan karena mengasihaniku

Sebegitu sukanya kamu sama Jaehyuk?

Seoyun

typing

Tidak perlu dibalas. Songsaaenim sudah datang.



Dan benar seperti perkataan Haruto. Sang guru sudah tiba sehingga Seoyun tidak sempat untuk membalas pertanyaan terakhir Haruto.

Syukurlah kamu belum membalasnya Seoyun. Karena aku belum siap untuk tertolak kedua kalinya, batin Haruto.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next Chapter:

Weekend-ku menyenangkan, karenamu, Seoyun.

[Watanabe Haruto - Treasure] The Life of Second LeadWhere stories live. Discover now