"Hah? Motor kaya gitu mah banyak."

"Gak gak, gue yakin itu Marvel. Helm nya juga sama persis." ngotot Eca.

"Coba pikirin lagi Ca." saran Fira.

"Hmm oke."

"Udah jangan sedih sedih lagi, nanti kita bantu." ucap Jora yang merangkul pundak Eca berusaha menenangkan nya.

"Makasi ya kalian semua, gue beruntung punya kalian." ucap haru Eca sambil tersenyum.

"Umumumu gemay nya, iya sama sama."

Mereka semua segera cepat menghabiskan makanan nya karena jam istirahat dikit lagi mau habis yaa meski sambil lanjut bergibah.

****

Taman belakang sekolah tempat biasanya para kawan-kawan Marvel dan Marvel bolos, taman belakang tempat kedua markas bolos mereka setelah rooftop.

Disana terdapat Ares yang sedang memberi pernyataan yang tidak berfaedah yang di tanggapi semuanya kecuali Marvel yang sedang merokok.

"Nih gue ada soalan." ucap Ares.

"Sok kasih." jawab Enza merasa tertantang.

"Nih, gue ada 5 jeruk terus lo pada minta 2 jeruk ke gue, berapa sisa jeruk punya gue?"

Ares mengasih soal yang anak tk pun bisa jawab sungguh sangat tak berfaedah.

"Ya 3 lah anjir." jawab Enza percaya diri, iyaa karna soal gampang heh.

"Salah."

"Lah bener anjir." ngotot Enza.

"Gue ni, 2 jawaban nya." jawab Bumi, kemudian di tempeleng pala nya oleh Talaga.

"Sableng mana ada anjir, jawabannya pasti 3."

"Lagi kan jawab 3 salah, yaudah gue jawab 2 siapa tau bener."

Talaga hanya memutar bola matanya malas, lalu menatap Ares yang masih bersedekap dada sombong karena tak ada yang benar.

"Jawaban nya apa? 3 salah, 2 salah, terus yang bener apa?" tanya Talaga.

"Hah payah sini deh, jawaban nya ..." Ares menggantungkan kalimatnya supaya mereka penasaran.

"TETEP LIMA LAH." teriak Ares kencang.

"Mana ada anjir." tak terima Enza.

"Bego, lima dari mana itu mah masih utuh." timpal Bumi

"Belajar matematika lagi sono Res." suruh Talaga.

"Harap bertenang tuan tuan, pasti kalian nanya kenapa jawaban nya lima?" tanya Ares yang di angguki Enza, Bumi, Talaga. Sedangkan Marvel? Dia hanya menyimak.

"Lo cuman minta, belum tentu gue kasih." jelas Ares dengan nada dan gaya nya yang sombong.

"Setan."

"Rumus matematika apa itu bazzeng."

"Dahlah bubar bubar."

"HAHAHAHA, tapi emang bener kan heh." puas Ares tertawa melihat ekspresi kawan-kawan nya itu yang sangat komok.

"Stres lo Res." timpal Marvel yang sedari tadi menyimak.

"Tertipu kamu bangsat."

Enza yang kini dekat Marvel mulai menyenggol lengan Marvel, Enza mengkode agar Marvel menceritakan kejadian kemarin. Dan Marvel langsung engeh dia pun membuka suara nya.

"Kemarin gue nabrak lari orang."

"APA?" histeris Ares.

"Ck, kemarin gue nabrak lari orang pas pulang dari markas." jelas Marvel.

"Korbannya?"

"Justru itu si Marvel sinting malah kabur." ucap Enza dengan sedikit menghina Marvel, tapi tak segan-segan Marvel menggeplak kepala Enza sedangkan si Enza hanya mampu meringis.

"Kira-kira korbannya gimana sekarang?" tanya Bumi sambil berfikir.

"Gak, tau. Tapi gue kayak kenal sama seseorang yang ada di samping korban yang gue tabrak."

"Lah—"

PLAK.

.
.
.
.
.

TBC

jangan lupa
- vote
- komen sebanyak nya

EKSPRESI KAWAN KAWAN MARVEL SETELAH MENDENGAR JAWABAN ANEH ARES.

EKSPRESI KAWAN KAWAN MARVEL SETELAH MENDENGAR JAWABAN ANEH ARES

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

:)

Ok next

IG : @nzwanzhl

PUBLISH : 17/06/21

MARVEL (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu