Part 11

7K 1.4K 281
                                    

Baru saja mereka akan terlelap, tiba-tiba saja pintu terbuka. Raffa sontak saja menjauhkan tubuhnya dari Lily, begitupun dengan Lily, ia langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

Di depan pintu, Raja berjalan ke arah mereka dengan wajah kantuk yang terlihat jelas.

Ia memgucek matanya seraya berjalan. Kemudian, ia naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di antara Raffa dan juga Lily. "Raja diusir sama Abah. Katanya Raja tidur sama Papa aja," adunya.

Raffa mendengkus kesal. Dasar, Papanya itu, tidak mau sekali mengalah satu hari saja.

Padahalkan, ini malam pertama Raffa dengan Lily. Ya … walaupun tidak melakukan apa-apa, tapi kan, apa Papanya itu tidak mengerti bahwa Raffa ingin menikmati hari pertamanya memiliki Isteri?

"Yaudah, sini Raja bobo." Lily kembali merebahkan tubuhnya dengan posisi miring menghadap ke arah Raja.

Raja langsung mendaratkan kepalanya di bantal dan tidur memeluk perut Lily.

Raffa mendengkus kesal melihat Raja yang terlihat nyaman dipelukan Lily.

Kan, Raffa juga mau ….

Lily mengusap punggung Raja agar pria kecil itu segera tidur. Matanya menatap ke arah Raffa yang tengah mendumel tidak jelas.

"Kenapa, sih?" tanya Lily.

"Kesel." Raffa beranjak, cowok itu memilih melangkah ke arah pintu dan menutupnya kembali.

Setelah itu, ia kembali merebahkan tubuhnya di samping Raja. Lily tertawa pelan melihatnya, "Yaudah sini." Lily merentangkan satu tangannya pada Raffa.

Raffa mengerutkan alisnya. "Ngapain?"

"Sini aku peluk kayak Raja."

Raffa langsung saja menggeser posisi tidurnya. Tangannya terulur memeluk pinggang Lily dan ikut tidur di bantal yang sama dengan Raja.

Kening mereka saling bersentuhan. Sedangkan di tengah mereka, ada Raja yang sudah terlelap.

"Enak ya punya Isteri. Tau gini, kamu aku nikahin dari TK, Ly," ucap Raffa.

Cowok itu langsung mengecup hidung Lily dengan gemas. Setelahnya, ia menatap ke arah puteranya. "Sekarang Baru Raja, beberapa tahun kemudian, bakal ada Adiknya Raja yang bakal bikin aku pusing kalau mereka sifatnya kayak Raja semua."

"Ngaca, Raf. Raja gak akan kayak gitu kalau Bapaknya gak gitu."

"Aku gak akan gitu kalau Papa gak gitu, Ly," timpal Raffa tak terima.

Obrolan mereka terus berlanjut sampai sangat larut. Sesekali Raffa memberikan usapan dan kecupan-kecupan ringan pada Isterinya.

Ia ingin membuat Lily nyaman bersamanya. Ia ingin membuat Lily tak bisa melupakan momen malam pertama mereka.

***

Pagi hari, sekitar jam 7, keluarga Mahendra sudah duduk di meja makan bersama.

Lily mengambilkan nasi pada piring untuk Raffa. Kemudian, ia menatap ke arah suaminya. "Mau pake apa?"

"Pake cinta kamu aja." Raffa mengedipkan sebelah matanya.

Riffa yang melihat itu melotot dan bergidik ngeri. Bisa-bisanya ia melihat pemandangan alay bin lebay begitu.

"Apa lo? Iri? Nikah sana sama si Boby ngepet," ucap Raffa kala matanya menangkap Riffa yang dengan jelas menunjukan ketidak sukaannya.

"Sori, ya! Gue masih muda, masih bisa cari calon laki yang agak bener dikit," jawab Riffa.

Gengsi dong 3Where stories live. Discover now