68. TERLALU SEMPURNA

2.4K 312 1.1K
                                    

SEBELUM MULAI BACA, JAWAB PERTANYAAN DARI AKU YA SAYANG-SAYANGKUH!💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEBELUM MULAI BACA, JAWAB PERTANYAAN DARI AKU YA SAYANG-SAYANGKUH!💙

Kalian pembaca lama/baru?

Baca part ini sambil ngapain?

Kalian dari Kota mana ajanih?

Apa nama instagram kalian?

Sesuka apa kalian sm cerita JENARO?

Udah siapin hati sama mental belum buat baca part ini?

Jangan lupa follow instagramku @ayufaziraaa untuk dapetin informasi seputar cerita baru yang akan aku publish di akun wattpadku, sehari setelah Jenaro tamat:)

RAMEIN PART INI YA! BISA YU KOMEN DI TIAP PARAGRAF!😊

➖➖➖

68. TERLALU SEMPURNA

Hadiah-hadiah yang Jenaro berikan untuk Oife dia persiapkan dalam semalam. Tentu saja mudah didapatkan karena kebetulan ada beberapa teman Mamanya yang membuka usaha toko bunga, toko boneka dan menjual kelinci-kelinci bermacam warna yang sangat menggemaskan.

Berkat itu hubungannya dengan Oife perlahan membaik. Oife pun tidak lagi menolak kehadirannya. Jenaro kepalang senang sampai tidak bisa berkata-kata. Terlebih saat dia mengajak Oife untuk main ke rumahnya setelah cewek itu siap membersihkan diri.

Dibuat terpaku oleh penampilan anggunnya, Jenaro tidak melepaskan pandangannya dari Oife barang sedetik saja. Kalian harus lihat betapa cantiknya Oife mengenakan gaun biru laut dengan rambut panjangnya yang lolos melewati kedua bahunya.

Dari Oife menuruni tangga, duduk manis di mobilnya hingga tiba di rumahnya dan berbincang hangat dengan Mamanya, Oife seperti satu-satunya objek yang tersisa di muka bumi ini. Membuat Oife sempat memarahinya lantaran fokusnya tidak pada jalanan.

"Serius ih, katanya lo bawa motor. Tapi kenapa kita berakhir naik mobil? Itu mobil siapa coba?" Oife memborong dua pertanyaan sekaligus untuk Jenaro jawab.

"Mobil tetangga lo gue sewa."

"Yang bener atuh. Jangan bikin penasaran. Soalnya tuh mobil bukan yang biasa lo bawa. Atau lo beli mobil baru lagi, ya?" Oife masih bertanya perihal kepemilikan mobil. Intinya Oife ingin jawaban yang bisa menuntaskan rasa keingintahuannya.

Jenaro mengulum senyum, "Sebenarnya gue ke rumah lo gak naik motor. Tapi gue memang bawa mobil putih tadi."

"Dih, berarti lo bohongin gue dong!"

"Sengaja bohong biar kedatangan gue gak lo sadari. Dan itu mobil punya Mama," jujur Jenaro.

Oife manggut-manggut saja. Cewek itu kemudian berdiri, memutari meja untuk menarik tangan Jenaro dan menuntun langkahnya ke taman belakang. Jenaro pun tidak bertanya, hanya mengikuti kemana Oife akan membawanya.

JENARO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang