LW - 58.

7.4K 794 5
                                    

HAPPY READING ♡'・ᴗ・'♡

Setelah menemui sang adik, lijen kembali lebih awal.

Jika saja jika pria bodoh itu tidak meminta awai untuk mengantar nya pasti dia akan memilih lebih lama disini.

Selama perjalan lijen lebih memilih melihat kearah luar.

Setelah sampai di kediaman nya lijen segera memasuk.

Sepi.

Kemana mereka?

Lijen berjalan kearah halaman belakang, seketika tubuh nya membeku melihat pemandangan di depan nya.

Dua pria yang sedang beradu pedang tanpa mengenakan atasan.

Hwarang yang tak sengaja melirik ke arah samping pun terkejut mendapati lijen yang tengah membeku di tempat.

"Lijen" Ucap hwarang membuat wicen juga menoleh.

"A-aku, aku" Shit mengapa dirinya menjadi gugup sendiri.

"Kau sudah pulang" Tanya wicen memakai jubah nya untuk menutupi tubuh nya begitu juga dengan hwarang.

"Hm ya" Singkat nya mencoba tenang.

"Hwarang kau bersihkan diri lah, setelah ini ada yang ingin aku tunjukan pada mu" Ucap wicen pada sang adik.

"Baiklah kak" Turut hwarang memasuki kediaman yang sudah terasa seperti rumah nya sendiri.

Wicen menatap lijen yang tengah memalingkan wajah nya agar pria itu tidak melihat wajah memerah nya.

Pria itu mendekat kearah lijen dan tentu saja lijen pun mundur hingga tubuh nya tertahan oleh dinding.

Wicen mengurung tubuh lijen dengan kedua tangan nya, kepala nya dia sampingkan hingga bibir itu tepat di telingg lijen.

"A-apa yang kau lakukan bodoh" Gugup nya.

Bagaimana pun lijen tetap perempuan biasa yang bisa salah tingkah sendiri jika di perlakuan seperti ini.

"Ada apa dengan wajah mu? Mengapa sangat merah?hmm" Bisik wicen.

"M-menjauhlah" Tekan lijen.

"Kenapa kau malu?" Ledek wicen.

Lijen yang merasa di remehkan pun beralih menatap garang pria itu hingga hidung mereka saling bersentuhan.

Kedua nya sama sama terhipnotis hingga suara seseorang menghentikan tatapan itu.

"Kak apakah ka-" Hwarang terdiam saat melihat posisi itu.

Wicen menjauhkan diri nya dari lijen, begitu juga dengan lijen dia merapihkan penampilan nya.

"Khem! ada apa, bukan kah aku menyuruh mu untuk membersihkan diri" Tanya wicen mencoba mengalihkan adegan tadi.

"I-itu aku tidak membawa pakaian ganti" Ujar nya melirik lijen yang tak berani menatap kearah nya.

"Aku punya, pergilah aku akan menunggumu di ruang tengah" Ujar nya.

"Baiklah" Balas nya melangkah pergi.

Selepas hwarang pergi, lijen manatap tajam pria itu lalu pergi meninggalkan wicen seseorang diri.

Gimana nih guys.

Lijenwang ☑Where stories live. Discover now