LW - 23.

18.5K 1.9K 15
                                    

HAPPY READING.

Apa apan dia tiba tiba datang menyuruh aku ke kerajaan dan dengan tidak tahu malu nya mencium aku tanpa seizin ku cih! Lelaki cabul.

Setelah pergi dari kediaman wang dengan amarah yang masih memendam di dada nya dia berjalan dengan terus berdecak hingga tak sadar bahwa dirinya menabrak seseorang.

Bruk.

"Eh" Kaget nya saat dia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maafkan aku tuan" Sesal nya membersihkan hanfu pria itu.

Namun saat dia membersihkan hanfu dibagian lengan nya dia melihat sepasang gelang yang tampak tidak asing bagi nya.

Dan benar saja itu adalah gelang milik nya dan bagaimana bisa ada di pria itu, pikirnya.

Pria itu hanya diam memandang lijen dengan serius hingga dia menyadari kemana arah pandangan perempuan itu, gelang yang dipakai nya.

"Kau lijen?" Tanya nya dengan berhati hati.

"Ya" Dingin nya.

"Bagaimana gelang ini bisa ada dengan mu?" Tanya nya dengan penuh selidik membuat pria itu terkekeh.

Lijen yang melihat kekehan pria itu hanya diam menyirip bingung mengapa tiba tiba pria dihadapan nya terkekeh. Gila

"Maafkan aku karna tidak sopan memakai barang mu, kenalkan aku along wai bai putra dari wanita paruh baya yang kau tolong 2 minggu lalu" Jelas nya.

"Dan aku sengaja memakai gelang ini agar tidak hilang" Lanjut along.

"Baik terimakasih telah menjaga gelang ku, jadi bisa kau kembalikan kepada ku?" Ucap lijen meminta balik gelang nya yang sempat hilang.

"Baiklah tapi setelah kau menerima tawaran ku untuk makan malam dikediaman ku, anggap saja ini balas budi ku karna telah menolong ibuku bagaimana?" Tawar nya.

"Tidak perlu, dan cepat kembalikan pada ku" Desak lijen tidak sabaran.

"Oh baiklah aku tidak mau mengembalikan gelang ini kepada mu" Ucap nya tersenyum miring.

Rasa kekesal sekaligus amarah nya kini menyatu saat dia dihapakan oleh pria yang mengaku sebagai putra wanita paruh baya yang pernah dia tolong.

"Oke fine!" Pasrah nya dengan tangan terkepal.

Along bingung dengan jawaban yang diberikan perempuan dihadapan nya.

Lijen yang menyadari wajah kebingungan pria bersurai hitam itu mengumpat dalam hati nya.

Sial.

"Maksud ku baiklah" Jelas nya.

"Kalau bagitu ayo" Ajak nya mengiringi lijen menaiki kereta milik nya.

Sedalam perjalanan along terus berceloteh membuat lijen jengah sendiri.

Halo epribadeh!!
Next ga?

Lijenwang ☑Where stories live. Discover now