🍁 BAB 25 🍁

1.5K 278 47
                                    

"Sepandai-pandai nya tupai melompat pasti akan jatuh juga,"

*****

Andrea masih memegang pisau yang tadi digunakan Azzura. Dia membuat sebuah garis di tangannya dengan benda itu.

"Aku tau alasan kau memakai pisau ini. Benda ini sama sekali tidak tajam. Kau memang penakut, Azzura,"

Andrea terus memandang pisau itu. Dia sama sekali tidak menghapus darah yang ada di benda itu.

"Aku akan membuat darahmu keluar lebih banyak dari ini,"

*****

Rumah masih dalam keadaan sepi. Keluarga Andrea belum pulang dari rumah sakit. Itu hal yang dia harapkan.

Andrea memilih untuk duduk di taman belakang. Dia tampak mengingat momennya dengan Andre di tempat ini.

"Sudah kuduga. Kau tak akan pernah percaya padaku. Omongan mu tidak dapat dipegang,"

Angin berhembus dengan kencang. Bahkan hampir menerbangkan bangku kosong yang ada di sampingnya.

Seorang wanita berpakaian putih berdiri di hadapannya. Wanita itu tampak sangat cantik dan anggun.

"Who are you?" tanya Andrea.

Wanita tersenyum tanpa memberi jawaban. Pakaian putihnya tanpa berkibar walaupun tidak ada lagi angin.

"Who do you think I am?" tanya wanita balik.

Andrea mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung dengan pertanyaan wanita aggun itu.

"Aku yang membawamu kemari," ujar wanita itu.

Andrea membulatkan matanya. Kali ini dia memberanikan diri untuk mendekat ke arah wanita itu.

"Kenapa kau membawaku kemari? Ohh itu tidak penting sekarang. Caraku kembali adalah yang terpenting sekarang. Bagaimana agar aku bisa kembali?" tanya Andrea.

Wanita itu tersenyum. "Menurutmu?"

Andrea kesal dengan wanita yang ada di hadapannya ini. Dia sama saja dengan jiwa gadis pemilik raga ini yang selalu memberinya informasi hanya setengah dan menyuruhnya untuk berpikir.

"Aku tidak mungkin membawamu kemari tanpa tujuan," ujar wanita itu.

Andrea diam sejenak. Dia tampak memikirkan 'tujuan' yang di maksud wanita itu.

"Maksud dirimu, kau sebenarnya membawaku kesini untuk mengerjakan suatu hal?" tanya Andrea.

Wanita tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Apa yang harus kau kerjakan?" tanya Andrea.

Wanita itu secara tiba-tiba berada sangat dekat dengan Andrea. Wanita itu mengarahkan mulutnya ke telinga Andrea.

"Temukan dari beri tau kepada seluruh orang sosok antagonis yang sebenarnya," bisik wanita itu.

Andrea memandang manik hazel wanita tersebut.

Who is the real Antagonist?[END]√Where stories live. Discover now