🍁 BAB 8 🍁

3.8K 430 49
                                    

"My sweet twins."

*****

Hari ini Andrea memulai aktivitasnya sebagai seorang mahasiswi Oxford University jurusan psikologi eksperimental. Di dunianya yang asli, dirinya masih kelas 12 SMA. Tapi disini dia harus menjadi mahasiswi. Sangat merepotkan.

Andrea turun kebawah untuk sarapan. Dia sengaja sarapan lebih awal. Dirinya sedang tidak ingin bertemu dengan penghuni rumah ini.

Tapi sepertinya Tuhan harus mempertemukannya dengan mereka, setidaknya salah satu saja.

"Kau ingin lari kemana?" tanya Andre.

"Maksudmu?" tanya Andrea balik.

"Kau bangun sangat cepat. Kau sarapan diluar jadwal. Lalu pasti nanti kau berniat pergi sendiri. Itu semua menunjukkan tanda-tanda seseorang ketika ingin melarikan diri," ujar Andre.

"Aku tidak ingin melarikan diri. Itu hanya akan membuang tenaga dan waktuku," ujar Andrea.

Andre duduk di barisan bangku yang sama. Mereka menikmati sarapan dengan hening. Andrea berdiri dari bangkunya setelah dia selesai makan.

Dirinya yang berniat pergi dari ruangan itu, harus terhenti, karena lengannya ditahan Andre.

"Ada apa?" tanya Andrea.

"Lebih baik kau pergi sesuai jadwal yang ditentukan di rumah ini. Kau bisa saja terkena masalah karena melanggarnya," jawab Andre.

"Baiklah," ujar Andrea.

Gadis itu kembali duduk. Dia memainkan ponselnya sambil menunggu. Tiga puluh menit lagi, ortu dan ketiga saudaranya akan sarapan.

Andrea kembali berdiri. Dia benar-benar bosan. Waktunya terbuang dengan sia-sia.

"Kau ingin kemana? Sudah kukatan untuk menunggu. Kau bisa ter-"

"Aku tak peduli. Waktuku terbuang dengan percuma hanya karena menunggu mereka," potong Andrea.

Baru saja dia melangkah, suara sepatu yang menggema membuatnya terhenti.

"Kembali ke tempat dudukmu Andrea."

Andrea mendengus. Dia duduk dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Dia harus menunggu lima manusia itu selesai sarapan.

Mereka semua berkumpul di teras rumah. Empat mobil alpart sudah terpakir di depan mereka.

Ah iya ada sedikit informasi. Andre, Andrea, dan Azzura kuliah di tempat yang sama. Andre dan Andre semester lima. Azzura semester tiga. Andre jurusan teknik. Azzura jurusan geografi.

Baiklah, kembali ke laptop.

"Seperti biasa, Amira berangkat dengan Adrius. Andre dan Azzura. Andrea, kau berangkat menggunakan sopir pribadi seperti biasanya." jelas Jackson.

"Andrea berangkat denganku dan Azzura hari ini," ujar Andre.

"Kau serius?" tanya Jackson.

Andre menganggukkan kepalanya. Dia menggenggam tangan Andrea yang langsung ditepis gadis itu.

"Aku tak ingin berangkat dengan kalian berdua," ujar Andrea.

Who is the real Antagonist?[END]√Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora