🍁 BAB 14 🍁

3.2K 384 43
                                    

"Azzura still number one."

*****

Suasana makan malam hari ini tampak lebih senyap dari sebelumnya. Azzura sesekali melirik Andre.

"Andre, mulai besok kau harus pulang paling lambat pukul lima sore. Jika lewat, kau tak dapat uang bulanan dan segala fasilitasmu akan disita."

Andre meletakkan sendok dan garpu yang dia gunakan. Dirinya tak memberi respon apapun.
Dalam waktu sepulun detik, dia beranjak dari ruangan itu.

"Aku rasa Andre tampak berubah setelah dekat dengan gadis itu," ujar Amira.

"Dia tak berubah. Kita saja yang tak mengetahui sifat aslinya."

*****

Sepeti biasa, Andre datang mengunjungi kembarannya. Dia membawa bekal untuk gadis itu. Dirinya yakin, Andrea tak menyukai makanan rumah sakit.

"Kau lama sekali datang. Ku pikir kau mampir ke neraka sebentar," sinis Andrea.

"Kau jahat sekali," ujar Andre dengan dramatis.

"Ck jangan sok drama. Mana makanannya? Aku sudah sangat lapar," ujar Andrea.

Andre mengeluarkan beberapa tupperware. Andrea bersemangat ketika melihat makanan dengan jumlah banyak yang dibawa Andre.

"Kau harus menghabiskan semuanya. Sangat merepotkan membawa ini semua," tukas Andre.

Andrea mencium pipi kiri laki-laki itu dengan cepat.

"Thankyou my twins."

Andre terkekeh melihat tingkah manis kembarannya ini. Untuk pertama kalinya Andrea melakukan hal manis.

Andrea memakan semua makanan yang ada dihadapannya dengan lahap. Mulai dari kemarin, lidahnya terasa pahit karena bubur rumah sakit.

"Kau tak lupa kan?" tanya Andre.

"Aku tak lupa akan hal itu. Lagipula kurasa itu tidak buruk," jawab Andrea.

"Kau akan baik-baik saja."

*****

Kedua manusia yang memiliki wajah hampir sama itu, tampak risau. Andrea sudah melakukan PET Scan semalam dan sore ini hasilnya keluar.

Pintu terbuka menampilkan dokter Edward dengan senyuman manisnya.

"Apa hasilnya sudah keluar?" tanya Andrea.

"Sudah. Dan aku ingin berbicara dengan tuan Andre seka-"

"Katakan disini hasilnya," potong Andrea.

Dokter Edward tampak ragu. Dia yakin mental Andrea akan terguncang mendengar hasil PET Scan yang dilakukan semalam.

"Kenapa diam? Cepat katakan sekarang!" desak Andrea.

Dokter Edward menghela nafas, "Nona, anda tidak perlu merasa cemas. Seerti yang saya katakam sebelumnya, kanker yang anda derita masih tahap awal. Presentase kesembuhan masih tinggi."

Who is the real Antagonist?[END]√Where stories live. Discover now