🍁 BAB 11 🍁

3.4K 422 28
                                    

"Aku akan selalu menemanimu."

*****

"Andrea."

Gadis yang sedang menyiram bunga mawar itu, membalikkan badannya saat mendengar namanya dipanggil.

"Ada apa?" tanya Andrea.

"Kau sedang apa?" tanya Andre balik.

"Aku sedang menyiram bunga," jawab Andrea.

"Ayo membuat crepe cake. Aku sangat ingin makan itu. Tadi aku melihat video asmr di ponselku," pinta Andre.

"Aku tak tahu cara membuatnya," tolak Andrea.

Andrea kembali melanjutkan aktifitasnya. Dirinya tak mempedulikan bujukan Andre.

"Jika kau mau membuatku crepe cake, aku akan menuruti semua kemauan mu,"ujar Andre.

"Setuju."

*****

Andre duduk memperhatikan Andrea yang sedang membuat cree cake. Gadis itu mencepol asal rambutnya, membuat beberapa helai rambut terjatuh.

Siapapun yang saat ini ada diposisinya, pasti akan terpesona dengan Andrea.

"Kau tidak memiliki penyakit sister complex kan?" tanya Andrea.

"Tentu saja tidak," jawab Andre.

"Kalau begitu berhentilah menatapku. Aku takut kau akan terkena sister complex nantinya," ujar Andrea.

"Ck aku tak akan jatuh cinta padamu. Lagipula aku tak segila itu," ujar Andre.

Andrea mengendikkan bahunya acuh. Dia kembali melanjutkan aktifitasnya.

Andre berjalan mendekati gadia itu. Dia memperbaiki ikatan rambut sang kembaran.

"Kau perempuan tapi tak tau cara mengikat rambut yang benar," ujar Andre.

"Aku tau hal itu. Tapi aku tadi malas mengikat rambutku dengan baik," sahut Andrea.

"Kau aneh," ujar Andre.

Andrea tak mengubris perkataan Andre. Jika dia menyahut perkataan Andre, maka mereka akan berdebat pada akhirnya.

"SUDAH SELESAI," teriak Andrea.

Andre menutup telinganya mendengar teriakan Andrea.

"Bisakah kau tak berteriak? Suaramu sangat nyaring," ujar Andre.

"Ini pesanan mu tuan Andre," ujar Andrea.

Andrea meletakkan sepiring crepe cake di depan Andre. Laki-laki itu memandang sejenak ke arah Andrea.

"Aku tak menambahkan racun," ujar Andrea.

Andre memakan sepotong crepe cake yang dibuat gadia itu. Matanya melebar saat kue itu sudah masuk ke dalam mulutnya.

"Ini lezat sekali," puji Andre.

"Kalau begitu, kau harus menghabiskan semuanya. Dan ingat kau harus menepati janjimu padaku," ujar Andrea.

"Ya ya ya aku mengingatnya. Sekarang biarkan aku makan dengan tenang," ujar Andre.

Andrea terkekeh melihat betapa lahapnya laki-laki itu makan kue buatannya.

Andrea bergerak mencubit pipi Andre yang mengembung karena dipenuhi crepe cake.

"Jangan menggangguku," tukas Andre.

Who is the real Antagonist?[END]√Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ