🍁 BAB 12 🍁

3.2K 408 35
                                    

"Kenapa kau tak memberi tahu padaku?"

*****

Andre masuk ke dalam rumah dengan keadaan lesu. Dirinya tak pulang bersama Andrea, karena gadis itu harus dirawat.

Keluarganya yang sedang berkumpul di ruang tamu, memperhatikan dirinya. Rambut berantakan, baju kusut, mata merah. Sangat kacau.

Adrina menghampiri anaknya itu. "Ada apa denganmu, Andre?"

"Aku ingin bicara pada kalian semua," ujar Andre serius.

"Katakanlah," ujar Jackson.

Andrea menarik nafas sejenak. Baru saja dia ingin berbicara, Azzura datang dari dapur.

"Aku sudah menyelesaikan kueku."

Mereka semua mengalihkan perhatian pada Azzura. Andre tampak marah. Ingin sekali dia melempar piring yang di bawa Azzura ke wajah gadis itu.

"Kakak, kemarilah. Aku baru saja membuat kue. Ayo, cobalah," ujar Azzura.

Andre tak menyahut. Dia berjalan hendak meninggalkan ruangan itu. Azzura yang melihatnya segera menahan tangan sang kakak.

"Lepaskan tanganku," ujar Andre.

"Kenapa kakak menghindariku? Apa aku membuat salah pada kakak?" tanya Azzura.

Andre tak menjawab. Dia menghempaskan genggaman Azzura.

"KAKAK JAHAT. KAKAK TIDAK LAGI SAYANG PADAKU. SEKARANG KAKAK HANYA PEDULI PADA KAK ANDREA. AKU TAK SUKA," teriak Azzura.

Azzura menangis. Dia merasa kesal dengan Andre yang mengabaikannya beberapa hari ini.

"Andre, cobalah untuk memperhatikan Azzura. Kau tau? Dia merasa sedih karena kau telah mengabaikannya," ujar Adrina.

"Lalu aku harus mengabaikan Andrea? Aku tak akan melakukan itu untuk Azzura," ujar Andre.

"Andre, Azzura adalah adikmu," ujar Jackson.

"Azzura masih memiliki kalian. Tapi, tidak dengan Andrea. Dia hanya memiliki aku. Jadi berhentilah menjadi egois, Azzura."

*****

Andrea merasa bosan berada di ruangan bau obat ini. Tadi Andre berkata akan segera datang kesini. Tapi, sampai sekarang laki-laki itu belum menampakkan batang hidungnya.

Andrea penasaran dengan apa yang terjadi padanya. Kenapa dia belum bisa diperbolehkan pulang? Apa lukanya sangat parah?

Pintu ruangannya terbuka. Andrea segera duduk. Dia mengira Andre yang datang. Ternyata seorang suster.

Andrea menendang selimutnya kesal. Dia ingin membunuh Andre yang tak menepati janjinya.

"What's wrong with you miss?" tanya perawat itu.

Andrea menggelengkan kepalanya. Perawat itu mulai mlaksanakan tugasnya. Matanya menatap penuh harap ke arah pintu.

Kali ini orang yang dia tunggu, masuk kedalam. Rasanya, Andrea ingin melompat dan menebas leher laki-laki itu.

Who is the real Antagonist?[END]√Where stories live. Discover now