🍁 BAB 24 🍁

1.6K 288 103
                                    

"Antagonis akan kalah dan protagonis akan menang. Itu adalah hukum alam,"

*****

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam, tapi, Andrea sama sekali tidak bisa tidur. Dia memikirkan cara untuk mengungkapkan ini semua.

Andrea meminum sisa sodanya. Ini sudah kaleng yang ke-tiga. Dia terkekeh melihat pantulan dirinya di kaca jendela.

"Kau menjadi gila hanya karena mereka yang sama sekali bukan keluargamu, Andrea," ujarnya pada diri sendiri.

Andrea membuang kaleng soda nya ke tempat sampah yang ada di kamarnya. Dia merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk itu.

"Setelah ini semua selesai, aku bisa kembali ke duniaku. Aku sangat lelah dengan kehidupan Andrea Emaguella Jackson yang sangat menyedihkan,"

*****

Andrea tidak masuk kuliah hari ini. Dia sangat malas untuk belajar mengenai psikolog saat ini.

Andrea turun ke bawah untuk mengisi purut nya yang kosong mulai tadi malam.

Andrea mendengus kesal saat melihat Azzura ada di dapur. Dia heran, kenapa Azzura selalu berada di dapur saat dia ingin makan?

"Hello," sapa Azzura.

Andrea tak membalas sapaan adiknya itu. Dia memilih untuk untuk mencari makanan di dalam kulkas.

"Kakak ingin makan ya? Kebetulan, aku tadi membuat ayam goreng, dan masih ada yang tersisa. Kakak makan itu saja. Aku akan menghangatkan ayamnya," ujar Azzura.

Andrea memandang Azzura dengan malas. "Aku tidak suka makanan sisa. Lebih baik aku masak lagi. Terutama jika makanan itu kau yang buat. Aku harus waspada,"

Azzura mengepalkan kedua tangannya. Dia berusaha untuk mengendalikan emosinya.

"Kalau begitu, aku akan membantu kakak," ujar Azzura.

"Aku tidak cacat. Seluruh anggota tubuhku masih lengkap. Jadi, aku tidak perlu bantuan mu. Ahh ada satu hal yang bisa kau lakukan," Andrea melangkah mendekati Azzura, "pergi dari sini dan jangan mengganggu ku."

Azzura benar-benar geram dengan Andrea sekarang. Andrea sadar akan hal itu. Dia terkekeh melihat kedua tangan Azzura yang terkepal di kedua sisi badannya.

"Aku akan terus memancing mu, sampai kau menunjukkan sifat aslimu,"

*****

Andrea duduk sendirian di taman belakang. Dia memandang bunga mawar putih yang sudah mulai tumbuh.

"Andrea,"

Dia menoleh ke belakang saat seseorang memanggilnya. Dia cukup terkejut melihat Adrius yang menghampirinya.

"Sedang apa kau disini?" tanya Adrius.

"Aku sedang menenangkan diri," jawab Andrea.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Adrius lagi.

Andrea menggelengkan kepalanya. Dia memandang langit yang mulai berubah warna menjadi orange.

"Jika Azzura melakukan kesalahan apa kau akan memaafkannya?" tanya Andrea.

Adrius tampak sedikit terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan adiknya itu.

"Tentu aku akan memaafkannya. Setiap manusia pasti pernah membuat kesalahan," jawab Adrius.

Who is the real Antagonist?[END]√Where stories live. Discover now