"Kamu cuma ingin melakukan kebaikan, ya.." lanjut gadis bersurai hitam.

"Maaf, bukankah kata-katamu agak kelewatan." Lerai Ash berdiri didepan gadis kuning, sedangkan Sasha hanya memakan roti yang ia pegang tidak peduli.

" Lerai Ash berdiri didepan gadis kuning, sedangkan Sasha hanya memakan roti yang ia pegang tidak peduli

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menghabiskan roti ia langsung tergeletak dan tidur dipangkuan sang gadis. Ash dan gadis bersurai hitam itu saling bertatapan dalam diam sampai, "Hoi, Ash! Apa kau baik-baik saja?" Tanya Eren dengan Mikasa yang berjalan disampingnya.

"Aku baik-baik saja." Jawab Ash sambil melambaikan tangannya kemudian ia berbalik menghadap sang gadis kuning. "Terimakasih rotinya, pasti akan kumakan." Ucapnya sambil berjongkok didepannya dan menepuk pundaknya pelan.

"Namamu.. Krista kan? Sekali lagi terimakasih, Krista." Ucap Ash setelah berdiri dan akan pergi ketempat Eren sudah menunggunya tidak jauh dari sana sampai, "Anu.. ini minumannya.." ucap Krista menahan baju belakang Ash sambil menyodorkan kantong minum yang dibawanya.

"Oh, terimakasih lagi." Ucap Ash setelah menerima kantong air dari Krista, sedangkan Krista sendiri merasa sangat senang dengan wajahnya yang sudah memerah padam.

Keesokan harinya ujian selanjutnya dimulai yaitu ujian ketangkasan. Para kadet akan mencoba untuk menyeimbangkan diri disebuah tali yang dikaitkan pada besi diatas tiga batang kayu besar dimasing-masing sisinya.

 Para kadet akan mencoba untuk menyeimbangkan diri disebuah tali yang dikaitkan pada besi diatas tiga batang kayu besar dimasing-masing sisinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini adalah dasar dari semua dasar." Bincang instruktur kepada instruktur lain yang berdiri beriringan dengannya. "Dari latihan ini kita bisa melihat bakat mereka dalam menggunakan Gear Manuver 3D." Lanjutnya.

"Lihat dia, dia tidak bergeming sedikitpun." Ucapnya mengarah pada Mikasa yang sekarang sedang diuji.

"Oh, dia pemuda yang waktu itu.. kalau tidak salah namanya, Ash." Ucap instruktur yang lain menunjuk Ash yang berdiri diam tidak goyah sedikitpun dan kemudian ia mencoba pose duduk dan bersila.

"Ooh..! Sepertinya ia tidak hanya mengatakan omong kosong." Kagum instruktur melihat Ash yang sedang berayun dengan santainya dengan posisi bersila.

Sedangkan Ash sedang melamun, 'Rasanya tidak jauh berbeda dengan duduk di ayunan, hanya saja tidak ada tempat duduk dan mengandalkan keseimbangan.' dan setelah itu ia turun dan lulus ujian ketangkasan dan melihat bagaimana Eren melakukannya yang kemudian terbalik (njengking) dan dimarahi habis-habisan oleh Keith.

Setelah itu Eren minta dilatih oleh Ash, Armin, dan juga Mikasa namun tetap gagal sampai ia terjatuh dan hampir membenturkan kepalanya bila Ash tidak sigap menangkapnya.

Mereka kembali kerumah untuk beristiraha dan makan malam setelah hari menjelang malam.

"Lihat dia, padahal dia itu kemarin sudah bilang kalau dia akan membasmi semua Titan." Remeh salah satu kadet yang sedang makan kepada kadel lain sambil melihat tempat dimana Eren duduk. "Yah, besok dia akan dikirim kedaerah pengembangan." Jawab kadet lain.

"Eren, sebaiknya kau fokus saja agar besok bisa berhasil." Ucap Mikasa membuyarkan lamunan Eren.

"Aku ini menyedihkan.. kalau begini, aku takkan bisa membasmi mereka semua." Lirih Eren.

Sedangkan Ash yang duduk bersama mereka sedang diam tidak memerhatikan dan melamun, 'Aku merasa ada yang salah dengan perlengkapan yang tadi dipakai Eren.. tapi, apa mungkin itu hanya perasaanku saja?' batinnya sambil mengaduk sup dipiringnya.

Mikasa mencoba meyakinkan Eren untuk tidak menjadi prajurit sampai tidak terasa bel jam makan malam habis. Eren, Armin, dan juga Ash sudah pergi duluan meninggalkan Mikasa yang masih menyakinkan Eren dan mengatakkan akan ikut dengan Eren kedaerah pengembangan. Setelah seledai bicara ia krmbali menghadap tempat dimana Eren duduk namun yang duduk disana bukan Eren melainkan Sasha yang sedang melihat roti dipiring Mikasa ngiler.

"Kau ingin diajarkan triknya?" Ucap Connie remeh. "Maaf ya, aku ini berbakat. Jadi aku cuma melakukannya dengan perasaan ku."

"Aku malah ingin kau menceritakan padaku.. bagaimana caranya kau bisa tetap waras setelah mempermalukan dirimu seperti itu." Ucap muka kuda bernama Jean dengan tampang minta digaplok.

"Kalau kalian tidak mau mengajarinya, katakan saja tidak mau.bapakah itu terlalu sulit untuk kalian." Sinis Ash kemudian membawa Eren dan Armin pergi dari sana.

"Tunggu!" Teriak Connie.

"Apa?" Sinis Ash menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Aku tidak pandai menjelaskannya dan hanya mengikuti instingku jadi, maaf kalau tidak bisa membantu." Sesal Connie.

Ash yang mendengarnya tersenyum, "Tidak apa-apa, aku mengerti maksudmu." Dan Connie yang mendengar perkataan Ash merasa lega entah kenapa ia tidak ingin pemuda bernama Ash itu membencinya.

"Aku juga.. aku juga tidak pandai menjelaskan dan hanya mengikuti instingku saja sampai akhirnya berhasil!" Ucap Jean sedikit berteriak.

"Oh begitu.." datar Ash kembali menarik Eren dan Armin pergi dari sana meninggalkan Jean dengan muka masamnya sedangkan Connie tersenyum melihat punggung Ash yang menghilang dibalik pintu. Dan sejak saat itu Jean entah mengapa menjadi lebih marah pada Eren.

"Kumohon! Kudengar kalian berdua sangatlah hebat! Bertold! Reiner!" Ucap Eren kepada dua pemuda bersurai hitam dan kuning.

"Maaf. Tapi, menurutku tak ada rahasia bisa tergantung seimbang. Aku tak bisa mengajarkan apa-apa padamu." Ucap Reiner setelah menunduk berpikir beberapa saat.

"Begitu, ya.." lemas Eren.

"Berhentilah menatapku seperti itu." Ucap Ash kepada Bertold yang sedari tadi menatapnya lekat. "Ma- maaf." Ucap Bertold menunduk malu.

Setelah itu mereka bertiga akan pergi, namun tertahan saat Bertold kembali membuka suara dan bertanya tentang mereka yang berasal dari Shigashina. Mereka bertiga menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Bertold, sampai akhirnya giliran ia sendiri yang bercerita mengenai dirinya sendiri pada hari itu.

Bertold terus berbicara mengenai para Titan dan mengatakan bahwa tempat tinggal mereka berada disebuah bukit di Wall Maria. Beberapa saat kemudian Reiner ikut bercerita sambil mengajak Eren, Ash, dan Armin kesuatu bukit dan melihat sebuah danau yang terlihat berkelap-kelip diterangi cahaya rembulan bersama-sama.

 Beberapa saat kemudian Reiner ikut bercerita sambil mengajak Eren, Ash, dan Armin kesuatu bukit dan melihat sebuah danau yang terlihat berkelap-kelip diterangi cahaya rembulan bersama-sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


To be Continue

Jangan lupa voment

See you

Beginning of the End | Attack On TitanWhere stories live. Discover now