1 4 : New Manager

2.4K 642 38
                                    

Jisoo tengah membantu Lisa untuk duduk di kursi roda yang ia pinta dari seorang perawat ketika sedang lewat di depan ruangan Lisa. Ia berniat mengajak Lisa pergi dari sana dan memeriksa kondisi member termudanya itu di rumah sakit lain.

Jisoo tak percaya dengan rumah sakit yang menangani Lisa sekarang. Ralat, Jisoo hanya tak percaya dengan Dokter Yira. Apalagi setelah melihat hal keji tadi malam yang dilakukan Dokter perempuan itu.

Dengan alasan mengajaknya jalan-jalan di taman, Lisa menyetujuinya dengan perasaan amat senang. Ia juga merasa suntuk terus berada di dalam ruangan rawatnya.

Ketika sudah siap melangkah keluar, tiba-tiba pintu terbuka, muncul Bianca yang datang sambil membawa sebuah plastik kresek.

"Kalian berdua mau ke mana?" Tanya Bianca seraya menutup pintu kembali.

Jisoo yang berdiri di balik kursi roda menyahut. "Jalan-jalan di sekitar taman, mentari pagi baik untuk kesehatan kulit." Lisa yang duduk di kursi roda mengangguk setuju.

Tapi Bianca tidak tertipu. "Kondisi Lisa masih sangat lemah, sebaiknya ia tetap di ruangannya saja."

"Hanya sebentar, tidak sampai 10 menit kita akan kembali lagi ke sini." Jelas Jisoo masih berusaha membujuk. Tapi Bianca tetap pada keputusannya untuk melarang Jisoo membawa Lisa pergi.

Wanita itu melangkah untuk membantu Lisa membaringkan tubuhnya lagi di brankar. Jujur Lisa agak kecewa karena tak bisa menikmati udara pagi yang menyejukkan. Tetapi Jisoo lebih kecewa lagi, rencananya untuk membawa Lisa ke rumah sakit lain batal karena adanya Bianca.

"Tak apa Eonnie, kita bisa pergi jalan-jalan lain kali," ucap Lisa. Wanita itu sama sekali tak mengetahui rencana Jisoo. Karena kalau ia cerita, sudah pasti Lisa tidak mempercayai ucapannya. Toh, Jisoo juga belum punya bukti apapun atas kecurigaannya pada Dokter Yira dan Bianca.

"Aku bawakan satu botol vitamin lagi, jangan lupa dihabiskan." Bianca meletakan kresek berisi sebuah botol kapsul berwarna putih di nakas. Lisa tersenyum seraya mengucapkan terimakasih.

"Apa vitamin pemberianku masih ada Jisoo-ya? Kalau sudah habis akan kubawakan lagi untukmu." Ujar Bianca. Jisoo menggeleng sebelum menjawab.

"Tak usah, vitaminku masih ada." Balas Jisoo.

"Segeralah habiskan, itu bisa mengurangi sedikit rasa lelah di tubuhmu."

Tak minat. Batin Jisoo. Ia hanya mengangguk sebagai tanggapan.

"Sebaiknya kau kembali ke dorm saja Jisoo-ya, beristirahatlah sebentar, setelah mengantar Somi gantian aku yang akan menjaga Lisa."

Jisoo menggeleng. "Tak apa, aku yang akan menjaga Lisa."

"Kau terlihat lel--"

"Hanya kelihatannya. Aku sama sekali tidak lelah," Jisoo menyela, akhirnya membuat Bianca mengangguk.

Pintu diketuk beberapa kali sampai kemudian Somi muncul dengan seragam sekolah yang membalut tubuhnya. Ia sedikit melakukan bow kepada Jisoo dan Lisa.

"Eonnie, bagaimana kondisimu?" Tanya Somi mendekat ke arah Lisa.

"Aku baik-baik saja, tak usah cemas." Balas Lisa.

Bianca yang berdiri di belakang Somi melirik arloji di pergelangan tangannya. Kemudian ia berseru. "Somi, waktunya kau berangkat ke sekolah." Yang disebut namanya mengangguk.

Setelah berpamitan, Somi dan Biancapun keluar dari ruangan rawat Lisa.

"Eonnie, bisa tuangkan aku segelas air," pinta Lisa. Jisoo langsung mendatangi meja, menuangkan segelas air mineral dari teko yang berada di sana. Kemudian memberikannya pada Lisa.

"Eonnie, benar kata Manager-nim, kau terlihat sangat lelah." Lisa berujar demikian sebelum satu tangannya menyuap sebutir kapsul vitamin ke dalam mulut. Lalu menenggak sedikit air dari gelas di tangannya yang satu.

"Aku baik-baik saja." Sahut Jisoo.

Lisa mengangguk kecil sembari tersenyum. "Aku merasa ngantuk setelah meminum vitamin."

"Tidurlah kalau memang kau mengantuk."

"Nde, kau juga belilah sarapan di kafetaria, aku tak sengaja mendengar suara Singa yang kelaparan di dalam perutmu." Kata Lisa sambil terkekeh. Jisoo ikutan tertawa kecil.

Lisa mulai memejamkan mata selagi Jisoo keluar dari ruangannya, Ia menuju kafetaria dan baru mengingat kalau rumah sakit ini adalah rumah sakit yang sama dengan tempatnya dirawat waktu itu, setelah kecelakaan dan bangun dari mimpi yang sangat mengerikan.

Jisoo memesan sebuah bubur, lalu duduk di salah satu meja. Tiba-tiba seseorang meletakan makanannya di hadapan Jisoo. Ketika mendangak, ia langsung dibuat membelalak. "Dokter Midam?" Ya, dia Dokter Midam a.k.a Hyujun di mimpi Jisoo waktu itu.

"Ada keperluan apa di rumah sakit ini? Syuting drama?" Tanya Dokter Midam tersenyum sangat ramah, Jisoo menggeleng.

"Lisa di rawat di sini."

"Kenapa?"

Jisoo terdiam. Dia tidak boleh asal memberi informasi pada seseorang. Apalagi tentang Lisa yang terkena kanker. Kalau sampai bocor ke publik, semua orang pasti bakalan heboh.

"Cedera saat latihan." Bohong Jisoo. Untung saja Dokter Midam percaya.

Selama makan berlangsung, keduanya tidak banyak bicara. Berhubung Jisoo yang duluan makan, alhasil dia pula yang duluan menyelesaikan kegiatan makannya. Ia berpamitan singkat pada Dokter Midam sambil membawa mangkuk kosongnya. Selepas meletakan benda kosong itu di wastafel di ujung kafetaria, Jisoo kembali ke ruang rawat Lisa.

Namun ketika baru beberapa langkah sebelum tiba, pergerakannya dibuat terhenti saat melihat Dokter Yira beserta beberapa perawatannya berlari masuk ke dalam ruangan Lisa dengan raut wajah panik.

Menghempas segala rasa yang berkecamuk, Jisoo berlari masuk ke dalam ruangan rawat Lisa. Ia membekap mulutnya ketika melihat mesin disamping ranjang berbunyi sangat nyaring, seakan menandakan bahwa suasana sekarang dalam kondisi yang darurat. Di tambah lagi dengan darah yang merembes keluar dari hidung Lisa. Jisoo sampai berpegangan pada dinding agar tidak terjatuh lemas.

Sekarang, hanya satu yang ada di benak Jisoo.

Tolong selamatkan Lisa..

×××

LAST MEMBER 30K PEMBACA GESSS SENENG BANGETTTT 😭😭😭

TARGET SEKARANG 35K PEMBACA WQWQWQWQ

SEMOGA SEBELUM SEMINGGU UDAH TERCAPAI YAAA

AMINN

SIYU

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now