1 3 : Last Member

6.8K 1.3K 412
                                    

Jisoo terduduk diam di samping kursi kemudi, mobil sedang berhenti di sebuah tempat parkir. Sementara Soogun pergi entah ke mana, dia meminta Jisoo untuk menunggunya sebentar.

Suara pintu yang dibuka membuat lamunan Jisoo buyar, ia menoleh pada Soogun yang menyodorinya sebuah sandwich.

"Aku tahu kau belum makan," Ujar lelaki itu sambil menggigit sandwichnya. Jisoo masih terdiam menatap makanan yang ia pegang, entah kenapa perasaannya jadi sedih melihat makanan itu. Ia jadi mengingat Lisa, Rose dan Jennie. Apakah mereka bertiga sudah makan di sana?

"Kenapa? Kau tidak suka sandwich?" Ujar Soogun menatap Jisoo di sebelahnya dengan mulut penuh.

"Aniyo, aku akan memakannya." Jisoo langsung memakan sandwich ditangannya dengan lahap. Soogun tersenyum menatap wanita disebelahnya itu. Lalu kemudian kedua sibuk menghabiskan makanan mereka.

×××

Jisoo hanya diam memandang keluar jendela, entah Soogun akan membawanya kemana.

Mobil melaju di Jalanan yang sepi mengitari area pegunungan, pohon-pohon besar bergoyang kala angin meniupnya.

Jisoo agak merinding. Ditambah dengan langit yang menjadi gelap. Hari segera menjadi gelap. Ia sempat meminta Soogun untuk mengantarnya ke agensi. Jisoo berniat mengungkapkan semuanya, namun tas Jisoo yang berisi foto-foto dari kamar Bianca masih tersita di rumah sakit itu. Bahkan sekarang saja Jisoo masih mengenakan piyama rumah sakit yang kebesaran.

Mobil Soogyn berhenti dipinggir sebuah hutan yang tampak sepi. Ketika lelaki itu membuka sabuk pengamannya, Jisoo mengerut bingung.

"Untuk apa kita ke tempat ini?" Tanya Jisoo, mengingat mereka berada ditempat sepi membuat wanita itu melotot tentang hal yang ada dipikirannya.

Lantas Jisoo menyilangkan tangan di depan dada sambil mundur merapat pada pintu mobil.

"Sedang apa kau?" Tanya Soogun melihat tingkah Jisoo. Peka dengan hal itu, Soogun membuka pintu sambil mengatakan sesuatu.

"Aku hanya bernafsu dengan Lisa."

Mendengar hal itu Jisoo langsung menyingkirkan tangannya, ia melepas sabuk pengaman dan langsung menyusul Soogun yang sudah berjalan masuk ke hutan.

"Jika Lisa sudah kembali nanti, aku tidak akan membiarkan Lisa bertemu dengan lelaki mesum sepertimu." Seru Jisoo sambil mendelik tajam. Soogun tertawa.

Keduanya terus menelusuri hutan yang sepi. Lama kelamaan Jisoo mulai menyadari kalau hutan itu terasa tidak asing, ia terdiam melihat sekelilingnya. Sungguh ini adalah hutan yang sering muncul di mimpinya.

Menyadari kalau Jisoo berhenti, Soogun menoleh ke arah wanita itu. "Ada apa?" Serunya membuat Jisoo tersadar. Ia menggeleng dan melanjutkan langkahnya lagi mengikuti Soogun.

"Soogun-ssi," panggil Jisoo melihat rumah tua yang berada di hadapannya.

"Rumah yang ada di mimpimu bukan?" Ucapan Soogun membuat Jisoo langsung menatap ke arahnya.

"Kau ingat kalau aku pernah bertemu denganmu di dunia mimpi?"

"Kau menyadarinya?" Balas Jisoo membuat Soogun mengangguk.

"Aku pernah dari ketempat itu waktu mengikuti Bianca." Jelas Soogun sambil berjalan lagi menuju ke rumah tua. "Bahkan aku juga melihat Hyojun."

"Hyojun?"

"Iya, dia sama seperti Bianca. Menginginkan sesuatu secara instan."

Soogun meraih gagang pintu dan membukanya. Seketika seruan putus asa seseorang menyambut ke datangan mereka. Jisoo yang masih sangat asing berada di tempat itu menatap Soogun bingung.

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now