1 1 : Last Member

6.3K 1.3K 288
                                    

Jisoo keluar dari dorm sambil memegang kepalanya yang masih terasa sakit. Ia harus ke agensi dan menyatakan semua, kalau Bianca adalah iblis. Ia juga membawa foto-foto yang waktu itu ia ambil dari kamar Bianca. Jisoo harap itu akan menjadi bukti yang cukup.

Namun beberapa orang yang turun dari sebuah mobil putih membuat Jisoo tercekat, terlebih lagi dengan tulisan yang tertera di mobil tersebut.

Rumah sakit jiwa RK.

"Jisoo-ssi," sapa salah salah satu orang berpakaian khas perawat rumah sakit. Mereka mendekat kearah Jisoo, membuat wanita itu kontan mundur beberapa langkah.

"Mau apa?" Tanya Jisoo sarkas. Raut wajahnya berubah takut.

"Kami harus memeriksamu," ujar salah satu dari mereka.

"Mengapa? Tidak ada satu hal yang membuatku harus di periksa."

"Kau harus mengikuti beberapa terapi, ini untuk kebaikanmu." Kata perawat pria langsung to the point.

"Aku tidak sakit!"

"Kelihatannya memang begitu." Ucapnya. "Namun kau harus tetap ikut dengan kami."

Jisoo menggeleng kuat, ia memutar badan ingin kembali masuk ke dalam dormnya. Tapi ketika membuka pintu, ternyata Bianca sudah berdiri di depannya dengan tampang datar yang terkesan... menyeramkan? Di tangannya juga terdapat sekolah susu almond yang baru ia minum beberapa tegukan.

"Pikyeo!" Sungut Jisoo, ia hendak masuk ke dalam dorm untuk menghindari orang-orang rumah sakit itu. Tetapi Bianca malah menghalanginya.

"Eonnie, kau harus mengikuti terapi," seru Bianca sambil mencekal pergelangan tangan Jisoo. Raut Jisoo berubah marah mendengar ucapan itu, ia menghentak tangan Bianca dengan sangat kuat. Namun nihil cekalannya tidak terlepas.

"Kau yang harusnya di bawa kerumah sakit! Dasar Iblis!" Sungutnya terhadap Bianca.

"Jisoo-ssi, mohon tenang. Kita tidak akan memakai kekerasan kalau kau bisa diam!" Kata salah satu perawat wanita berbadan kurus, ia memakai kardigan berwarna biru muda.

"Aku tidak gila!"

"Kebanyakan pasien kami juga berkata seperti itu." Kata perawat pria yang bersiaga di dekat pintu.

"Aku tidak gila!" Teriak Jisoo lagi. "IBLIS ITU YANG GILA!!" Ia menghentakan tangannya dari Bianca dan bergerak masuk ke dalam dorm. Tetapi salah satu perawat dengan sigap menangkap tubuhnya.

"YAK! AKU TIDAK GILA! LEPASKAN AKU!!" Jisoo menggoyangkan tubuhnya, merusaha melepaskan diri. Akan tetapi dirinya sudah diseret secara paksa masuk ke dalam mobil rumah sakit.

"Lepasss!!!! AKU TIDAK GILAA!!" Teriak Jisoo sambil memukul-mukul kaca mobil yang tertutup rapat. "Kubilang lepaskan!!!"

Namun pemberontakannya tak membuahkan hasil. Mobil akhirnya melaju, Jisoo terus berteriak walau mobil perlahan pergi meninggalkan dorm. Dari tempatnya berdiri, Bianca meminum susu almondnya lagi, lalu satu sudut bibirnya terangkat.

×××


Berdiri berdiri di balik sebuah pohon besar tepat hampir tengah malam. Matanya nampak was-was di dekat rumah tua yang waktu itu ia masuki ketika mengikuti Bianca. Rumah itu gelap tidak seperti sebelumnya. Membuatnya yakin kalau di sana memang sedang tidak ada siapa-siapa.

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now