1 3 : New Manager

2.4K 599 66
                                    

Rose nyaris terjungkal saat matanya tak sengaja menangkap sepasang kaki yang tergeletak di dapur kala ia menyalakan lampu.

Tapi ketika sepasang kaki itu bergerak dan terdengar suara erangan seseorang bikin Rose otomatis mengerutkan alis. Ia merasa tak asing dengan suara yang memasuki gendang telinganya.

"Jennie-ya?"

"Em."

Mendapat sahutan seperti itu membuat Rose langsung berlari menghampiri Jennie. Ya, dia betulan Jennie, sedang terduduk dengan wajah yang sangat pucat. Di dekatnya terdapat botol vitamin yang sama seperti milik Rose dan Lisa.

"Ada apa? Apa kau sakit?" Tanya Rose, ia meletakan punggung tangannya di kening Jennie, bermaksud mengecek suhu tubuh temannya itu. Tapi tidak panas.

"Aku bantu kau ke kamar," Rose memapah Jennie menuju kamar wanita itu. Membantu Jennie membaringkan dirinya di tempat tidur untuk beristirahat.

"Perlu kupanggil Dokter?" Tanya Rose. Jennie menggeleng.

"Perutku sudah tidak sakit."

"Kuambilkan air hangat saja kalau begitu," Jennie menyetujuinya, lantas membuat Rose berlalu meninggalkan kamar Jennie dan pergi ke dapur.

Jennie mengambil ponselnya yang berada di atas nakas di samping kasur. Ketika ponsel belum menyala, otomatis pantulan dirinya terlihat di layar kaca ponsel yang gelap.

Sungguh Jennie merasa kalau dirinya sangat jelek. Ia terlihat sangat-sangat kurus karena hampir seminggu ini hanya makan segigit cemilan dan vitamin dari Bianca. Ia sama sekali tak minat untuk makan, selera makannya seolah lenyap entah kemana.

Sambil mendesah pelan Jennie membuka akun instagramnya yang seperti biasa ramai. Kali ini bukan hanya dipenuhi dengan pujian dan kekaguman para penggemar, tapi hujatan dari separuh warga Korea Selatan yang mengetahui skandalnya dengan Jung Doowon.

Rasanya Jennie ingin bunuh diri kalau kasus ini belum juga terselesaikan. Menangis bahkan tak bisa membantu apa-apa. Ia sudah bosan juga menelepon agensi untuk minta tolong selesaikan masalah ini. Ia benar-benar sangat lelah. Mau bertindak sendiri tak berani. Konsekuensinya sangatlah berat, ia mungkin bisa di tendang dari agensi dan tak bisa bersama BLACKPINK lagi.

Rose kembali sambil membawa segelas air hangat dan botol kecil vitamin yang tergeletak di lantai dapur. Isinya sudah tinggal sedikit karena Jennie sering meminum nya.

"Vitaminmu tinggal sedikit." Kata Rose. Jennie menggangguk singkat sebelum menjawabnya.

"Tapi sama sekali tak ada perubahan, aku masih tak selera makan."

"Mungkin vitamin itu tidak cocok. Vitaminku bahkan belum aku minum sama sekali,"

Tak lama suara bel yang ditekan menandakan adanya tamu yang datang. Rose sudah menebaknya, kalau bukan pihak agensi pasti polisi. Perihal Soogun yang kembali menyusup ke dalam dorm membuat pihak agensi ingin memperketat lagi keamanan di sekeliling rumah itu.

Rose berpamitan untuk pergi ke depan, ia juga menyuruh Jennie untuk tidur saja karena waktu sudah lewat tengah malam.

Jennie setuju, ia memejamkan mata selagi Rose menutup pintu. Ada perasaan tak enak ketika ia memikirkan soal vitamin.

Seperti kecanduan mungkin? Jennie mengambil satu kapsul-tidak, tapi lima kapsul dan meminumnya dibarengi dengan air hangat yang Rose bawakan tadi.

Kemudian Jennie baru bisa terlelap di alam mimpi. Tubuhnya tiba-tiba terasa ringan lagi.

×××

Jisoo membasuh wajahnya dengar air keran yang terasa dingin, ia berada di dalam toilet yang menjadi satu dengan kamar rawat VVIP Lisa.

Setelah mengelap wajahnya yang basah dengan tisu, wanita itu melangkah keluar dari toilet dengan tenang. Kehadiran Bianca di samping Lisa membuat Jisoo merasa was-was, entah apa sebabnya, namun Bianca memang harus di jauhi mengingat mimpi-mimpi menyeramkan Jisoo soal wanita itu saban lalu. Atau mungkin ia hanya parno?

Jisoo juga bingung, mimpi yang pernah ia alami di rumah sakit beberapa bulan yang lalu terasa seperti nyata. Seolah mimpi itu adalah sebuah pesan yang sengaja di sampaikan untuk memberi peringatan.

Lisa tiba-tiba menangis, wajahnya ditutup dengan kedua telapak tangan dan ia nampak sesegukan. Bianca coba menenangkan dengan mengelus bahu wanita itu, tapi tak berefek apa-apa.

Mendapati kehadiran Jisoo, Bianca berdiri dari kursi yang ia duduki di samping brankar Lisa, kemudian berbicara. "Aku akan kembali besok pagi."

Jisoo hanya mengangguk, membiarkan Bianca pergi meninggalkan mereka berdua.

Jisoo duduk lalu mengelus rambut Lisa yang masih menangis. Sepertinya Bianca sudah memberitahu Lisa soal penyakit yang sedang menimpanya, sehingga membuat Lisa sampai sesedih ini.

Sekitar 5 menit berlalu akhirnya tangisan Lisa reda. Jisoo menunggu sesaat sebelum menanyakan sesuatu pada wanita itu. Setelah merasa benar-benar tenang, Jisoo mulai bertanya.

"Apa manager-nim sudah memberitahumu soal penyakit itu?"

Lisa mengangguk kecil.

"Lisa aku berjanji akan menjagamu. Besok pagi kita akan pindah ke rumah sakit lain."

"Untuk apa?" Tanya Lisa.

"Kita perlu memeriksa kebenarannya."

"Apa lagi yang perlu di periksa. Aku sudah jelas terserang kanker dan sebentar lagi karirku akan segera hancur." Matanya yang berkaca-kaca menandakan bahwa Lisa akan segera menangis. Oleh karena itu Jisoo langsung menggenggam tangannya.

Tapi ada yang menarik perhatian Jisoo.

"Apa ada hal lain yang dibicarakan manager-nim?"

Tiba-tiba Lisa langsung menarik tangannya, menutupi sebuah gelang berbandul bintang berwarna emas yang pernah Jisoo lihat di pakai Bianca.

Gelengan Lisa menjadi jawaban atas pertanyaan Jisoo barusan. Selepas mengangguk, Jisoo menarik selimut hingga sampai ke dada Lisa. Kemudian ia memutuskan untuk keluar dari ruang rawat Lisa untuk sekedar berjalan-jalan. Tapi ia malah memergoki Dokter Yira di taman belakang rumah sakit yang sepi.

Dokter perempuan itu sedang menggendong seekor kucing liar sambil menggaruk lembut leher binatang lucu itu. Tapi saat tiba di kolam ikan, Dokter Yira langsung membuang kucing itu ke dalam kolam, lalu disusul lemparan batu besar yang berhasil menimpah si kucing hingga tenggelam, sontak air kolam berubah menjadi merah karena darah kucing tersebut.

Jisoo tercekat sampai menutup mulutnya karena tak percaya. Tatkala takut ketahuan, akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari sana.

×××

KEKNYA LAST MEMBER 2 BAKALAN BANYAK BAB NYA GAK KAYAK YANG SEASON 1.

20 BAB MUNGKIN. ATAU LEBIH.

MAKASIH YAAA UDAH MAMPIR SAMPAI SEJAUH INI.

SIYU

Last Member | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now